Dari Alpha ke Beta
Aku sering mendengar software yang katanya masih versi “Beta”. Kata orang, artinya kalau ada yang salah di program itu tidak apa-apa; karena masih Beta, masih belum sempurna. Dulu, zaman kuliah, ketika dosen menemukan error di programku, aku berkata, “Maklum, masih Beta.”
“Itu bukan Beta,” katanya sambil meringis keki, “punyamu itu masih Alpha.”
Itulah saat pertama kali aku mendengar istilah versi “Alpha”. Kalau di Beta saja masih ada error, bisa kubayangkan bagaimana kondisinya di versi Alpha. Ternyata, sebelum sebuah software atau situs dilepas ke luar, ia harus melalui beberapa tahap. Salah satunya adalah tahap Alpha. Dalam tahap ini, situs atau software baru ini hanya diumumkan ke beberapa orang atau kelompok tertentu saja untuk dicek apakah program sudah bisa berjalan dengan stabil secara teknis. Jadi, tidak heran kalau aku jarang mendengar kata itu. Hanya orang-orang tertentu yang pernah melihat versi Alpha sebuah software atau situs.
Aku kembali mendengar kata “Alpha” ini beberapa bulan lalu di kantor Yayasan Lembaga SABDA (YLSA).
Di YLSA, aku mendapatkan kesempatan untuk melayani di Divisi Net. Sudah satu bulan ini Divisi Net meng-upload situs yang untuk sementara diberi nama SABDA NeXT, yaitu proyek Sistem Studi Alkitab berbasis web (situs). Untuk cerita lebih lengkapnya, silakan melihat blog dari rekan satu timku, Titus dalam Tidak Perlu Menunggu untuk Sempurna. Betul, situs yang dimaksud Titus itu adalah situs SABDA NeXT. Harapannya situs ini akan menjadi perintis generasi baru studi dan peralatan penelitian Alkitab menggunakan internet. Aku sendiri lebih suka menyebut situs ini adiknya SABDAWeb
Saat diluncurkan, situs SABDA NeXT diberi status Alpha Test. Minggu lalu pimpinan YLSA meminta anggota Divisi Net mengadakan evaluasi untuk memikirkan langkah-langkah apa yang harus dilakukan selanjutnya. Saat evaluasi, pikiranku terbuka. Situs ini sebenarnya tidak bisa lagi disebut Alpha Test, karena sudah tidak ada error-error yang bisa mengacaukan keseluruhan sistem. Situs ini bukan Alpha, tetapi Beta yang artinya memang ada kemungkinan error, tetapi bukan error yang fatal. Situs ini seharusnya sudah bisa diumumkan ke lebih banyak orang. Saatnya kami berani berkata, “Silahkan pakai program ini, tetapi ini masih versi Beta, maka kalau ada yang error, laporkan kepada kami untuk bisa diperbaiki secepatnya.” Itulah arti sebuah program berstatus Beta.
Setiap hari aku belajar satu hal yang baru.
Cetak tulisan ini
February 6th, 2009 - 16:57
Wuih, sama Yup, aku juga setiap hari belajar sesuatu yang baru di YLSA ini, terutama yang bersangkutan dengan masalah teknis, salah satunya ya yang diungkapkan di tulisanmu di atas itu :>.
Dulu waktu pertama kali masuk, untuk masalah teknis situs, aku masih sangat kurang sekali. Ya maklum, orang sastra, bukan orang IT. Tapi lama-kelamaan, aku jadi makin banyak tahu. Ya dari training, dari pengalaman bekerja sehari-hari, dan hasil sosialisasi dengan staf-staf YLSA dengan latar belakang pendidikan teknologi informasi.
March 6th, 2009 - 21:13
Hmmmm…. dari hasil rapat minggu ini, kita sedang menunggu detik-detik peluncuran situs SABDA Next untuk menjadi status “beta”. Doakan agar situs ini menjadi berkat bagi masyarakat Kristen Indonesia.
Selamat kepada Tim NET… “jerih payahmu tidak sia-sia.”
March 14th, 2009 - 16:34
@Dian
Jadi ingat perkataan teman sekantor juga, “Di sini rasanya kemampuan kita tidak pernah terasa cukup ya? Lain kalau kita hanya mengerjakan sistem informasi yang selalu sama.”
Aku merasakannya. Rasanya aku harus lebih banyak belajar.
March 14th, 2009 - 16:40
@yulia
Dua tahun lalu, belum ada Tim NET yang sekarang. Waktu itu beberapa orang membicarakan sebuah proyek untuk menggantikan SABDAWeb.
Rasanya proyek itu terlalu berat. Tetapi akhirnya tahap Alpha dilewati.
Mewakili Tim NET, terima kasih Bu Yulia. Pasti semua “Anak Net” menyadari ini bukan karena mereka saja, tetapi karena semua orang yang ada di YLSA. Dan karena DIA yang mempercayakan sebuah visi.
March 19th, 2009 - 20:17
minggu lalu di kasih tahu Hai-hai, ketika mau nulis Batsyeba.. suruh lihat ke SabdaNext yang baru…
WOW… sampai semalaman nggak tidur.. asik banget ternyata.. seperti ketemu logaritma matematika di SMP, atau utak atik penggaraman kimia di SMA.. wah belajar Firman Tuhan benar-benar jadi asik.. Thanks Tim Net.. terus semangat melayani..
Titah TUHAN itu tepat, menyukakan hati; perintah TUHAN itu murni, membuat mata bercahaya. (Mzm 19:8)
Note: tuh hasil utak-atik link sabdanext lihat tulisan di klewer ya, judulnya Wanita penggoda.. : http://www.sabdaspace.org/wanita_penggoda
March 20th, 2009 - 13:49
Puji Tuhan! Sekarang pertanyaan saya untuk Ibu Joli, bagaimana caranya menularkan “keasyikan” Anda untuk belajar firman Tuhan tersebut kepada teman-teman yang lain…. terutama kepada pendeta-pendeta yang tugasnya memberi makan domba-domba-Nya, supaya domba-domba-Nya kenyang dan menjadi tambun (alias bertumbuh)?
March 20th, 2009 - 15:08
@Yulia
Sabdanext bener-bener asik kok.. maka-nya Joli bisa nulis “Wanita Penggoda” di pasar klewer alias Sabdaspace.. Justru karena selak kepingin menularkan ke-gairahan berselancar di link sabda, Joli ajak-ajak penghuni pasar ikutan masuk ke SabdaNext, sayang sungguh sayang ternyata masih untuk kalangan ekslusive (kemarin berarti joli nyelonong lewat pintu belakang).. sorry, sorry.. jadi ketahuan.. he.. he..
Cepetan gih.. di Launching-nya..
March 22nd, 2009 - 03:51
Ketika joli ingin melakukan study tentang batsyeba, saya mengajaknya ke SABDA Alkitab. Ingin membantunya sekaligus ingin melihat bagaimana seorang pengguna yang boleh dikatakan relatif awam menggunakan program tersebut. Saya menyangka dia adalah salah satu alpha tester yang belum aktif ikut melakukan test. Wow … Ternyata bukan ya?
Team SABDA Alkitab, mohon maaf atas kelalaian saya tidak bertanya apakah dia juga Alpha tester. Dan pada kesempatan ini sekalian saya mengusulkan agar Joli diikutkan sebagai tester juga.