Membagikan SABDA di Kota Pempek
Oleh: Kusuma Negara dan Yulia
Pada tanggal 2 Maret yang lalu, SABDA mendapat kesempatan berharga untuk melayani di kota ‘pempek’, Palembang. Hal ini berawal dari rencana Bu Yulia untuk mengantar ibunya menghadiri wisuda kakak Bu Yulia (Bu Yenni) di Universitas Sriwidjaja, Palembang. Setelah diatur sedemikian rupa, ternyata acara keluarga ini akhirnya dapat sekaligus menjadi acara roadshow SABDA ke Palembang. Puji Tuhan, Ia mengatur segala sesuatunya sehingga ‘Sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui,’ kata pepatah lama. Selama 5 hari di Palembang itu, saya dan Bu Yulia melakukan pelayanan untuk memberikan pelatihan SABDA dan memperkenalkan Yayasan Lembaga SABDA (YLSA). Saya senang sekali dapat melihat YLSA membagikan visi pelayanan teknologi informasi kepada hamba-hamba Tuhan dan kaum muda, serta mengajak mereka untuk ikut mengambil bagian dalam pelayanan abad ke-21 yang Tuhan percayakan kepada kita semua.
Pelayanan utama kami sebenarnya adalah melayani 80 hamba-hamba Tuhan dari Gereja-gereja Methodis Indonesia (GMI) se-Sumatera Selatan, yang saat itu sedang melakukan pembinaan selama dua hari di Palembang. Kami mendapat kesempatan memberikan pelatihan software Alkitab SABDA kepada hamba-hamba Tuhan itu pada hari kedua, dari pagi hingga sore hari. Untuk menghemat waktu, setibanya di Palembang, kami segera menghubungi panitia untuk mengatur agar semua laptop hamba-hamba Tuhan yang akan ikut pelatihan SABDA dapat diinstal dengan program SABDA terlebih dahulu. Kami bertemu dengan Bapak Johan yang membantu kami menginstalkan program SABDA kepada rekan-rekan hamba Tuhan lain.
Puji Tuhan, pada hari pelatihan hanya ada beberapa laptop peserta yang masih perlu diinstal program SABDA. Karena hanya ada saya dan Bu Yulia, tugas presentasi akan dilakukan oleh Bu Yulia. Sedangkan, saya akan merangkap menjadi operator untuk presentasi Bu Yulia sekaligus menginstal Alkitab ke HP-HP peserta. Di belakang ruangan kami membuka stand produk-produk SABDA dan Bu Yenni membantu melayani di sana. Belum lama Bu Yulia memberikan presentasi, listrik mati. Kami cukup panik karena pelatihan tidak bisa dilakukan tanpa listrik. Maka, saya segera mengirim SMS ke Mbak Evie supaya teman-teman di kantor berdoa buat pelatihan di sini. Puji Tuhan, 15 menit kemudian listrik menyala kembali sehingga Ibu Yulia tidak perlu berbicara dengan suara ngotot… dan pelatihan dilanjutkan tanpa ada gangguan lagi.
Bahan pelatihan software Alkitab untuk para hamba Tuhan ini adalah untuk para pemula, yaitu “Tutorial SABDA 3 Menit”. Respons peserta sangat baik dan Bu Yulia menyampaikan dengan bersemangat. Kemudian, memasuki tengah hari, saya memberikan presentasi singkat tentang DVD Library Anak. Lalu, setelah makan siang, Bu Yulia melanjutkan dengan pelatihan A.L.A.T.. Saya menyaksikan hampir semua hamba Tuhan menyimak dan mengikutinya dengan antusias. Mereka banyak bertanya dan ketika pelatihan selesai sekitar jam 5 sore, semua peserta terlihat cukup lelah, tetapi puas dengan pengetahuan baru yang mereka peroleh. Di akhir pelatihan, saya secara khusus memberikan pelatihan lanjutan kepada Pendeta Dion supaya ia dapat mengajar hamba-hamba Tuhan lain tentang SABDA. Puji Tuhan! Kami berdoa supaya ada lebih banyak lagi orang-orang seperti beliau yang berinisiatif membagikan serta mengajar orang lain cara belajar Alkitab dengan menggunakan Software SABDA.
