Blog SABDA
1Mar/192

Pengalaman Mengerjakan Apps OLB Reader

Oleh: *Jeffrey

Shalom, teman-teman pembaca Blog SABDA. Apa kabar semua? Semoga di mana pun Saudara berada boleh dalam keadaan baik-baik, sehat, dan terus menjadi berkat. Pada kesempatan ini (setelah lama tidak menulis – Red.), saya ingin membagikan pengalaman dan proses dalam mengembangkan Aplikasi OLB Reader. Apa itu SABDA OLB Reader? Itu adalah singkatan dari Aplikasi Online Bible Reader.

Sebelum menjelaskan OLB Reader, saya ingin menceritakan latar belakangnya lebih dahulu. Mungkin bagi kita atau bagi para mahasiswa teologi dan para hamba Tuhan, software Alkitab seperti BibleWorks, E-Sword, OnLine Bible, dll. adalah alat yang sangat menolong untuk menggali Alkitab dengan mendalam dan lebih bertanggung jawab. Yayasan Lembaga SABDA (YLSA), sebagai yayasan nonprofit yang bergerak dalam bidang “Biblical Computing“, juga mempunyai software Alkitab yang dinamakan SABDA (Software Alkitab, Biblika, Dan Alat-alat) atau Software OnLine Bible versi Indonesia, yang cukup banyak dipakai oleh mahasiswa teologi atau para hamba Tuhan di Indonesia. Melalui Software SABDA ini, para mahasiswa dan hamba Tuhan dapat mengakses banyak sekali bahan Alkitab yang dikemas dalam modul-modul, seperti berbagai versi dan bahasa terjemahan Alkitab, Alkitab yang dilengkapi dengan nomor Strong (untuk merujuk ke kata-kata dalam bahasa asli Alkitab) dan leksikon untuk menjelaskan arti kata-kata tersebut, tafsiran-tafsiran, Kamus Alkitab, Peta Alkitab, buku-buku rohani, dan banyak modul lainnya. Sedikit sejarah yang saya ketahui mengenai Software SABDA ini adalah bahwa ternyata, Software OnLine Bible (OLB) sudah ada semenjak zaman DOS (Saat itu, Sistem Operasinya belum Windows). Setiap modul teks Alkitab dan data-data lain pada zaman itu dikompres dengan sangat efisien. Mungkin terlalu teknis jika saya jelaskan secara mendetail. Sepengetahuan saya, semua itu ditulis dalam bit, byte, token, dan lain-lain. Hal ini memungkinkan penyimpanan data yang besar dalam kapasitas disket yang kecil karena saat itu belum zamannya harddisk.

Software SABDA yang lama telah dan tetap akan menjadi berkat untuk belajar Alkitab, tetapi dunia terus bergerak maju dan teknologi terus maju. Demikian pula, Software OLB dimulai dari zaman sistem operasi DOS, kemudian beralih ke Windows, dan akhirnya bisa diakses dengan PC dan Laptop. Namun, tentunya perkembangan teknologi tidak berhenti sampai di Desktop Programming. Sebab, teknologi Desktop itu adalah teknologi yang dimulai pada 1987. Dahulu, Bill Gates (Microsoft) mempunyai visi bahwa pada masa depan, di dalam setiap rumah akan ada satu PC. Sekarang adalah zaman yang setiap orang punya satu atau lebih smartphone dan kita telah memasuki zaman mobile dan AI. Ketika saya mengikuti sekilas Seminar Google I/O tahun 2018, ada sesi yang menyebutkan bahwa setiap 10 tahun, ada pergeseran besar dalam dunia komputer. Ketika Software SABDA yang didesain untuk Windows Programming masih dan tetap menjadi berkat sampai sekarang, kita perlu membuka jalur lain untuk menjangkau anak-anak milenial secara lebih luas, yang dalam kesehariannya banyak menggunakan smartphone sebagai bagian dari diri mereka.

Inilah latar belakang dikembangkannya Aplikasi SABDA OLB Reader. SABDA OLB Reader adalah aplikasi mobile yang bisa dijalankan di Android dan iOS. Melalui Aplikasi ini, kita dapat membaca hampir sebagian besar modul Software SABDA yang memiliki bahan yang sangat melimpah. Nama “SABDA” dilekatkan di depannya karena ini adalah hasil modifikasi dari Yayasan Lembaga SABDA. Dikembangkan menggunakan Xamarin Forms dengan bahasa pemrograman Visual C#, kelebihan OLB Reader ini adalah bahan-bahan pembelajaran Alkitab mudah diakses secara mobile, mudah untuk dibawa ke mana-mana, dan juga tersedia baik dalam Android maupun iOS. Ditambah lagi, kalau pembelajaran Alkitab dahulu mungkin lebih dikhususkan untuk mahasiswa teologi dan para hamba Tuhan, maka dengan adanya OLB Reader ini, orang awam pun dimungkinkan dapat belajar mengakses bahan dengan lengkap. Pembelajaran Alkitab bukan hanya untuk para imam, melainkan untuk semua orang awam. Ini adalah semangat reformasi!

Aplikasi OLB Reader ini masih terus dikembangkan, dan saya, Jeffrey Liem, adalah developer utama Visual C# yang ditugaskan (yang saya percaya juga “by divine appointment“) hanya oleh anugerah-Nya. Saya sangat menyadari keterbatasan saya dalam kefasihan, keahlian, dan kemampuan untuk pengembangan yang lebih baik. Namun, saya terus berdoa meminta kekuatan Tuhan agar kiranya Dia memberikan hikmat, kekuatan, kreativitas, kesehatan, dan energi yang dibutuhkan untuk tidak hanya memulai proyek ini dengan baik, tetapi juga menyelesaikan dan menyempurnakannya. Tentunya, saya tidak bekerja seorang diri. Data yang sangat melimpah dan kode yang telah dibuat oleh para programmer pendahulu memudahkan saya untuk mengembangkannya. Untuk membuatnya menjadi aplikasi, dibantu secara tidak langsung oleh dua orang dari Tim ITS SABDA, saya mengerjakan semua aspek dari desain, riset, pembelajaran, coding, revision, dan debugging. Karena bekerja di lokasi yang berbeda dengan tim ITS SABDA, ada kalanya saya merasa kesepian. Pikiran coding ini juga sampai terbawa dalam aktivitas-aktivitas di luar pekerjaan. Di sisi lain, ada beban yang mendalam karena pekerjaan ini seperti tugas yang harus saya selesaikan dalam panggilan hidup saya. Sebagai proyek komunitas dari Tim SABDA, maka masukan, testing, feedback, dan komentar rekan-rekan staf sangat menolong proses penyempurnaan aplikasi ini. Saya ingin menyerukan semboyan yang biasa diserukan pada akhir scrum atau meeting di SABDA, “Kiranya Tuhan menolong kita semua!” Sekali lagi, saya hanya bersyukur bahwa saya, yang tidak layak, boleh diberi anugerah untuk mengembangkan aplikasi ini. Impian saya adalah supaya banyak orang awam diberkati dalam belajar firman Tuhan.

Tentang Penulis Tamu

telah menulis 197 artikel di blog ini..

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
Comments (2) Trackbacks (0)
  1. Semoga proyek OLB reader bisa jadi dengan baik. Tuhan menolong tim yang mengerjakan. Amin

  2. Sangat inspiratif, semoga projek dapat dikembangkan menjadi lebih baik lagi, dan banyak orang dapat diberkati melalui aplikasi ini. GBU Team


Leave a comment

Connect with Facebook

No trackbacks yet.