Blog SABDA
16Aug/220

Youtube Growth Strategies Bareng Natchi Lazarus

Penggunaan YouTube sebagai media pelayanan sudah semakin jamak dilakukan oleh banyak orang Kristen. Banyak konten bertema kekristenan beredar di platform satu ini. Namun, apakah orang-orang sudah memakainya secara optimal?

YouTube is not a social media channel, but a search engine.

Paradigma tersebut disampaikan oleh Natchi Lazarus, seorang Marketing Specialist dalam dunia digital dan media sosial, dalam training-nya yang bertajuk YouTube Growth Strategies. Perkataan Natchi di atas menunjukkan betapa jauhnya perkembangan YouTube, yang dahulu hanyalah tempat untuk nonton video, tetapi sekarang beralih fungsi menjadi sebuah “mesin pencari” di internet. Bahkan, menurut Forbes, YouTube berada di urutan kedua mesin pencari terbesar di internet setelah Google. Luar biasa bukan?

Kembali ke training, acara yang digelar pada Rabu, 3 Agustus 2022, itu diikuti oleh semua staf SABDA, tak terkecuali saya sendiri. Kami berkesempatan untuk meningkatkan skill dan kapasitas di bidang YouTube management. Dalam training, kami belajar berbagai strategi pemanfaatan YouTube sebagai media pelayanan beserta langkah-langkah praktisnya.

Natchi memulai training-nya dengan memberikan konsep dasar dalam menjalankan ministry, yaitu to serve and meet people’s needs. Melalui fondasi pemikiran tersebut, seorang kreator harus bisa menemukan (find) kebutuhan audiens, terkoneksi dengan mereka (connect), berkomunikasi dengan audiens memakai cara yang bisa dipahami (communicate), mulai melayani dan terlibat dengan mereka (serve & engage), sehingga pada akhirnya bisa mentransformasi kehidupan orang lain dan menjadikan mereka murid Kristus melalui channel kita (transform & disciple)

Untuk langkah-langkah praktisnya, Natchi mendorong para peserta mengevaluasi lagi kondisi channel YouTube mereka. Kami diminta untuk memperhatikan channel art, trailer & featuredvideos, dan playlist secara rutin. Karena YouTube bertujuan untuk menampilkan konten kita kepada audiens yang tepat, sebagai content creator, kita perlu memikirkan perencanaan, struktur, topik, keywords, dan workflow dari setiap konten yang kita buat. Selain itu, kita juga perlu melakukan reinforcement dengan memakai tools dan resources yang tepat untuk setiap konten kita. Semua langkah ini bertujuan untuk membuat konten yang kita upload bisa masuk ke dalam video recommendation list di audiens yang tepat.

Dari training ini, saya belajar tentang empati terhadap audiens. Beberapa pertanyaan muncul dalam benak saya, seperti “Apa yang audiens SABDA butuhkan saat mengunjungi YouTube SABDA Alkitab?” atau “Apakah konten-konten di YouTube SABDA Alkitab sudah berhasil menjawab kebutuhan para audiens SABDA?”. Ketika rasa empati terhadap audiens sudah bisa terbangun dengan baik, harapannya setiap konten yang dihasilkan juga bisa tertanam di benak setiap orang yang mengaksesnya. Jika Anda tertarik untuk belajar lebih lanjut tentang cara penggunaan YouTube dengan lebih maksimal, silakan kunjungi www.natchilazarus.com atau ketik Natchi Lazarus di YouTube. Selamat belajar dan Tuhan Yesus memberkati.

Nikos

Tentang Nikos

Nikos Septian telah menulis 17 artikel di blog ini..

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
Comments (0) Trackbacks (0)

No comments yet.


Leave a comment

Connect with Facebook

No trackbacks yet.