Blog SABDA
8Oct/124

Roadshow SABDA di Blitar

Oleh: Yuku*

Pemberitahuan tentang perjalanan ke Blitar terasa mendadak bagi saya, karena sejam setelah saya menginjakkan kaki di bandara Yogyakarta saya diberi tahu bahwa 2 hari lagi saya akan diajak ikut roadshow SABDA ke Blitar. Wow… padahal saya belum menginjakkan kaki di Solo, tempat magang yang saya tuju, yaitu kantor YLSA.

Karena saya kurang tahu akan kota-kota di Jawa Tengah dan Timur, saya kira Blitar tidak jauh dari Solo. Saya kaget ketika mengetahui bahwa Blitar ada di Jawa Timur dan membutuhkan waktu 6 jam dengan mobil ke sana. Tapi saya rasa ini acara yang baik untuk diikuti orang baru seperti saya supaya bisa kenal dengan teman-teman SABDA dan pelayanannya. Semula saya juga tidak tahu apa-apa ketika teman-teman membicarakan tentang mobil yang akan membawa kami ke Blitar. Baru kemudian saya tahu ternyata mobil yang kami naiki adalah mobil keluaran 1978 yang sampai sekarang masih dipakai. Semoga mobil itu cukup kuat membawa kami pulang pergi ke Blitar….

Rencana kami adalah berangkat pada Jumat siang (7 September 2012) dan pulang ke Solo Senin siang (10 September 2012). Tim roadshow Blitar ini terdiri dari 5 orang, yaitu Bu Yulia, Khenny, Jesica (anak Bu Yulia), Billy (yang akan bertemu kami di Blitar dari Batu), dan saya. Pada waktu berangkat sempat terjadi insiden, yaitu mobil kami tersenggol becak sehingga kaki pengemudinya terluka dan roda becak bengkok. Setelah bernegosiasi, kami memberikan plester untuk kakinya dan uang pengganti perbaikan roda becak. Lalu kami pun meneruskan perjalanan. Mobil melaju dengan cepat dan semua tikungan dilewati dengan bersemangat. Penumpang pun terpaksa goyang ke kiri dan ke kanan, bahkan juga saling bertubrukan karena tajamnya tikungan yang harus dilalui. Keresahan tentang mobil pun berakhir, bahkan merasa senang karena perjalanan dapat ditempuh lebih cepat dari yang diperkirakan, kurang lebih 5 jam. Kami sampai di Blitar pukul 19.00.

Kami bertemu dengan Pak Daniel dan istri (tuan rumah yang mengundang kami) di tempat penginapan. Kami dijamu makan malam sebelum kami meninjau GBT Alfa Omega, tempat pelatihan akan dilaksanakan esok harinya, 8 September 2012. Gereja ini memiliki ruang kebaktian yang cukup besar. Ketika kami sampai di gereja tersebut, meja-meja besar sudah tersedia di halaman. Bersama dengan beberapa rekan pelayanan Pak Daniel, kami mengangkut meja-meja tersebut ke dalam gereja. Syukurlah pengaturan bisa dibuat sedemikian rupa, sehingga ruangan bisa menampung 200-an peserta dengan 24 meja untuk 70-an orang yang diperkirakan akan membawa laptop. Pak Daniel memberi tahu kami bahwa instalasi listrik di meja-meja peserta akan mulai dipasang Sabtu, pukul 04.00 oleh tim Pak Daniel yang baru akan datang dari Surabaya. Kami bersyukur karena panitia melakukan persiapan dengan sangat baik. Malam itu, Billy datang dari Batu untuk bergabung dengan tim SABDA di Blitar.

Sabtu, pukul 08.00, kami sudah berada di gereja dan siap melayani peserta. Perkiraan 70 orang yang membawa laptop ternyata tidak tepat, karena ternyata mencapai 100 laptop. Ada seorang bapak yang datang membawa 1 unit komputer desktop (casing + monitor) yang baru dibeli hari itu, untuk dapat mengikuti pelatihan SABDA. Awalnya, hanya Jesica dan saya yang melayani instalasi program SABDA ke laptop peserta, namun kami mulai kewalahan karena jumlah laptop semakin banyak, maka anak Pak Daniel, Khenny, Billy, dan beberapa panitia juga ikut turun tangan. Bu Yulia dengan sigap menjadi penghubung antara dunia penginstalan dan dunia luar yang ricuh. Panitia lokal bekerja dengan sangat baik, siaga dengan penempelan stiker pada laptop yang sudah ditulisi nama, asal gereja, dan password untuk membuka laptop. Syukurlah semua laptop berhasil diinstalkan SABDA dengan cepat. Lebih efisien dibanding ketika saya ikut acara serupa pertama kalinya di Bandung.

