Staf YLSA Mengikuti Training Leadership “Thinking for a Change”
Oleh:Bara*
Training Leadership kembali diadakan oleh EQUIP dan TOTAL pada tanggal 30 — 31 Juli 2016 yang lalu dengan tema “Thinking for a Change”. Ini kali kedua saya mengikuti training leadership yang didasarkan dari buku dan modul dari John C. Maxwell setelah Januari 2016 yang lalu. Waktu itu, saya beserta tim Exodus diutus YLSA untuk mengikuti training leadership bersama dengan beberapa staf YLSA . Seperti yang lalu, training ini diadakan selama dua hari dengan membagi materi ke dalam enam sesi training yang dibawakan secara bergantian oleh Pak Paulus Winarto dan Pak Sunjoyo.
Pada training ini, dibahas 11 cara berpikir yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin untuk dapat memikirkan mengenai perubahan. Kesebelas cara berpikir tersebut adalah:
1. Berpikir mengenai gambar besar
2. Cara berpikir terfokus
3. Cara berpikir kreatif
4. Cara berpikir realistis
5. Cara berpikir strategis
6. Cara berpikir probability
7. Cara berpikir reflektif
8. Cara berpikir populer
9. Shared Thinking
10. Cara berpikir yang tidak egois
11. Cara berpikir mengenai keuntungan
Bagian yang tidak kalah menarik dari penjabaran dan pembahasan mengenai masing-masing cara berpikir adalah suatu pengertian mengenai “mengubah cara berpikir kita” yang menjadi landasan ketika kita melatih diri dalam mengembangkan kesebelas cara berpikir tersebut. Saya sangat setuju dengan hal-hal inti yang diberikan pada awal training bahwa mengubah cara berpikir itu tidak terjadi secara otomatis, tetapi membutuhkan perjuangan, proses, waktu, dan membutuhkan usaha yang keras karena mengubah cara berpikir adalah suatu hal yang sulit untuk dilakukan. Sekalipun demikian, memutuskan untuk mengubah cara berpikir kita merupakan suatu investasi yang layak dan harus dilakukan. Mengubah cara berpikir kita berarti mengubah keyakinan, ekspektasi, sikap, perilaku, performa, dan bahkan mengubah kehidupan kita. Membangun suatu cara berpikir yang baik, yang dapat memberikan perubahan positif pada diri kita sendiri dan orang lain, tentu sangat memberkati dan layak diperjuangkan, bahkan dimiliki oleh setiap orang.
Rekan-rekan saya yang lainnya dari SABDA yang mengikuti training ini, yaitu Liza, Evie, Hadi, Ayub, dan Tika telah menyampaikan pula materi ini kepada rekan-rekan di SABDA. Selama hampir 2 jam, mereka bergantian mempresentasikan materi tersebut agar teman-teman yang lain juga mendapatkan berkat dan bisa mengaplikasikannya dalam pelayanan di SABDA.
Cetak tulisan ini
Leave a comment