Rapat Kerja YLSA 2016: Penyertaan dan Pemeliharaan Tuhan bagi SABDA
Oleh: Danang*
Saya sudah lama mengenal pelayanan SABDA, bahkan sudah menggunakan software SABDA sejak versi 2, yang termasuk software pertama yang saya kenal sebagai pengganti Alkitab versi cetak. Software tersebut mempercepat melakukan PA karena ada fitur pencari, kamus, dsb.. Akhir November 2016, saya bergabung menjadi staf SABDA di bagian IT dan saya melihat cukup banyak program kerja yang dilakukan, di antaranya digitalisasi buku-buku, memelihara beragam situs, proyek penerjemahan Alkitab Yang Terbuka (AYT), aplikasi-aplikasi studi Alkitab untuk HP, puluhan media sosial, dan sebagainya. Semua hal itu saya ketahui ketika untuk pertama kalinya saya mengikuti rapat kerja YLSA pada 2 -- 3 Desember 2016. Dalam setiap laporan tim, saya melihat sistem kerja yang bagus dan terukur untuk memelihara proyek-proyek tersebut. Cukup menarik melihat perkembangan SABDA sampai sejauh ini.

Pengalaman Mengikuti KKR Natal Pdt. Stephen Tong
Oleh: Maskunarti*
Shalom, perkenalkan nama saya Maskunarti Wahyu Budiarti. Saya saat ini masih menjadi staf masa percobaan di SABDA. Pada kesempatan kali ini, saya mau membagikan berkat ketika saya mengikuti KKR Natal Pdt. Stephen Tong. KKR Natal tersebut diadakan pada Jumat, 2 Desember 2016, di Hotel Best Western Premiere Solo Baru, pada pukul 18.00. Kala itu, aku dan teman-teman baru saja melaksanakan Rapat Kerja Tahunan hari pertama di SABDA. Seusai Rapat Kerja, kami langsung bergegas menuju KKR Natal. Ada yang mengendarai motor dan ada yang naik mobil. Aku dan teman-teman segera menuju Hotel Best Western Solo Baru. Kami mengejar waktu karena para staf SABDA dipercaya untuk bertugas sebagai usher, kolektan, dan petugas parkir, jadi kami semua harus tiba di sana lebih awal untuk briefing terlebih dahulu dengan panitia KKR Natal.

Dua Bulan Magang di SABDA yang Tak Terlupakan
Oleh: Illene Victoria*
Aku adalah mahasiswa Sastra Inggris semester tujuh yang telah menyelesaikan masa dua bulan magang di Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) pada bulan Oktober lalu. Setelah selesai, saat melihat ke belakang, tak terkira banyaknya pengalaman yang aku dapat selama magang ini. Yang pertama adalah mengenai kemampuanku. Pada awalnya, aku hanya berfokus pada tugas sebagai penerjemah, tetapi ternyata di SABDA aku mendapat banyak tugas yang sangat bervariasi. Tugas-tugas tersebut, di antaranya menulis blog, menulis kesaksian, mencari artikel, membuat pokok doa , menulis editorial. Semua ini benar-benar mengasah kemampuanku dalam menulis, dan juga mengedit teknis serta mengedit terjemahan. Aku menjadi semakin mengerti aturan-aturan menulis yang benar.

ROADSHOW #AYO_PA! DI GBI DEBEGAN
Oleh: Ria*
Saya Ria, staf baru yang sudah mengikuti roadshow #Ayo_PA! dua kali, dan ini adalah roadshow saya yang kedua. Tim SABDA yang berangkat adalah Mas Ariel, Mas Ayub, Mbak Ayu, dan Ibu Yulia. Kami melakukan roadshow di GBI Debegan pada tanggal 27 September 2016, jam 18.30. Sesuai dengan aturan HRD, sehari sebelum roadshow, kami melakukan briefing terlebih dahulu untuk memfinalisasi persiapan yang sudah dilakukan. Karena keputusan saya ikut roadshow mendadak, hanya selang beberapa jam sebelum berangkat roadshow, maka saya tidak mengikuti briefing. Namun, tugas saya adalah menjaga booth SABDA. Kami berangkat pukul 18.00 dengan 3 kendaraan motor karena jarak kantor dan GBI Debegan tidak terlalu jauh. Hari-hari itu, cuaca buruk karena sering hujan di sore/malam hari, tetapi berkat doa teman-teman dan pertolongan Tuhan, cuaca yang sebelumnya mendung berubah menjadi baik sehingga selama pelatihan sampai pulang ke rumah kami tidak kehujanan.

Pentingnya #Ayo_PA!
Oleh: Illene Victoria*
Sebagai anak magang yang baru mengenal dan masuk dalam dunia kerja, terlebih yang baru bergabung dengan Yayasan Lembaga SABDA (YLSA), mengikuti acara roadshow SABDA adalah pengalaman yang sangat menarik. Menurut saya, roadshow #Ayo_PA! yang diadakan di GKI Coyudan pada Sabtu, 17 September 2016, lalu berjalan cukup baik dan sukses. Pada awalnya, saya merasa pesimis karena sore itu hujan sangat lebat, ditambah dengan kabar bahwa peserta yang mendaftar hanya 25 orang. Tapi ternyata, hujan tidak menghalangi pemuda-pemudi itu untuk datang, terbukti ada 55 orang yang hadir di acara #Ayo_PA! ini. Tim SABDA yang melayani adalah Ibu Yulia, Mbak Okti, Mas Ariel, Mas Ari, Mas Hadi, Mas Pio, Mas Lukas, dan saya.

