Blog SABDA
6Aug/240

Pemuridan Abad ke-22?! Apa Itu Ya?

Tema pemuridan adalah tema yang sering digaungkan dalam kekristenan. Namun, kalau pemuridan abad ke-22, bagaimana? Abad ke-22 ‘kan masih lama, sekitar 70-an tahun lagi. Mungkin ini yang ada di benak beberapa orang ketika membaca tema diskusi Kelompok Growing Together (GT) Juli. Nah, saya salah satunya nih … hehe. Oke, saya akan berbagi pengalaman dan berkat yang saya dapat ketika mengikuti diskusi GT bertema Pemuridan Abad ke-22?! pada 1 – 27 Juli 2024.

Seperti diskusi tema-tema GT sebelumnya, ada 4 topik yang kami diskusikan dalam 4 minggu, yaitu “Pemuridan Abad ke-21”, “Pemuridan dari Generasi ke Generasi”, “AI dan Pemuridan”, dan “Quo Vadis Pemuridan”. Topik-topik ini sangat menarik untuk didiskusikan. Nah, saya akan membagikan review hasil diskusi 3 grup WAG GT ini secara singkat ya. Oh ya, sebagai staf SABDA, saya bergabung dalam ketiga grup tersebut. Jadi, berkat yang saya dapat double, eh triple lho. Yeay!

Topik diskusi yang pertama tentang “Pemuridan Abad ke-21”. Selain sebagai peserta, pada minggu ini, saya juga menjadi fasilitator bersama Ibu Ratna Cempaka di grup GT 3. Selama 1 minggu, kami mendiskusikan 3 pertanyaan utama yang disediakan oleh tim SABDA. Namun, selama diskusi berlangsung, banyak pertanyaan baru yang muncul untuk memperdalam diskusi topik tersebut. Diskusi diawali dengan melihat kembali arti pemuridan berdasarkan Alkitab. Para peserta rata-rata menjawab bahwa pemuridan adalah proses alkitabiah yang mencakup pengajaran, pendampingan, dan transformasi karakter dari mentor kepada murid. Peserta juga berpendapat bahwa pemuridan masa kini harus relevan dengan perkembangan zaman, berkelanjutan, dan membekali generasi muda sesuai firman Tuhan. Ada pula pembahasan tentang salah satu prinsip pemuridan yang sudah lama digaungkan SABDA, yaitu prinsip 4H (HeartHeadHand, and HP), yang sebelumnya hanya 3H (HeartHead, and Hand). Peserta terhubung dengan prinsip 4H karena selama pandemi lalu, mereka memiliki pengalaman yang “menuntut” pemuridan tetap berjalan dengan memanfaatkan teknologi yang ada saat ini, yaitu HP. Hal ini dapat semakin mempermudah pemuridan, tetapi peserta juga setuju bahwa perlu adanya keseimbangan dengan interaksi face to face atau on site karena pertemuan fisik juga penting dan belum bisa tergantikan. Untuk menutup diskusi minggu pertama, kami membahas tantangan-tantangan yang dihadapi dalam pemuridan yang alkitabiah pada abad ke-21 ini dan solusinya, seperti pengaruh negatif teknologi, menurunnya komitmen gereja, dan sikap individualisme. Nah, solusi yang kami bagikan, antara lain penggunaan teknologi dengan bijak, memberikan fondasi Alkitab yang kuat, menyediakan komunitas pendukung, dan meningkatkan kreativitas, dan memberi pelatihan-pelatihan bagi pembimbing, termasuk orang tua.

Untuk topik 2-4, saya hanya akan menjelaskan garis besarnya saja ya. Soalnya, saya ingin Sahabat SABDA menyimaknya secara langsung dan belajar dari arsipnya di situs murid21.

Mengenai topik kedua, “Pemuridan dari Generasi ke Generasi”, kami membahas bagaimana proses dan perkembangan pemuridan mulai dari PL sampai saat ini, serta perbedaan dan karakteristik dari generasi Baby Boomers hingga Generasi Alpha, dan peserta juga membagikan pengalaman ketika dimuridkan dan memuridkan generasi yang berbeda. Untuk minggu ketiga, topiknya terkait AI, yaitu “AI dan Pemuridan”. Kami mendiskusikan pelajaran penting yang didapat dari presentasi SABDA tentang AI dan Pemuridan; apakah AI sudah atau akan dimanfaatkan dalam pemuridan, dan membicarakan bahaya AI dalam Pemuridan.

Topik diskusi yang terakhir mengenai “Quo Vadis Pemuridan”. Selama satu minggu, kita bersama-sama “bermimpi” mengenai pemuridan abad ke-22. Di setiap grup, peserta berbagi visi atau mimpi untuk pemuridan yang alkitabiah pada masa depan (abad ke-22), kemudian membagikan ide yang bisa dilakukan untuk menyiapkan generasi selanjutnya agar tetap dapat dimuridkan berdasarkan prinsip Alkitab. Diskusi ini ditutup dengan saling berbagi langkah-langkah praktis yang dapat diambil oleh gereja untuk mempersiapkan diri menghadapi perubahan teknologi yang pesat dalam 25 tahun ke depan terkait pemuridan.

Wah, tidak hanya menarik, tetapi hasil diskusi juga bisa saling membekali pemuridan untuk saat ini dan bahkan beberapa puluh tahun ke depan ya. Dari diskusi yang berjalan, saya mendapat banyak berkat dari sharing para peserta. Kerinduan yang besar agar generasi ini dan generasi selanjutnya tetap bisa menjaga iman dan bertumbuh di tengah himpitan tantangan dunia yang semakin kompleks. Saya diingatkan kembali bahwa pemuridan adalah tugas penting setiap orang percaya, khususnya orang percaya yang dewasa dalam iman. Pemuridan juga menjadi salah satu bagian dari Amanat Agung Tuhan Yesus, “Karena itu, pergilah dan muridkanlah semua bangsa, ….” (Matius 28:19-20). So, mari memuridkan generasi ini. Tuhan menolong.

Mei Budi

Tentang Mei Budi

Mei Budi telah menulis 20 artikel di blog ini..

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
Comments (0) Trackbacks (0)

No comments yet.


Leave a comment

Connect with Facebook

No trackbacks yet.