103-0384_IMGSejak awal tahun 2010 ini saya semakin sadar betapa pentingnya memiliki kebiasaan makan makanan rohani yang sehat secara teratur. Selain ingin memiliki hidup rohani yang sehat, saya juga ingin semakin peka melihat tuntunan Tuhan atas hidup saya melalui firman-Nya. Menurut saya, prinsip ini juga berlaku untuk kehidupan sebuah gereja atau yayasan Kristen, tempat anak-anak Tuhan bergabung beribadah dan melayani bersama. Pikiran inilah yang menginspirasi tema YLSA tahun ini, yaitu “Berakar, Bertumbuh, Berbuah“. “Tanpa membangun akar yang kuat, maka tidak mungkin kita bisa membangun bangunan yang besar — BERAKAR dalam firman Tuhan menjadi kunci bagi kemajuan YLSA…”

Bagaimana mengaplikasikan kerinduan ini untuk YLSA? Salah satu yang kita lakukan adalah melalui acara rutin doa pagi kelompok kecil di kantor — Selasa, Rabu dan Kamis (sedangkan hari Senin dan Jumat dipakai untuk persekutuan staf). Sebelum berdoa bersama, di kelompok kecil ini kita membahas ayat firman Tuhan terlebih dahulu. Lepas dari hasilnya, saya senang sekali karena firman Tuhan jadi lebih banyak terdengar di kantor. Saya mengamini bahwa “firman-Ku … tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia,…”

Untuk lebih menolong, mulai minggu lalu saya sepakat untuk memberikan pelatihan berseri tentang metode belajar Alkitab kepada semua staf YLSA dengan memakai buku “Metode Pemahaman Alkitab yang Dinamis”, tulisan Rick Warren, terbitan Andi Ofset. Walaupun buku tersebut banyak sekali kesalahan terjemahannya, tapi cukup membantu (untung perpustakaan YLSA punya buku aslinya dalam bahasa Inggris). Ada 12 metode Pemahaman Alkitab (PA) yang disampaikan dalam buku tersebut. Setiap minggu (hari Senin) kami belajar satu metode dan dipraktikkan pada minggu itu (Selasa, Rabu, dan Kamis).

Metode PA pertama yang kami pelajari adalah metode “Devotional”. Metode ini sangat cocok untuk perenungan pribadi setiap hari. Hanya ada 4 langkah penting untuk melaksanakannya:

  1. berdoa untuk minta pimpinan Roh Kudus.
  2. membaca dan merenungkan ayat-ayat firman Tuhan.
  3. membuat aplikasi dari apa yang kita dapatkan dari firman Tuhan itu.
  4. menghafal dari satu ayat yang kita renungkan tersebut.

Karena kami melakukannya dalam kelompok kecil (4 orang), maka hasil dari langkah dua (2) dan tiga (3) dibagikan kepada semua anggota.

Untuk melihat apakah kita sudah mempelajari metode PA Devotional ini dengan baik, maka pagi tadi kami bersama-sama mengevaluasinya. Ingin tahu hasilnya? Nah, saya undang rekan-rekan di YLSA untuk membagikannya supaya menjadi berkat bagi yang lain.