Thanksgiving “Hati yang Bersyukur”
Pada Kamis, 26 November 2020, adalah kali pertama saya merayakan "Thanksgiving". Walau saya sudah sering mendengarnya, tetapi untuk merayakannya belum pernah sama sekali. Jangankan sejarahnya, mengapa dirayakan dan apa yang dirayakan pada momen tersebut pun saya tidak tahu. Saya hanya mengeforiakannya bersama teman-teman, tetapi tidak benar-benar memaknainya. Namun, melalui perayaan "Thanksgiving" yang dilaksanakan oleh SABDA, pikiran saya mengenai Thanksgiving benar-benar dibukakan. Setelah saya menyaksikan dan merayakannya, dalam hati saya menjadi tumbuh rasa ingin menyampaikan makna perayaan tersebut kepada orang lain. Bukan hanya sebagai perayaan, tetapi Thanksgiving adalah suatu momen untuk kita menghitung berkat Tuhan.
Cetak tulisan iniPengalaman Merayakan “Thanksgiving” di YLSA
oleh: *Elisa
Saya sungguh bersyukur bisa merayakan “Thanksgiving” bersama teman-teman di Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) menjelang akhir 2018. Dalam acara persekutuan saat itu, satu per satu dari kami membagikan ucapan syukur akan kasih setia Tuhan yang menopang kami sepanjang tahun. Ada banyak air mata, tetapi juga berlimpah sukacita. Saya sendiri merasa dikuatkan setelah mendengar pengalaman teman-teman ketika mereka ditolong oleh Tuhan. Sekali lagi, saya diingatkan bahwa Allah yang kita sembah adalah Allah yang besar. Dialah Sang Pencipta yang tidak mungkin meninggalkan ciptaan-Nya.
Cetak tulisan iniPerayaan “Thanksgiving” di SABDA — Bersyukurlah
Oleh: *Irene
Bersyukurlah Senantiasa!
"Biarlah mereka bersyukur kepada TUHAN karena kasih setia-Nya, karena perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib terhadap anak-anak manusia." (Mazmur 107:21, TB)
Perayaan "Thanskgiving" mungkin sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Ada banyak orang yang merayakannya, baik di sekolah, di kantor, maupun di keluarga besar mereka. Namun, bagi saya, ini merupakan kali pertama ikut ambil bagian dalam perayaan tersebut di Yayasan Lembaga SABDA (YLSA). Perayaan ini dilakukan pada Kamis ketiga bulan November. Saya bertanya dalam hati kala itu, mengapa YLSA merayakannya? Apakah hanya ikut-ikutan orang Barat? Atau, hanya ingin berkumpul bersama? Sebab, saya berpikir hari Thanksgiving adalah perayaan hasil panen raya dan merupakan budaya Amerika serta Kanada.
Cetak tulisan iniThanksgiving: God is Good
"Mengucap syukurlah dalam segala hal. Sebab, itulah kehendak Allah bagimu di dalam Kristus Yesus." 1 Tesalonika 5:18 (AYT)
Kehidupan orang Kristen mesti ditandai dengan ucapan syukur. Itu jelas tertera dalam firman Tuhan, seperti yang tertulis di awal blog ini. Mengapa? Setidaknya, ada dua alasan yang mendasarinya. Pertama, karena karya keselamatan yang sudah dikerjakan Kristus bagi kita. Kedua, karena Tuhan menghendaki agar kita memiliki kemampuan untuk bersyukur dalam setiap waktu dan kondisi, atau dalam bahasa kerennya, attitude of gratitude. Dengan memiliki sikap bersyukur, pandangan kita akan terus terarah pada kebaikan dan pemeliharaan Tuhan, yang selanjutnya akan mengarahkan kita untuk hidup di dalam iman, pengharapan, dan kasih. So, terkait dengan hal itu, setiap tahun, pada hari Kamis terakhir bulan November, pemimpin dan staf YLSA mengadakan acara Thanksgiving di kantor. Meski Thanksgiving awalnya (dan masih) menjadi budaya tahunan yang berkembang dan terjadi di negara Amerika Serikat dan Kanada, tetapi inti dari budaya Thanksgiving, yaitu mengkhususkan satu hari untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan, menjadi satu budaya atau kebiasaan yang juga dikembangkan oleh YLSA dari waktu ke waktu.
Cetak tulisan ini