Blog SABDA
12Jan/0915

Bukan Sembarang Gudang

bukan_sembarang_gudangBuku adalah gudang ilmu.” Anda pasti sudah sering mendengar pepatah ini. Memang tidak salah, karena dari buku, kita bisa mengetahui banyak hal, dari pengetahuan tentang anatomi amuba yang teramat kecil hingga galaksi Bima Sakti yang terhampar luas di angkasa. Bahkan dengan membaca buku, sekalipun kita sedang tinggal di pelosok kampung, tidak mustahil kita bisa mengetahui segala sesuatu tentang ibukota negara kita, Jakarta. Banyak sekali keuntungan dari membaca buku, karena kekayaan informasi yang kita dapat dari buku nilainya bisa melebihi emas maupun permata dan tak akan bisa dicuri atau dirusak oleh siapa pun.

Sebagai staf YLSA, saya bersyukur karena ibarat ayam di dalam lumbung, saya berada di tempat di mana tertimbun banyak “makanan” yang bisa saya konsumsi. Ribuan buku yang ada di perpustakaan YLSA telah memberikan banyak ilmu yang memperkaya pengetahuan saya secara umum, dan sekaligus menguatkan iman saya.

Oops, saya lupa memperkenalkan diri. Nama panggilan saya adalah Setyo. Salah satu tugas saya di YLSA adalah sebagai peresensi dan penerjemah. Tugas ini tentu saja membuka kesempatan yang sangat luas bagi saya untuk membaca buku dan mendapatkan manfaat darinya. Saya sungguh beruntung berada di gudang buku YLSA. Beberapa minggu terakhir ini saya mendengar berita bahwa perpustakaan YLSA ini akan dibuka untuk orang Kristen di luar staf YLSA. Kalau berita ini benar, anak-anak Tuhan di kota Solo pasti akan sangat diuntungkan. Mereka bisa ikut mendapatkan manfaat besar seperti yang saya peroleh selama ini. Mudah-mudahan berita itu bukan hanya isapan jempol, tapi segera menjadi kenyataan. Kita doakan sama-sama, yuk….

Setya

Tentang Setya

Sri Setyawati telah menulis 18 artikel di blog ini..

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
Comments (15) Trackbacks (0)
  1. Hai, Mbak Setyo …. Bener lho, buku adalah gudang ilmu. Dia juga “jendela dunia”. Sebelum saya bekerja di YLSA, saya jarang membaca buku yang terlalu “berat”. Hanya majalah anak-anak, koran, majalah remaja, komik, dan novel remaja. Itupun jarang karena saya sibuk sekolah. Yang ada juga buku-buku pelajaran.

    Tapi setelah saya bekerja di YLSA, saya mendapat banyak pengetahuan dari buku-buku “berat”. Setiap Senin dan Jumat, kami diberi tugas giliran untuk menginformasikan buku. Sedikit pemaksaan sih …, tapi pemaksaan yang membawa berkat. Ada satu buku yang pernah saya informasikan, yang judulnya “Hamba yang Sejati”. Buku itu mengajarkan saya untuk melayani bukan sekadar melayani untuk mencari keuntungan sendiri, namun melayani dengan hati yang sungguh-sungguh sebagai seorang hamba.

    -GBu-

  2. Selama saya bekerja di YLSA, semua staf dituntut untuk memupuk kebiasaan membaca. Saya sendiri, sebagai staf yang bekerja di divisi publikasi, juga diminta menularkan pentingnya budaya membaca kepada setiap pelanggan.

    Beberapa artikel mengenai pentingnya penerapan budaya membaca sejak dini ditampilkan pula dalam publikasi-publikasi YLSA. Seperti cara menumbuhkan minat baca anak yang artikelnya ada dalam situs GUBUK. Atau dalam artikel Jadikan Buku Sahabat Anak yang ada dalam situs PEPAK.

    YLSA juga menyadari bahwa buku membawa dampak yang baik, bahkan bisa menimbulkan kesaksian-kesaksian indah. Silakan saja tengok kesaksian-kesaksian dari orang-orang setelah membaca sebuah buku dalam situs GUBUK.

  3. Saya terlibat di dalam tim publikasi yang kesehariannya adalah menyiapkan bahan bagi publikasi yang mengupas tentang sejarah biografi para tokoh kristiani, yaitu Publikasi Bio-Kristi, yang tentu saja tidak lepas dari dunia penulisan. Kita harus menulis dan tentu saja kita harus “dipaksa” (kata-kata mujarab yang biasa memacu kita :D) untuk banyak membaca. YLSA banyak menyediakan bahan literatur yang sayang memang jika kita lewatkan. Jika rekan kami, Setyo, menyebut YLSA sebagai “lumbung”, saya setuju sekali. Bahan kekristenan, baik dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, ada di sini. Tidak hanya bahan kekristenan, segala macam ensiklopedia umum, majalah teknologi, dan lain sebagainya ada di perpustakaan YLSA. Boleh dibilang, perpustakaan kami sudah tidak dapat menampung banyak buku pada 3 atau 5 tahun ke depan.

