Blog SABDA
3Jul/240

Menyambut Tantangan: Habakuk dan Jawaban-Nya

Halo Sahabat blog SABDA, senang bisa menyapa teman-teman. Sepanjang Juni 2024, saya mengikuti mengikuti diskusi Growing Together (GT) bertema Berapa Lama Lagi? (Habakuk). Saya terkesan dengan Habakuk karena Habakuk seorang nabi yang tidak takut mengajukan pertanyaan-pertanyaan sulitnya kepada Tuhan. Peristiwa ini memberi pandangan unik bagi kita tentang relasi manusia dengan Allah. Dalam kitab Habakuk, kita disuguhi drama kehidupan spiritual yang memperlihatkan bagaimana kita sebagai manusia bereaksi terhadap keadilan Tuhan yang tidak semuanya bisa kita pahami secara langsung.

Menariknya, Habakuk tidak hanya mengajukan pertanyaan tajam kepada Allah: mengapa kejahatan bisa berkembang tanpa hukuman yang tegas? Namun, dia juga berani menyoroti ketidakadilan di sekitarnya dan meminta Tuhan untuk bertindak. Ini adalah sikap yang jujur dan menyentuh. Kita sendiri pun mungkin sering merasa terdorong untuk bertanya kepada Tuhan mengapa dunia ini terlihat tidak adil. Ketika Tuhan akhirnya menjawab, Dia mengungkapkan rencana-Nya untuk memakai bangsa Kasdim (Babel), bangsa yang jauh lebih jahat, untuk menghukum bangsa Israel yang telah jatuh dalam dosa. Ini menjadi pukulan besar bagi Habakuk, seperti halnya bagi kita ketika Tuhan memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan harapan kita. Tuhan mengakui bahwa meskipun rencana-Nya mungkin sulit dipahami oleh akal manusia, Dia tetap suci, adil, dan penuh kasih. Habakuk mengajarkan kepada kita untuk tetap teguh dalam iman kita, bahkan dalam ketidakpastian, karena Tuhan selalu memiliki rencana yang lebih besar daripada yang bisa kita bayangkan.

Dalam diskusi GT ini, banyak pengalaman pribadi peserta lainnya menguatkan iman saya dan menunjukkan betapa pentingnya percaya kepada Tuhan dalam setiap situasi. Mereka berbagi kisah tentang bagaimana mereka menanggapi jawaban Tuhan yang tidak sesuai dengan harapan, dan bagaimana pengalaman tersebut memperdalam hubungan mereka dengan-Nya. Saya pun banyak belajar akan kedaulatan Tuhan yang melebihi pemahaman manusia. Kita perlu menaklukkan pikiran kita kepada Kristus dan percaya kepada-Nya. Keyakinan kepada Tuhan adalah kunci untuk bertahan dalam iman kita, terutama ketika kita dihadapkan pada situasi yang sulit atau jawaban Tuhan yang tidak sesuai dengan harapan kita.

Saya sangat bersyukur dengan adanya komunitas GT ini. Selain sebagai wadah, kami bisa berbagi dan belajar dari firman Tuhan, sharing pengalaman serta berdiskusi dengan orang lain. Kegiatan ini tidak hanya menguatkan iman, tetapi juga membangun komunitas iman yang lebih kuat. Saya menyadari dalam segala hal yang kita hadapi, baik sukacita maupun dukacita, cerita Habakuk mengingatkan kita untuk tetap bersikap terbuka dan rendah hati terhadap rencana-Nya. Mari kita terus bergandengan tangan dalam iman, menguatkan satu sama lain dalam doa dan pendalaman akan Firman-Nya. Dengan begitu, kita dapat merasakan kehadiran-Nya yang tidak tergantikan dalam setiap aspek kehidupan kita.

Terpujilah Tuhan!

Rode

Tentang Rode

Rode Pardede telah menulis 31 artikel di blog ini..

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
Comments (0) Trackbacks (0)

No comments yet.


Leave a comment

Connect with Facebook

No trackbacks yet.