Setelah pemasangan software SABDA, Bu Yulia memulai presentasi dengan memperkenalkan YLSA dan software Alkitab SABDA. Tidak berapa lama, tiba-tiba terjadi suara gelegar yang diikuti dengan matinya proyektor dan mikrofon. Penjaga gereja mencoba menangani masalah dan yang lain sibuk mengecek UPS, kabel-kabel, dan saklar. Akhirnya bisa menyala lagi, tapi tak lama kemudian terdengar lagi suara gelegar. Kejadian ini berulang setidaknya sampai lima kali. Saya menjadi bingung dan panitia kalang kabut mencoba mencari tahu apa yang menyebabkan listrik mati berulang-ulang. Presentasi menjadi tidak mengalir. Akhirnya, panitia menghentikan acara dan meminta peserta untuk makan siang lebih pagi, supaya panitia dapat menemukan masalah listrik. Maka semua peserta diminta keluar ruangan sampai panitia mengizinkan mereka masuk lagi. Kami mendapat hikmat untuk mengecek semua kabel dan colokan bercabang yang terpasang di bawah meja peserta. Ternyata, ada beberapa peserta yang membawa kabel ekstensi sendiri tapi dalam keadaan rusak, sehingga terjadi beberapa kali korsleting yang mengakibatkan matinya aliran listrik. Karena itu, kami segera mengganti semua ekstensi yang dicurigai kurang bagus dan diganti dengan yang lebih baik. Sejak itu, listrik tidak pernah mengalami gangguan sampai acara selesai.

Presentasi berikutnya yang berjudul “SABDA dalam 3 Menit” oleh Khenny, yang melatih peserta menggunakan fungsi-fungsi dasar software SABDA. Tapi karena sebagian peserta kurang berhasil mengikuti, maka Khenny digantikan Bu Yulia supaya Khenny bisa mondar-mandir membantu peserta. Sementara itu, di meja belakang, Jesica dengan tekun menginstal aplikasi Alkitab pada puluhan HP peserta, baik platform Java ME, Android, maupun BlackBerry. HP merek Cross ternyata merajalela di Blitar. Peserta terlihat suka sekali dengan pelatihan ini. Ketika ada yang mengalami masalah, peserta di sebelahnya membantu. Bu Yulia memberikan presentasi dengan cara yang interaktif, sehingga peserta bersemangat mengikuti dan bahkan sesekali ikut menanggapi dengan berseru, “Lanjut!” atau permohonan untuk mengulangi. Saya terkesan melihat semangat mereka.

Keesokan harinya, hari Minggu (9 September 2012), kami beristirahat hingga siang karena kami akan melanjutkan pelatihan SABDA mulai pukul 13.00 dan berencana akan ikut kebaktian sore hari. Selesai makan siang kami langsung menuju tempat pelatihan, yang kali ini diadakan di rumah persekutuan tempat hamba-hamba Tuhan berkumpul sebulan sekali. Tempat ini terbuka, model pendopo dengan pilar-pilar kayu, tanpa AC tentunya. Pelatihan siang itu adalah tentang empat metode penggalian Alkitab (Ayat, Leksikon, Asosiasi, dan Topikal, yang disingkat dengan A.L.A.T.) dibawakan oleh Bu Yulia. Divisi pengistalan Alkitab di HP ternyata masih laris, sehingga bukan hanya Jesica, saya dan Khenny pun ikut turun tangan.