    Jika di tahun 2009 ini YLSA akan merealisasikan perpustakaan untuk masyarakat Kristen di kota Solo dan sekitarnya, maka hal itu patut menjadi pokok doa kita bersama. Banyak yang menanti YLSA memiliki perpustakaan umum. Semangat!

  4. Sungguh merupakan satu anugerah besar jika kita semua diberi kesempatan oleh Tuhan untuk terlibat dalam pelayanan YLSA. Karena, di sini kita bisa mendapatkan berbagai macam buku yang memberikan banyak manfaat bagi kita. Tak dapat dimungkiri bahwa semua staf yang ada di sini mengalami peningkatan kualitas pribadi, baik dalam hal wawasan/pengetahuan, skill, maupun kerohanian dari membaca. Lebih-lebih staf publikasi yang mau tidak mau harus bergelut dengan buku-buku untuk memeroleh bahan.
    Di awal tahun ini, YLSA lagi-lagi menambah jumlah buku untuk perpustakaannya. Bahkan karena banyaknya buku yang dibeli, YLSA memenangkan satu unit televisi sebagai hadiah. Terbukti bukan, bahwa membeli dan membaca buku memberikan keuntungan berkali-kali lipat.
    Di era yang sangat maju ini, tidak mengherankan jika kita bisa membaca buku fisik dan membaca secara online. Anda ingin membuktikannya? Silakan. Di situ , Anda bisa berbagi berkat dalam bentuk kesaksian atau pun resensi buku atau mengirimkannya ke buku(at)sabda.org. Mengenai perpustakaan umum, semoga bisa terwujud tahun ini. Terima kasih untuk dukungan doa dari rekan-rekan semua.

  5. @Tatik
    Halo Tatik.. di sini rupanya dikau berada…
    Baca buku “berat”? buku terberat yang kubaca adalah TAIKO, dan Mushasi, mungkin juga Harry Potter 1-7 kalau ditumpuk paling berat.. he.. he..

    Wah asik bener nich.. merupakan keberuntungan tinggal di Solo, kapan perpustakaan umum YLSA di buka? bagaimana cara pinjamnya? dan apa pula resikonya bila lupa mengembalikan? he.. he..

  6. wah benar nih, kalau mau buka perpustakaan umum memang perlu pemikiran mendalam … harus direncanakan dengan strategi2 tertentu.

    Usul saya sih, perlakukan sistem member. Jadi hanya member yang dapat meminjam buku, dan beberapa buku yang sangat penting hanya boleh dibaca di tempat. Namun untuk lebih aman, sebagai langkah awal, mungkin bisa dibuat dulu seperti pondok membaca saja dulu. Jadi, setiap orang boleh datang, tapi buku tidak boleh dipinjam, hanya boleh dibaca di tempat saja.

    itu dulu usulan saya.

  7. Kemarin lusa di sebuah pameran buku di waktu hujan, saya bertemu pimpinan YLSa yang sudah menjelang pulang dengan menenteng 3 kantong plastik besar penuh buku. Katanya juga itu adalah hari ketiga belanja dengan hasil yang sama banyaknya. Ternyata perpusnya sedang persiapan untuk go public toh..

    Oya, di tempat yang sama saya ketemu 2 staf YLSa juga.. (penting ya?) hehe

  8. @joli
    Halo cik Joli,

    Btw, makasih kue keranjangnya, ya 🙂

    Mengenai perpustakaan umum, itu memang sudah jadi salah satu mimpi YLSA sejak lama. Yang saya tahu, saat ini YLSA terus menambah jumlah buku. Memang untuk strategi belum dipikirkan dengan mendalam.

    Joli dan Pendukung YLSA benar, sistem peminjaman buku memang salah satu hal yang harus dipikirkan matang-matang. Selain itu juga perlu dipikirkan sistem katalog bukunya. Nah, karena belum terlalu berpengalaman, apakah ada pengunjung Blog SABDA yang sudah punya pengalaman mengurus/mengadakan perpustakaan umum? YLSA pasti sangat membutuhkan saran-saran dari Pengunjung terkasih. Melalui blog ini, Anda dapat memberikan masukan-masukan yang tentunya akan sangat berharga. Terima kasih

  9. @ joli, terima kasih pertanyaannya.
    @ pendukung YLSA dan blowfly, terima kasih masukannya.
    Seperti yang telah disampaikan Saudari Davida di atas, YLSA sangat rindu bisa segera membuka perpustakaan untuk umum. Kami masih dalam proses persiapan. Selain sistem katalog, kami juga masih bergumul dengan tempat yang bisa kami pakai untuk membuka perpustakaan itu sendiri. Kami membutuhkan sebuah lokasi strategis yang memudahkan publik maupun staf mengakses tempat tersebut.

  10. @joli
    Halo juga, Bu Joli. Sebelumnya, terima kasih untuk kue ranjangnya ya …. (waduh, maaf, ucapan terima kasihnya telat :))

    Wah, ternyata Bu Joli selama ini mencari saya? Kangen, ya? hehehe….

