“Footprints: Melayani Anak untuk Ikuti Jejak”
Salah satu sesi dalam SABDA Live seri ministry adalah “Melayani Anak untuk Ikuti Jejak”, yang disampaikan oleh Yayasan Sekolah Minggu Indonesia dengan pembicara Bapak Purnawan Kristanto. Sesi ini menggali lebih mendalam mengenai Yayasan Sekolah Minggu Indonesia dalam mengembangkan renungan anak Footprints. Yayasan Sekolah Minggu Indonesia merupakan yayasan yang bergerak dalam bidang pelayanan anak-anak. Menurut saya, sesi ini cukup menarik karena dikemas dalam bentuk talkshow. Melalui sesi ini, saya bisa mengerti apa yang melatarbelakangi pelayanan renungan harian footprints dibuat.
Renungan harian anak Footprints ini dibuat karena kerinduan Pak Purnawan, Ibu Tina, dan rekan-rekan tim Sekolah Minggu Indonesia sembilan tahun lalu. Kerinduan ini muncul ketika melihat banyak guru sekolah minggu membutuhkan pengayaan dalam melayani, sementara masih sedikit pengayaan yang diadakan untuk guru-guru sekolah minggu. Yayasan Sekolah Minggu Indonesia juga memperhatikan setiap kebutuhan anak-anak Kristen Indonesia untuk dapat bertumbuh dalam pengenalan akan Tuhan. Jadi, ketika dewasa, anak-anak ini tidak menyimpang dari jalan Tuhan. Yayasan Sekolah Minggu Indonesia juga memperhatikan bagaimana orang tua dapat mendampingi anak-anak mereka. Tuhan bekerja dengan luar biasa untuk yayasan ini. Pada awalnya, yayasan ini membuat majalah untuk guru sekolah minggu. Seiring berjalannya waktu dan dengan berbagai pertimbangan, maka yayasan ini beralih ke alternatif lain, yaitu renungan harian anak-anak. Melalui renungan tersebut, diharapkan anak dapat menyelesaikan pembacaan Alkitab secara utuh. Footprints memberikan renungan yang alkitabiah dan sesuai dengan segmen anak-anak. Untuk guru sekolah minggu, tetap ada walaupun diterbitkan dengan media cetak. Footprints membantu anak-anak untuk terus membaca Alkitab dan menggali akan pengenalan dengan Tuhan.
Seperti kebanyakan yayasan pasti mengalami pergumulan, Footprints juga mengalami pergumulan. Ketika mencetak renungan harian anak Footprints, Yayasan ini kekurangan dana untuk mencetak renungan anak tersebut. Namun, dengan adanya pergumulan tersebut, yayasan Sekolah Minggu Indonesia tidak menyerah. Dengan segala keadaan yang ada saat itu, yayasan tersebut tetap melangkah untuk terus dapat menerbitkan renungan harian footprints. Dalam kondisi tersebut, Footprints tidak menyerah dan tetap mengandalkan Tuhan. Karena jika Tuhan sudah memanggil dan menentukan, maka Tuhan yang akan menolong Footprints. Tuhan mengirimkan orang-orang yang tepat dan Footprints dapat dicetak dari satu volume ke volume selanjutnya. Sekarang, Footprints sudah mencetak sampai 71 volume dan sudah tersebar di banyak wilayah Indonesia. Yayasan Sekolah Minggu Indonesia juga menyelenggarakan pelatihan-pelatihan bagi guru-guru sekolah minggu.
Saya sangat terberkati oleh sharing dari Yayasan Sekolah Minggu Indonesia ini. Semua adalah pertolongan Tuhan sehingga Footprints dapat ditulis dan dicetak serta dapat diterbitkan. Ada satu hal yang saya dapatkan dari sharing Footprints ini, yaitu kita harus selalu mengandalkan Tuhan dalam segala perkara. Kiranya melalui blog ini, kita bisa ikut ambil bagian untuk berdoa bagi Yayasan Sekolah Minggu Indonesia, terutama supaya pelayanan Footprints dapat semakin menjadi berkat bagi banyak orang.
Cetak tulisan ini
Leave a comment