Surat Sahabat YLSA dari Buku Tamu SABDA.org
Menerima surat dari Sahabat dan Pendukung YLSA merupakan sukacita tersendiri bagi kami. Terima kasih untuk Rev. Roy Suwuh, Djonly JR Rosang, dan Roy Christovel yang telah mengisi Buku Tamu SABDA.org beberapa waktu yang lalu. Surat-surat Anda ini sungguh membuat kami semakin bersemangat melakukan tugas yang Tuhan berikan. To God be the glory!
1. Dari: Rev. Roy Suwuh
"Syalom,
Cetak tulisan ini“Wanita” … Oh … “Wanita”
Di rapat YLSA, untuk memikirkan pengembangan pelayanan ke depan, kadang-kadang kita diminta untuk brainstorming, termasuk di divisi saya, yaitu Divisi Publikasi (Div. Pub). Nah, pada akhir tahun 2008, walaupun Div. Pub. saat itu sudah mengelola delapan belas publikasi, kami masih ingin menambah satu publikasi baru lagi (katanya, kalau bisa targetnya setiap tahun bikin satu publikasi baru). Karena itu, kami sudah punya beberapa pilihan, termasuk dari tahun-tahun sebelumnya. Ternyata, yang terpilih adalah milis publikasi khusus untuk wanita Kristen dan saya dipercaya untuk menjadi pemimpin redaksinya. Puji Tuhan, bulan Desember 2009 y.l. edisi perdana e-Wanita sudah terbit. Bagi para pengunjung wanita yang belum berlangganan, silakan kontak saya melalui alamat:
==> subscribe-i-kan-wanita(at)hub.xc.org
Cetak tulisan iniKegigihan di Bukit Hermon
Entah kebetulan atau bukan (mungkin sudah rencana Tuhan, wow ...), weekend kemarin, tanggal 8-9 Maret 2009, Yayasan Lembaga SABDA diundang untuk menjadi bagian dari LDK (Latihan Dasar Kepemimpinan) yang diselenggarakan oleh PPA "Air Hidup" GSJA, Solo. Saya, Dian, Kristin, Davida, dan Ibu Yulia mendapat kesempatan mengambil bagian di LDK ini. Acara ini diadakan di Rumah Retret Bukit Hermon Karangpandan, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Saya bilang kebetulan karena bulan sebelumnya saya dan Dian dikirim kantor untuk mengikuti Youth Conference 2009 di Jakarta. Di YC ini, kami belajar berbagai bentuk pelayanan anak muda, baik yang ada di gereja maupun yayasan yang khusus melayani anak muda. Nah, bukankah ini kebetulan, karena 1 bulan kemudian kami sudah ikut terjun langsung berinteraksi serta melayani anak-anak remaja yang masih duduk di bangku SMP dan SMA.
Cetak tulisan iniKucinta Keluarga YLSA
Hai, kenalkan dulu ... nama saya Davida. Panggilan sayang saya di kantor YLSA adalah Evie ... 🙂 Saya sudah melayani di YLSA sejak medio 2001 dan salah satu tugas saya adalah di HRD. Dalam menjalankan tugas ini, saya sudah bertemu dengan staf-staf baru, tapi juga melihat perpisahan dengan staf-staf yang keluar dari YLSA. Walaupun silih berganti bertemu dan berpisah dengan staf YLSA, satu hal yang saya suka di YLSA adalah adanya hubungan yang tidak hanya sekadar hubungan kerja, tapi juga hubungan kekeluargaan yang erat. Hal tersebut terus terjalin bahkan sampai staf tersebut sudah tidak bekerja lagi di YLSA. Kami terus berkomunikasi. Dan kalau waktu memungkinkan, mereka juga selalu menyempatkan diri berkunjung ke YLSA.
Cetak tulisan iniKeluarga Besar YLSA Mantu … Lagi
Pada tanggal 10 Januari 2009 yang lalu, akhirnya Ratri mengakhiri masa lajangnya. Ratri adalah salah seorang staf penerjemah di YLSA yang tergolong senior karena dia sudah bekerja dan melayani di YLSA sejak tahun 2003. Di kantor YLSA, dia biasa dipanggil Ratri, walaupun di rumah dan di gereja dia dipanggil Yuli (saya kok nggak pernah bertanya kenapa pakai nama yang beda, ada yang tahu?).