    Buku “berat” itu maksud saya buku yang dapat memberi pengaruh yang positif. Misalnya buku yang judulnya Hamba yang Sejati. Buku itu memberi pengaruh pada saya untuk melayani lebih sungguh-sungguh lagi, baik di kantor, gereja, maupun di keluarga. 🙂

  11. Memang benar buku-buku yang ada di perpustakaan YLSA sangat bervariasi dan berbobot. Kami selaku staf YLSA sangat diberkati dengan buku-buku tersebut. Oleh karena keberadaan buku-buku di YLSA itulah kami semua menjadi terbantu dalam melakukan pelayanan di dunia maya ini. Bukan hanya staf publikasi yang terbantu karena memperoleh sebagian besar bahan dari buku-buku yang tersedia, tapi juga staf YLSA yang lain. Melalui buku-buku yang ada tersebut, setiap staf semakin bertumbuh dalam iman dan semakin berwawasan luas.
    Sejak dahulu staf YLSA sudah dipupuk untuk giat membaca. Upaya membudayakan membaca semakin terpupuk dengan adanya jadwal bergilir untuk menginformasikan buku setiap hari Senin dan Jumat.

    Mari kita saling berbagi berkat dengan memberi kesaksian tentang buku yang kita baca.

  12. Rabu tanggal 25 Feb 09 kemarin kantor-ku di Sumber kebagian giliran banjir, sungguh merupakan di luar kebiasaan.. seharusnya di luar jangkauan banjir, selain karena terletak di tempat tinggi juga seumur-umur belum pernah terpikir untuk kebanjiran.

    Apa yang tak pernah terpikirkan biasa tidak pernah dipersiapkan, meski air cuma masuk 30 cm namun sempat merendam semua dinamo (yang terletak di bawah mesin), jadilah semua mesin harus masuk bengkel..

    Ketika kejadian, langsung terpikir markas SS yang relatif agak dekat dg t4ku, apakah juga dapat giliran kunjungan mas banjir, semoga tidak dech.. karena menurut Hai2 (nun jauh disana) buku-buku YLSA banyak yang terletak dibawah,… Nggak ngerti dech.. apakah maksudnya gudang buku terletak di gudang bawah (tanah) ???
    Sooo.. just mengingatkan aja.. eman-eman kalau banyak buku yang belum sempat dipinjamkan ke khalayak ramai sudah dipinjam mas banjir.. mungkin juga perlu dipertimbangkan letak komputer2 dan server.. karena mas banjir kadang kurang sopan bila bertamu.. asal masuk tanpa permisi..

  13. Dear Joli,

    Puji Tuhan, markas SS di sini lolos dari banjir. Oleh karena itu, buku-buku yang ada di kantor YLSA masih dalam kondisi aman.
    Untuk Joli, kami ikut prihatin mendengar bahwa tempat Anda dilanda banjir. Memang banjir kali ini di luar dugaan manusia. Masyarakat yang bermukim di dataran cukup tinggi saja ikut merasakan dampak banjir. Cukup menyedihkan juga, karena sekalipun kantor YLSA bebas dari banjir tapi ada beberapa rumah staf YLSA yang kebanjiran. Akibatnya minggu lalu ada cukup banyak staf yang tidak masuk.
    Terima kasih atas saran yang Joli sampaikan mengenai tindakan pengamanan terhadap buku, komputer, dan server di kantor kami.
    Kami berdoa mesin-mesin Anda bisa digunakan seperti semula. Tetap waspada dengan serangan banjir berikutnya. Kita semua berharap musibah ini tak kan terulang lagi..

  14. salam kenal …
    saya setuju … buku sumber pengetahuan dan jendela dunia.
    Tidak hanya buku fisik, tapi juga buku – buku digital.

    Terimakasih banyak untuk teman-teman yang sudah men-share kan
    hasil karya nya dalam bentuk digital sehingga bisa dinikmati
    dalam bentuk lain. Termasuk pengalaman – pengalaman dalam blog

    Jadi … membaca dan kemudian menuliskannya … 😀

  15. Salam kenal juga Krisatria,

    Anda benar! Pada zaman serba internet begini keberadaan buku online sangat penting. Selain praktis, kita tidak perlu berjalan berputar-putar untuk mendapatkan buku yang kita cari.

    Kami sangat rindu bisa melayani Saudara/i yang sedang mencari alamat URL buku online dan menampilkan resensinya juga.

    Untuk waktu-waktu yang akan datang pelayanan publikasi e-Buku yang saya pegang juga akan mengarah pada penyediaan resensi buku-buku online, sesuai dengan nama publikasinya yaitu e-Buku. Sementara ini kami masih terbatas pada penyajian resensi buku cetak karena buku-buku online berbahasa Indonesia beberapa waktu yang lalu masih jarang.

    Jika Krisatria berkenan, ‘mangga’ iku berpartisipasi dalam penulisan resensi buku online, kemudian dikirimkan ke alamat redaksi e-Buku : buku(at)sabda.org

    Bagi Saudara/i yang lain yang rindu berbagi berkat melalui buku, silakan gabung juga bersama kami.


Cancel reply

Connect with Facebook

No trackbacks yet.