Pengalamanku di SABDA
Oleh: Eben Gunadi*
Saya bersyukur bahwa selama lebih dari setengah tahun ke belakang ini diberi kesempatan untuk magang di SABDA. Jarang di dunia ini ada komunitas seperti SABDA -- komunitas yang dibenamkan di dunia teknologi modern yang begitu canggih, tetapi masih hidup dan berinteraksi di tengah-tengah pedesaan yang sederhana. Namun, justru karena kontradiksi itulah, saya bisa bertumbuh dalam dua aspek yang berbeda (tetapi sama pentingnya), yakni dalam keterampilan teknologi maupun dalam kebudayaan Kristen yang ditegakkan di SABDA.
Cetak tulisan ini2 November, Selamat Ulang Tahun, Pak!
Senin, tanggal 3 November, semua staf YLSA, memulai aktivitas pelayanan di bulan yang baru. Seperti biasa, kami memulai pelayanan kami di hari Senin dengan melakukan persekutuan doa. Kegiatan ini kami mulai dengan menaikkan satu pujian bersama dan membukanya dalam doa. Setelah itu, MC akan memberikan kesempatan untuk teman-teman memberikan kesaksiannya selama liburan akhir pekan. Selama waktu sharing ini, ada salah satu teman sepelayanan kami yang berbagi bahwa pada hari Minggu, 2 November 2014, dirinya merayakan hari jadinya.
Cetak tulisan iniHappy Birthday, Pak Joko!
Pada hari Minggu, 20 Oktober 2013, salah satu staf YLSA divisi web, yaitu Suparjoko alias Pak Joko, genap berusia 28 tahun. Namun sayang, karena hari ulang tahunnya jatuh pada hari libur kantor, kami semua tidak dapat segera merayakannya bersama-sama. Akhirnya, tradisi menyanyikan lagu 'Selamat Ulang Tahun" untuk Pak Joko baru bisa kami lantunkan pada hari Senin saat persekutuan doa staf berlangsung.
Cetak tulisan iniTuhan Mempertemukan Aku dengan YLSA
Pada awalnya saya sama sekali tidak mengenal apa itu Yayasan Lembaga SABDA (YLSA), dan apa yang dikerjakan oleh yayasan ini. Kalau akhirnya saya mengetahui tentang YLSA, sebenarnya lebih karena "kebetulan". Saat itu saya sedang "browsing" dan mencari kata "remuk hati" karena pada saat itu hati saya memang sedang remuk. Dari hasil pencarian Google, saya mendapatkan sejumlah informasi, dan secara otomatis saya membuka daftar teratas, lalu saya membacanya dan mendapat berkat dari artikel yang saya baca tersebut. Saya mulai tertarik dengan situs di mana artikel itu disimpan, ternyata itu adalah salah satu situs milik YLSA. Itulah perjumpaan saya pertama dengan YLSA.
Cetak tulisan iniTim Web SABDA: Sebuah Pelajaran Hidup
Sudah lebih dari 3 tahun saya bergabung menjadi staf Yayasan Lembaga SABDA. Ketika datang ke YLSA, saya ingat saya tidak melamar untuk posisi yang sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni di bangku kuliah, mungkin karena saat itu masih kurang "PD". Tapi, puji Tuhan, pihak HRD meminta saya untuk melamar sesuai dengan bidang studi saya, informatika, untuk posisi di Divisi Web, atau yang lebih sering disebut tim Web SABDA. Jujur saja, saya tidak yakin dengan kemampuan saya, karena saat itu saya belum bisa PHP, belum tahu apa itu CMS, server, develop situs, dan masih banyak lainnya. Yah ..., saya benar-benar mulai dari nol. Bersyukur, YLSA memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada saya untuk mengembangkan diri. Di luar jam kerja, saya boleh memakai fasilitas kantor untuk belajar dan meningkatkan keterampilan saya.
Cetak tulisan ini