Semenjak bertemu Ratri untuk pertama kalinya di kantor, saya pikir dia adalah seorang rekan kerja yang paling tenang (walaupun tidak berarti pendiam lho). Saya bilang tenang karena saya lihat dia lebih suka main safe sehingga jarang membuat masalah di kantor (terutama dengan bos) dan suaranya juga tidak sekencang Evie atau Yohanna sehingga tidak ketahuan kalau dia sebenarnya cerewet (ooops!)
Cetak tulisan iniJAM: Jangkau Anak Muda
Kedatangan saya dan Ari di Bandara Adi Sutjipto pada Minggu, 15 Februari 2009, sekitar pukul 20.30 WIB, adalah bagian terakhir dari rangkaian perjalanan pulang kami setelah mengikuti Youth Conference 2009 yang digelar Young Leaders Institute (YLI) dan Youth Empowerment Station (YES) di Sekolah Kristen Ora Et Labora, Jakarta Selatan.
Capai memang, tapi kami puas. Puas karena mendapat banyak teman baru. Puas karena mendapat banyak pengalaman dan wawasan baru. Dan yang terpenting, puas karena banyak mendapat pengetahuan mengenai keadaan terkini pemuda dan pelayanannya.
Cetak tulisan iniYa Natal, Ya Paskah!
Wah, telah terjadi kehebohan di YLSA pada Natal 2008 yang lalu. Bagaimana tidak? Situs natal.sabda.org yang belum satu bulan diluncurkan langsung mendapat peringkat tinggi. Sejak pertama kali diluncurkan pada bulan Desember 2008, total kunjungan mencapai 510.037 hits. Kiriman surat dari pengunjung yang memberikan apresiasi, ucapan terima kasih, selamat Natal, sampai masukan teknis untuk menyempurnakan situs Natal menambah sukacita tersendiri, khususnya di hati saya, yang ikut terlibat dalam pengerjaan situs Natal bersama rekan-rekan publikasi lain. Setiap surat pujian dan dorongan tentu menambah semangat untuk lebih giat lagi bekerja bagi Tuhan.
Cetak tulisan iniJangan Pernah Mengabaikan “Awan” Kecil
Hai, perkenalkan nama saya Novi, pimpinan redaksi dari e-MISI/e-JEMMi (Jurnal Elektronik Mingguan Misi) dan pimpinan redaksi KISAH (Kesaksian Cinta Kasih Allah). Ada satu hal yang ingin saya bagikan di blog ini, khususnya selama saya mengerjakan e-JEMMi. Sebenarnya baru satu tahun saya dipercaya untuk mengasuh publikasi e-JEMMi, dan selama setahun itu banyak hal yang saya dapatkan -- baik teguran, peneguhan, maupun informasi yang saya peroleh dari ladang pelayanan misi, khususnya dari mereka yang terlibat secara langsung di lapangan.
Cetak tulisan iniUltah ICW Ke-11
Bulan Januari adalah bulan yang istimewa untuk publikasi ICW -- Bagi yang belum tahu, ICW bukan singkatan dari Indonesian Corruption Watch, tapi INDONESIAN CHRISTIAN WEBWATCH. Sesuai dengan namanya, publikasi ini bertujuan untuk memberi informasi (review) seputar situs-situs Kristen Indonesia kepada masyarakat Kristen secara luas supaya situs-situs ini diketahui keberadaannya dan dikunjungi banyak orang.
Cetak tulisan iniDari Alpha ke Beta
Aku sering mendengar software yang katanya masih versi "Beta". Kata orang, artinya kalau ada yang salah di program itu tidak apa-apa; karena masih Beta, masih belum sempurna. Dulu, zaman kuliah, ketika dosen menemukan error di programku, aku berkata, "Maklum, masih Beta."
"Itu bukan Beta," katanya sambil meringis keki, "punyamu itu masih Alpha."
Cetak tulisan ini