Blog SABDA
29Feb/161

Pengalaman Magang di SABDA: Indah Pada Waktunya

Oleh: Ignatius Alex Wijayanto*

“Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku.” Yesaya 55:8

Firman Tuhan tersebut terbesit di pikiran saya ketika saya magang di Yayasan Lembaga SABDA (YLSA). Hal yang terjadi di hidupku tidak luput dari kedaulatan Tuhan. Sebelumnya, saya tidak memiliki rencana untuk magang di YLSA karena ingin cari yang dekat-dekat daerah Surabaya. Akan tetapi, saya tidak dapat menemukan perusahaan yang mau menerima magang dengan berbagai alasan. Sampai menjelang deadline pengumpulan proposal magang di kampus, saya masih belum mendapat tempat magang, hingga ada teman yang mengajak saya untuk magang di YLSA. Di YLSA, saya diberi kesempatan belajar banyak hal, baik dari segi kemampuan teknis, soft skill, maupun kehidupan rohani.

Saya tidak magang sendiri, ada tiga orang rekan seperjuangan yang membantu saya menyelesaikan proyek ini. Dua di antaranya dari universitas yang sama dengan saya (Universitas Kristen Petra), yaitu Steven dan Cleming. Yang satu lagi ialah Bara, dari UNS Solo.

Proyek yang kami kerjakan adalah merancang dan membuat sistem cloud berbasis web. Pada awalnya, saya tidak mengerti arah tujuan proyek ini. Saya dan tim magang dibuat kebingungan dengan teori-teori yang diberikan. Pada awal bulan, kami hanya melakukan pembelajaran dan riset, hal ini terus dilakukan sampai akhir bulan. Pembelajaran tersebut seputar Cloud Model, Cloud Deployment , Lean Startup, dan Lean Canvas. Semua itu merupakan hal baru bagi kami karena memang belum pernah diajarkan selama kuliah. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi saya. Saya dituntut untuk lebih berusaha, harus membaca banyak dokumentasi, artikel, dan buku-buku terkait seputar itu. Namun, hal ini membuat saya semakin berkembang dan memiliki pengalaman bekerja dengan orang di dunia kerja yang sesungguhnya. Meskipun butuh kerja keras selama proses, saya sangat puas dan menikmatinya karena selain mendapat pengetahuan, proyek ini dapat menjadi bentuk pelayanan saya dalam bidang IT.

Selain dari segi teknis, saya juga mendapat pengalaman kerja yang akan berguna nantinya dibandingkan dengan magang di tempat lain. Mengapa demikian? Karena di YLSA kami benar-benar diterima dan dituntut untuk berkembang menjadi individu yang lebih berpotensi. Kami diikutsertakan dalam berbagai acara yang diadakan, seperti mengikuti Rapat Kerja Tengah Tahun pada bulan Januari 2016. Kami juga diharuskan untuk berpartisipasi aktif selama mengikuti rapat tersebut, seperti wajib memberikan tanggapan/pertanyaan pada setiap divisi yang memberikan laporan supaya dapat meningkatkan potensi kerja semaksimal mungkin. Acara lainnya adalah nonton bareng, pada acara ini kami melihat bersama sebuah film pendek sambil mengidentifikasi nilai-nilai yang dapat diambil.

Bagaimana dengan segi rohani? Saya juga bertumbuh dalam segi rohani. YLSA tidak hanya menuntut pengembangan diri, tetapi juga perkembangan rohani. Setiap hari kerja pasti ada persekutuan doa yang wajib diikuti sebelum mulai kerja. Hal ini memaksa saya untuk tekun membaca dan merenungkan firman Tuhan dalam kelompok kecil. Selain itu, saya juga mendapat kesempatan bertugas menjadi pemimpin pujian dalam persekutuan doa kelompok besar. Untuk perkembangan diri, saya juga ditugaskan membawakan presentasi dengan metode T.E.D kepada semua staf. Acara ini merupakan acara bulanan di mana setiap staf membawakan materi yang dapat memberi dampak untuk semua staf di YLSA sehingga mereka semakin berkembang.

Di luar hal itu, semua staf YLSA juga menerima dan mendukung kami selama berada di YLSA. Semula saya berpikir jika suasana kerja di YLSA akan penuh dengan persaingan dan tidak peduli satu sama lain. Namun, kenyataannya sangat bertolak belakang dari pikiran saya. Bahkan, di luar jam kerja kami sempat berwisata, makan malam bersama setiap hari, berlatih gamelan, dan banyak hal lainnya.

Saya bersyukur telah diberi kesempatan untuk mengalami proses magang di YLSA. Banyak pelajaran yang saya dapatkan yang pasti dapat berguna dalam dunia kerja nanti. Hal yang sangat berkesan untuk saya adalah bahwa bekerja dan melayani bukanlah sesuatu yang terpisah, kita dapat bekerja dan melayani Tuhan secara bersamaan. Saya sungguh berterima kasih kepada Ibu Yulia selaku ketua YLSA yang sudah memberikan kesempatan berharga ini kepada saya untuk magang di YLSA. Saya juga berterima kasih kepada Mas Hadi selaku koordinator yang telah membimbing tim magang ini dari awal hingga akhir pengerjaan proyek, serta semua staf yang ikut ambil bagian, mendukung kami secara langsung maupun tidak langsung. Pengalaman berharga ini tidak akan terlupakan selama hidup saya. Saya berharap YLSA dapat terus menjadi berkat dan memberikan pelayanan kepada masyarakat Kristen untuk kemuliaan nama Tuhan.

Tentang Penulis Tamu

telah menulis 179 artikel di blog ini..

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
Comments (1) Trackbacks (0)
  1. Informasi yang sangat bermanfaat

    Jangan lupa kunjungi http://ittelkom-sby.ac.id/


Leave a comment

Connect with Facebook

No trackbacks yet.