GMI Efrata juga memberikan waktu kepada Bu Yulia membagikan visi misi pelayanan YLSA kepada jemaat pada ibadah hari Minggu, dan juga membuka stand/kios SABDA pada saat selesai ibadah. Mengingat kami hanya berdua saja, maka kami tahu kami akan kewalahan melayani 450-an jemaat GMI yang beribadah pada hari Minggu, yang akan minta CD Alkitab Audio, bahan-bahan lain, ataupun menginstal Alkitab di HP. Oleh karena itu, kami meminta izin kepada Bapak Gembala Sidang untuk boleh membagikan visi pelayanan SABDA di persekutuan muda-mudi. Kami berharap, melalui pendekatan ini akan ada sukarelawan yang bersedia melayani jemaat bersama kami pada hari Minggu. Puji Tuhan, ada tujuh orang sukarelawan. Maka, pada malam berikutnya saya memberikan pelatihan instalasi Alkitab di HP untuk mereka secara singkat hingga jam 10 malam. Hasilnya? Pada hari Minggu stand SABDA dan instalasi Alkitab ke HP-HP jemaat berjalan dengan sukses. Dengan bantuan muda-mudi yang berbakat ini, banyak anggota jemaat gereja yang diberkati. Bapak Gembala GMI juga sangat puas melihat keterlibatan muda-mudi GMI melayani jemaat. Ada puluhan yang sekarang memiliki aplikasi Alkitab. Gembala jemaat jadi bertanya-tanya, “kalau baru sekarang mereka memiliki aplikasi Alkitab, mengapa kemarin-kemarin banyak jemaat yang membuka HP pada saat ibadah? Berarti bukan Alkitab yang mereka buka ya….?” Pada saat debriefing, kami sangat bersyukur melihat antusiasme muda-mudi GMI melayani dan kami pun terus memotivasi mereka agar memiliki kerinduan melayani lewat gadget-gadget IT yang mereka miliki.
Di tengah kesibukan pelayanan di GKMI, pada hari Sabtu pagi kami juga menyempatkan diri untuk melayani teman-teman dari Perkantas Palembang yang meminta kami untuk memberikan pelatihan bagaimana melakukan Pendalaman Alkitab memakai software SABDA. Ada sekitar 15 orang peserta yang hadir dan mereka cukup terkesan dengan pelatihan ini karena sebelumnya mereka hanya melakukan PA tanpa alat bantu. Kami berharap ber-PA dengan software SABDA akan semakin menambah semangat mereka untuk menggali dan mencintai firman Tuhan.
Bu Yulia sudah beberapa kali ke Palembang, tetapi ini adalah kesempatan pertama kali saya melihat Palembang. Selain Pak Dion yang mengantar kami melihat jembatan Ampera, sungai Musi, Pak Leo Dharmawan, suami Bu Yenni, juga sangat berjasa menjadi supir setia ke mana pun kami pergi melayani. Pak Leo lahir di Palembang sehingga beliau mengenal jalan-jalan di Palembang dengan baik. Pulang dari salah satu pelayanan, Pak Leo mengantar kami makan pempek, makanan khas Palembang yang sangat terkenal itu. Kami juga diajak makan mie yang terkenal di Pasar Ilir, Palembang. Terima kasih banyak Pak Leo untuk pelayanannya yang sangat ramah.
Pagi-pagi sekali, pada hari terakhir, sebelum pulang ke Solo pada Senin siang, Bu Yulia juga mendapat kesempatan pergi ke STT Palembang dan memperkenalkan pelayanan YLSA, membagikan CD Alkitab Audio dan ‘mencicipi’ pelatihan penggunaan software SABDA untuk menggali Alkitab. Saya tidak ikut dalam pelayanan ini, tetapi dari cerita Bu Yulia, perjalanan ke STT Palembang memiliki kisah tersendiri. Selain tempat yang cukup terpencil, jalan menuju ke tempat itu juga betul-betul tidak rata. Bu Yulia sangat bersyukur bisa bertemu dengan rektor, beberapa dosen, dan 25 mahasiswa di kampus STT Palembang. Pelayanan yang sangat mengesankan, katanya. Puji Tuhan, siang itu, Bu Yulia bisa sampai tepat waktu di bandara Sultan Mahmud Badaruddin II sehingga kami tidak ketinggalan pesawat untuk pulang ke Solo lewat Yogyakarta. Sesampainya di Solo, kami mendapat kejutan karena ternyata suami dan anak Bu Yulia sakit chikungunya. Malam itu juga, saya membantu mengantar mereka ke dokter dan puji Tuhan semua masalah dapat diatasi dengan baik. Dia pelihara kita semua sesuai dengan kasih karunia-Nya.
Cetak tulisan ini
June 12th, 2014 - 07:36
Senang bisa mendapat “oleh-oleh” cerita dari Bu Yulia dan Mas Benny tentang pengalaman pelayanan di Palembang. Saya percaya pasti ada banyak teman-teman di Palembang yang menerima berkat dari roadshow dan pelatihan SABDA di sana. Mudah-mudahan ada kesempatan lagi membagikan SABDA di luar Pulau Jawa. Amin!:D