Tentang Menulis
Awalnya, saya tidak terlalu menyadari kalau saya suka menulis. Akan tetapi, setelah saya pikir-pikir, kegiatan menulis sudah saya lakukan sejak saya masih SD. Mulai dari kegemaran saya menulis biodata diri di buku "diary" teman-teman SD, menulis buku harian saat SMP-SMU, menulis puisi dan cerpen saat kuliah, menulis artikel dan renungan saat sudah bekerja, dan sampai sekarang.
Cetak tulisan iniMenulis Renungan dengan Software SABDA
Pada tanggal 7-8 Mei 2012 yang lalu, YLSA kembali menyelenggarakan pelatihan penulis Kristen. Ini merupakan pelatihan penulis kedua yang diadakan oleh YLSA. Pelatihan sebelumnya adalah pada bulan November 2011. Pelatihan yang mengambil tema "Menulis Renungan dengan Software SABDA" ini diadakan di gedung pertemuan GKJ Joyodiningratan, Solo. Terima kasih banyak kepada pengurus GKJ Joyodiningratan yang telah meminjamkan tempat dan fasilitas yang kami butuhkan. Kiranya kerja sama ini dapat menjadi berkat bagi masyarakat kota Solo.
Cetak tulisan iniSabda-Nya Menuntunku ke SABDA
Tak terasa sudah 4 bulan sejak saya pertama kali menginjakkan kaki di Solo untuk bergabung dengan Yayasan Lembaga SABDA. Tak pernah terpikir sebelumnya untuk ikut ambil bagian dalam lembaga pelayanan ini. Dulu saya mengira YLSA hanya bergerak di bidang teknologi informasi saja, sementara saya adalah seorang lulusan dari sastra Inggris. Namun, setelah seorang teman memberi saya informasi mengenai lowongan sebagai penerjemah di YLSA maka saya pun mulai berdoa dan bergumul dengan firman Tuhan untuk waktu yang cukup lama, sampai akhirnya saya mengambil keputusan untuk melamar kerja di lembaga pelayanan ini.
Cetak tulisan iniAku Tidak Suka Perpisahan
"Aku tidak suka perpisahan," demikian ucapku saat malam kebaktian keluarga YLSA, pada tanggal 25 Agustus 2011, yang diadakan di rumahku. Aku sengaja mengusulkan agar kebaktian keluarga kali ini diadakan di rumahku saja, sekaligus pamitan, batinku. Kehangatan sebagai satu keluarga besar memang selalu terasa kental di kebaktian YLSA, apalagi setelah acara permainan. Firman Tuhan disampaikan oleh papaku sendiri. Setelah itu, giliranku menyampaikan satu dua patah kata. "Aku tidak suka perpisahan," demikian aku mengawalinya.
Cetak tulisan ini