Blog SABDA
22Sep/141

Pelayanan Tim SABDA di Persekutuan Forum Komunikasi Tunanetra

Oleh: Johan*

Pada Rabu, 27 Agustus 2014 yang lalu, tim SABDA mendapat kesempatan untuk melayani dalam acara persekutuan Forum Komunikasi Tunanetra yang bertempat di rumah Mbak Agatha, di daerah Jagalan, Solo. Tim SABDA yang diutus untuk terjun dalam pelayanan yang sangat berharga ini adalah Mbak Evie, Mbak Setya, Mas Yudo, Mbak Santi, dan dua staf magang, yaitu Yohanes dan saya, Johan. Kesempatan pelayanan ini merupakan sesuatu yang baru bagi kami yang melayani kali ini. Mereka adalah pribadi­pribadi yang memiliki kebutuhan khusus. Pada pukul 15.30, kami sudah siap untuk berangkat, setelah terlebih dahulu berdoa bersama yang dipimpin oleh Mas Hadi.

Setibanya di sana, kami langsung disambut ibu Mbak Agatha selaku tuan rumah dan beberapa anggota yang sudah hadir. Sambil menunggu beberapa anggota yang belum datang, kami, tim SABDA menggunakan waktu untuk berkenalan dan berbincang-bincang. Saya terkesan terutama dengan Ibu Mbak Agatha yang menceritakan semangat anaknya yang begitu besar untuk terus mengembangkan diri meskipun beberapa tahun terakhir ini kehilangan penglihatannya karena penyakit glukoma.

Acara persekutuan dimulai dengan menyanyikan lagu pujian dan berdoa bersama yang dipimpin oleh Mbak Setya. Lagu­lagu dinyanyikan dengan penuh semangat oleh semua yang hadir. Setelah berdoa, acara dilanjutkan dengan perkenalan singkat tentang pelayanan SABDA yang dibawakan oleh Mbak Santi.

Acara berikutnya adalah pendalaman Alkitab yang dipimpin oleh Mbak Evie. Mbak Evie mengawalinya dengan memperkenalkan cara belajar firman Tuhan menggunakan metode S.A.B.D.A, yaitu Simak, Analisis, Belajar, Doa/Diskusi, dan Aplikasi. Kemudian, Mas Yudo memutarkan audio Alkitab yang terambil dari Matius 5:1­-12 dari versi bahasa Indonesia Terjemahan Baru (TB) dan Bahasa Indonesia Sehari-hari (BIS), dan versi bahasa Jawa Suriname. Semua yang hadir tampak sangat senang setelah mendengarnya karena hal ini merupakan pengalaman pertama “membaca” firman Tuhan dengan mendengarkan, apalagi dalam beberapa versi dan bahasa. Setelah mendengar pembacaan Alkitab, kami dibagi dalam dua kelompok kecil untuk mendiskusikan apa yang telah kami pelajari. Saya sungguh kagum karena ada banyak anggota persekutuan yang menjabarkan firman Tuhan dengan baik. Setelah selesai berdiskusi dalam kelompok kecil, kami mendengar bersama pelajaran dari Sekolah Alkitab Audio yang membahas topik tentang “Ucapan Bahagia”.

Acara diakhiri dengan sharing bersama dan beberapa pengumuman dari komunitas tunanetra. Selain itu, sempat juga dibahas keinginan mereka agar tim SABDA menolong kelanjutan persekutuan komunitas tunanetra setiap bulan sampai komunitas ini bisa berjalan sendiri.

Kami juga sangat bersyukur karena mendapat kesempatan melayani dan membagikan prototipe SD Card audio “Dengar Alkitab”. Kami bahkan ikut mencoba melihat penggunaan Software SABDA 4.30 di laptop Mbak Agatha yang ternyata di dalamnya terdapat program JAWS, sebuah software khusus untuk membantu para pengguna yang berkebutuhan khusus dalam hal mendengar. Bersyukur juga melihat Mbak Setya mendapat kejutan karena bertemu dengan teman lama, yaitu Mbak Agatha, yang ternyata teman SMA yang sudah bertahun-tahun tidak bertemu.

Bagi saya, ini adalah suatu pengalaman yang mengharukan. Saya menjadi semakin bersemangat karena melihat orang­orang yang memiliki keterbatasan secara fisik memiliki kerinduan besar untuk belajar firman Tuhan, bahkan melampaui saya sendiri.

Harapan saya, pelayanan SABDA semakin menjadi berkat. Semoga saya tidak hanya senang menerima kemurahan dan kebaikan Tuhan, tetapi terlebih dapat membagikannya kepada lebih banyak orang.

Terima kasih. Salam IT for God!


*Johan adalah staf magang divisi ITS di YLSA periode Juli – Agustus 2014.

Tentang Penulis Tamu

telah menulis 195 artikel di blog ini..

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
Comments (1) Trackbacks (0)
  1. Saya sudah 2 kali ikut persekutuan di komunitas tunanetra ini. Saya bersyukur karena Tuhan memberi kesempatan kepada saya untuk bisa melayani mereka. Banyak hal yang saya pelajari dari teman-teman di komunitas ini, salah satunya adalah semangat untuk melakukan persekutuan doa. 😀

    Saya pikir mereka termasuk orang-orang yang suka belajar. Banyak bahan dari SABDA (terutama audio) yang mereka terima dan mereka sangat antusias menyambutnya. Saya berharap dan berdoa semoga mereka semakin bertumbuh di dalam Tuhan.


Leave a comment

Connect with Facebook

No trackbacks yet.