UMUR SABDA SPACE 9 TAHUN 12 MENIT
Oleh: Tante Paku*
Ada beberapa cara untuk menghitung umur anjing. Bagi mereka yang menggeluti dunia peranjingan pasti memahami cara menghitungnya, tetapi bagi yang konvensional hanya bisa memperkirakan bahwa umur anjing 1 tahun sama dengan 7 tahun umur manusia. Ada lagi yang berpendapat bahwa umur anjing jauh lebih cepat daripada umur manusia saat dua tahun pertama, yaitu tahun pertama anjing sebanding dengan 15 tahun umur manusia.
Kenapa saya memulai tulisan tentang Ulang Tahun SABDA Space yang ke-9 ini dengan mengaitkan umur anjing? Karena saat acara Kopdar, yang dibuka oleh blogger SS Love, ia menyinggung soal anjing. Ia dulu pernah diberi anjing mungil oleh Tante Paku. Blogger Wallcot juga pernah mendapat anjing yang sama mungilnya. Jadi, apakah usia sebuah situs itu bisa disamakan dengan umur seekor anjing?

Staf YLSA Mengikuti Training Leadership “Thinking for a Change”
Oleh:Bara*
Training Leadership kembali diadakan oleh EQUIP dan TOTAL pada tanggal 30 -- 31 Juli 2016 yang lalu dengan tema "Thinking for a Change". Ini kali kedua saya mengikuti training leadership yang didasarkan dari buku dan modul dari John C. Maxwell setelah Januari 2016 yang lalu. Waktu itu, saya beserta tim Exodus diutus YLSA untuk mengikuti training leadership bersama dengan beberapa staf YLSA . Seperti yang lalu, training ini diadakan selama dua hari dengan membagi materi ke dalam enam sesi training yang dibawakan secara bergantian oleh Pak Paulus Winarto dan Pak Sunjoyo.

Pengalaman Pertama Mengikuti Roadshow #Ayo_PA di SMP Kalam Kudus
Oleh: Lukas*
Nama saya Lukas Febrian, dan saya termasuk staf baru di Yayasan Lembaga SABDA (YLSA). Saya ingin berbagi cerita pengalaman pertama saya ketika bertugas mengikuti Roadshow #Ayo_PA! di SMP Kalam Kudus, Solo, pada tanggal 13 Agustus 2016. Kami berangkat pukul 06.15 dengan diiringi oleh hujan lebat yang mengguyur kota Solo pagi itu. Meski sempat kaget dengan keadaan yang tidak biasa ini, tetapi hal itu tidak menurunkan semangat kami bertiga, yaitu saya, Bu Yulia, dan Bara, yang akan pergi melayani guru-guru SMP Kalam Kudus.
Kami justru datang yang pertama dan disusul oleh kepala sekolah, Pak Felix, yang dengan senang menemui kami. Setelah itu beberapa guru mulai berdatangan. Namun karena hujan, acara yang dijadwalkan mulai jam 06.45 itu terpaksa mundur untuk menunggu semua guru hadir. Setiap guru yang datang kami berikan paket DVD Library Anak dan kami juga meng-install-kan aplikasi-aplikasi SABDA Android bagi guru yang belum memiliki aplikasi-aplikasi itu di HP mereka.
Acara akhirnya dimulai jam 07.30 dengan diawali presentasi pertama dari Bu Yulia yang dimulai dengan diskusi tentang apakah itu PA dan pentingnya ber-PA. Selain itu, Bu Yulia juga memperkenalkan tentang metode S.A.B.D.A. dan bagaimana ber-PA dengan metode ini di era digital, terkhusus untuk guru-guru yang setiap hari menghadapi generasi digital yang fasih menggunakan gawainya. Presentasi kedua dibawakan oleh Bara, yang memperkenalkan aplikasi-aplikasi apa saja yang dapat digunakan untuk membantu kita dalam ber-PA dan bagaimana cara memakainya. Acara selesai jam 08.20 dan banyak guru segera meninggalkan acara untuk melanjutkan kegiatan sekolah hari itu.

Digital Ministry Training by SABDA for GRII Karawaci
Oleh: David Imanuel Widjaja*
Selama 5 hari training dengan tim SABDA di Solo, saya mendapatkan banyak berkat sekaligus banyak masalah yang dihadapi dan yang akan dihadapi dalam gereja dan juga dalam kekristenan.
Kita sudah berada di dunia di mana teknologi tidak dapat lagi dihindari. Generasi Z adalah generasi di mana orang-orang sudah fasih memakai teknologi karena saat mereka lahir, teknologi sudah merupakan suatu hal yang biasa. Teknologi sendiri akan berkembang secara cepat dan secara eksponensial. Perkembangan ini akan mengubah zaman menjadi lebih baik ataupun bisa lebih jahat. Maka dari itu, teknologi seharusnya dipakai untuk membantu membawa Kerajaan Tuhan nyata di bumi ini. Kebanyakan orang hanya menganggap bahwa teknologi akan menimbulkan hal-hal yang buruk (biasanya para generasi X, Y, ataupun babyboomers). Akan tetapi, setelah mengikuti training di SABDA ini, aku dapat melihat bahwa Tuhan bisa dan akan menggunakan teknologi untuk pekerjaan Tuhan. Ini nyata dengan hal-hal yang SABDA telah lakukan selama bertahun-tahun.