Ketika menunjukkan bahan kumpulan lagu rohani yang ada dalam software SABDA, Bu Yulia mengatakan sesuatu yang berkesan bagi saya, yaitu lagu-lagu rohani zaman sekarang memunyai isi yang kurang mendalam, bahkan ada yang tidak alkitabiah. Sedangkan lagu-lagu lama yang bertahan hingga kini, seperti lagu-lagu himne, berisi firman Tuhan, dan penuh dengan pengajaran doktrin yang penting. Dahulu, pengajaran iman Kristen tidak hanya melalui khotbah, tapi juga melalui lagu. Pelatihan Minggu siang ini ditutup dengan presentasi situs alkitab.sabda.org, oleh Billy dan presentasi alkitab.mobi oleh Khenny. Pelatihan berakhir pukul 17.00.

Minggu malam, kami berdiskusi tentang khotbah yang akan Bu Yulia sampaikan di kebaktian yang akan dihadiri oleh ratusan hamba Tuhan di Blitar dan sekitarnya, esok hari. Dari apa yang kami lihat sepintas, kami merasakan bahwa peserta perlu didorong untuk lebih setia meneliti Alkitab sehingga mereka bisa berkhotbah secara alkitabiah, dan tidak hanya mencomot ayat-ayat yang disukai saja, yaitu janji-janji berkat. Malam itu, kami juga berdoa bersama supaya Tuhan berbicara secara khusus kepada kebutuhan hamba-hamba Tuhan yang hadir.

Pada hari Senin, 10 September 2012, di tengah-tengah hampir 500 hamba Tuhan, Bu Yulia dengan hati-hati menyampaikan pentingnya seorang hamba Tuhan menundukkan diri kepada Alkitab saat menyampaikan khotbah. Kemudian disusul dengan presentasi “IT for God” sesuai dengan permintaan panitia. Khotbah Bu Yulia ini sempat kami rekam dan saya harap nantinya dapat dipasang di salah satu situs SABDA.

Di luar ruangan, ada kurang lebih 100 HP yang perlu diinstalkan Alkitab. Melihat banyaknya HP itu, kami semua, termasuk istri Pak Daniel, terjun membantu. Kami juga membagikan DVD Library Anak, CD-CD Alkitab Audio dan isi flashdisk USB Biblika. Setelah makan siang, kami pulang dengan perpisahan yang cukup berkesan. Kami pulang dengan harapan dan doa, semoga setelah pelatihan SABDA ini, para hamba Tuhan di Blitar dan sekitarnya bisa mempelajari Alkitab dengan lebih mendalam, sehingga dapat dengan lebih setia menyampaikan pesan Allah kepada jemaat.


*Yuku adalah staf magang yang membantu divisi ITS di YLSA.

Tentang Penulis Tamu

telah menulis 194 artikel di blog ini..

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
Comments (4) Trackbacks (0)
  1. Baca blog ini, aku bayangin ada 100 HP yang antre untuk diinstal Alkitab. 😀 Untung HP-nya tidak bisa teriak. Kalau bisa teriak, pasti akan bilang, “Saya dulu… saya dulu! Saya sudah antre dari tadi.” 😀

    Tuhan memberkati pelayanan YLSA.

    • Ada sekitar 100 HP x 3hari, itu belum ditambah 100+ laptop pada waktu pelatihan. 😀
      Puji Tuhan, banyak HP dan laptop bisa diinstalkan Alkitab.

  2. Waktu tim roadshow pulang dan sharing tentang roadshow Blitar ini, saya cuma bisa bilang “WOW!” (Walau nggak sampai koprol ato salto sih :p)

    Yang paling bikin “WOW!!!” pertama adalah Mitshubishi Colt T120 keluaran 1978 yang dengan gagah berani menerjang jalanan, hingga bisa sampai di Blitar dalam waktu kurang dari waktu yang diperkirakan. Luar biasa penyertaan dan perlindungan dari Tuhan untuk tim roadshow ke Blitar ini!

    “WOW!” kedua adalah bapak yang membawa komputer desktop untuk acara ini. Bukan tipe orang yang gampang menyerah, saya kira. Bagi saya itu mengharukan karena ada orang yang rela melakukan hal seperti itu, demi memperoleh alat yang dapat membantunya untuk bisa melayani lebih baik.

  3. Wah, banyak banget pesertanya ya sampai ratusan hamba Tuhan gitu. Puji Tuhan, pelayanan YLSA bisa menjadi berkat bagi hamba-hamba Tuhan di Blitar.


Leave a comment

Connect with Facebook

No trackbacks yet.