Blog SABDA
31Oct/133

Training HRD Melalui Film “Leverage”

Pada suatu siang, tiba-tiba saya mendengar suara Mbak Evie memanggil nama-nama beberapa orang, termasuk nama saya. Kami yang dipanggil diminta menuju ke Griya SABDA. Ada apa di Griya SABDA siang itu?

Rupanya, siang itu saya dan beberapa orang staf YLSA yang baru akan mendapatkan training HRD melalui sebuah film. Film yang akan kami tonton kali ini adalah salah satu episode dari serial televisi Amerika berjudul “Leverage”. Leverage sendiri berarti “Pengungkit”. Film ini mengisahkan tentang sebuah kelompok yang terdiri dari lima orang. Empat dari lima orang tersebut adalah orang-orang yang mempunyai reputasi buruk tapi memiliki kemampuan-kemampuan unik yang hebat. Sedangkan orang yang kelima, adalah pemimpinnya. Pemimpin ini memiliki reputasi baik karena kejujurannya. Dalam film ini, kelima orang tersebut bahu-membahu menolong orang-orang yang diperlakukan secara tidak adil. Melalui kepemimpinan seorang yang jujur, ternyata 4 orang yang dulunya pelaku-pelaku kriminal, akhirnya dapat memiliki tujuan hidup yang lebih baik. Apa yang bisa dipelajari dari film?

Di sini, kami belajar mengenai kerja sama atau ‘teamwork’. Kelima tokoh utama dalam film tersebut memiliki kemampuan yang berbeda-beda, termasuk segala kelebihan dan kekurangannya. Dalam sebuah ‘teamwork’, sudah tidak ada lagi unsur “saya” dan “kamu”, yang ada adalah “kita”. Dalam tim, keberhasilan atau kegagalan yang dialami tidak hanya menjadi tanggung jawab pribadi, tetapi juga tanggung jawab kelompok. Demikian juga dalam lingkungan pekerjaan. Dalam satu kantor ada banyak orang yang memiliki kemampuan, posisi dan motivasi yang berbeda-beda. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Mungkin ada yang sangat teliti menghitung uang, tapi kurang cakap mengedit tulisan. Demikian pula sebaliknya. Perbedaan-perbedaan ini jika disatukan dan diarahkan, akan dapat saling mendukung dan melengkapi sehingga tercapai hasil yang lebih baik.

Sosok pemimpin dalam sebuah tim sangat memegang peranan penting. Pemimpin harus bisa memadukan semua kemampuan anggota-anggotanya dan mengaturnya untuk satu tujuan yang ingin dicapai. Pemimpin juga harus memiliki jangkauan pemikiran yang lebih luas daripada anggota-anggotanya sehingga dia selalu siap sedia menangani masalah-masalah yang muncul dengan cepat. Di sisi lain, anggota sebuah tim harus rela berada dibawah komando pemimpinnya supaya terjadi keharmonisan dan tidak ada tumpang tindih dalam menjalankan tugas yang berujung kepada saling menyalahkan. Yang hebat dalam film ini, 4 anggota tim memiliki motivasi yang buruk dan sulit bekerja sama satu dengan yang lain, tetapi pemimpin tim ini berhasil memberi motivasi yang luhur sehingga mereka akhirnya belajar peduli terhadap sesama anggota tim, dan bahkan mau bekerjasama untuk menolong orang lain.

Itulah yang saya pelajari dari film “Leverage” ini. Saya harap, saya bisa menerapkan inspirasi film ini dalam pelayanan dan pekerjaan saya.

Yegar

Tentang Yegar

Yegar Sahaduta telah menulis 4 artikel di blog ini..

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
Kategori: HRD
Kata kunci: , , ,
Leave a comment
Comments (3) Trackbacks (0)
  1. Saya juga beruntung menjadi salah satu staf yang mengikuti training film ini. Karakter Nathan Ford sangat menginspirasi saya dalam hal leadership dan planning.

  2. Senang dapat training lewat film “Leverage” ini. Banyak hal yang dapat dipelajari dari kepemimpinan Nathan Ford ini. Kerjasama, karakter pemimpin yang dapat menguasai medan, atau hal-hal lain yang dihadapi, masuk ke dalam hati saya. Ia berani berkorban dan berani mengambil resiko untuk menyatakan siapa yang benar dan salah. Planning yang mantap membuat setiap aksi menjadi sukses. Wah, sangat menyenangkan belajar dari film ini. Dan, sangat membantu dalam menumbuhkan karakter dan rasa kepemimpinan serta saling memiliki…… GBU

  3. Kalau ikut training film ala YLSA, saya tidak pernah kembali dengan ‘tangan hampa.’ Bagaimana tidak, Bu Yulia yang memandu kami menonton benar-benar membuat kami, khususnya saya, terkagum-kagum dengan pengamatan detail di setiap scene atau adegannya. Termasuk dalam film ini yang megajarkan saya banyak hal tentang teamwork dan kepemimpinan. Melalui ini, saya menjadi lebih jeli lagi jika menonton film dan akan selalu mengambil pelajaran dari setiap film yang saya tonton. Bravo YLSA!


Leave a comment

Connect with Facebook

No trackbacks yet.