Saya teringat dengan kesibukan triwulan 2013 yang lalu dan ingin membuat catatan supaya tidak terlupakan, khususnya ketika kami mulai sibuk menata Perpustakaan YLSA.

Tiga bulan sebelum mengakhiri tahun 2013 adalah bulan-bulan yang sungguh sibuk bagi seluruh staf divisi Publikasi. Selain mengerjakan tugas-tugas rutin publikasi dan mencari bahan untuk situs Natal, kami juga sibuk menyiapkan laporan akhir tahun, mengerjakan AYT dan AMD, serta membantu pelaksanaan KKR regional dari tim STEMI. Pada saat yang bersamaan, divisi Publikasi juga harus mengerjakan pengaturan dan pengategorian buku-buku perpustakaan di Griya SABDA. Tugas ini cukup mendesak karena saat itu kami sudah akan segera pindah dari gedung kantor lama ke kantor baru, yang tak lain dan tak bukan adalah Griya SABDA.

Puji Tuhan, YLSA memiliki kira-kira lima belas ribuan buku. Tetapi, memindahkan banyak buku tidaklah mudah, apalagi karena kami belum memiliki sistem pengaturan buku yang permanen sehingga harus dilakukan dalam beberapa tahap. Sejak Maret/April 2013, sebenarnya sudah dilakukan pemindahan buku tahap pertama. Saat itu, hampir 80% buku sudah dipindahkan ke kantor yang baru. Untuk sementara, buku-buku hanya ditempatkan di rak-rak buku di perpustakaan Griya SABDA, tapi belum dikategorikan sebagaimana seharusnya. Karena kantor masih belum jadi, ruang perpustakaan masih berantakan dengan berbagai furnitur untuk kantor baru. Beberapa kali buku-buku mengalami perpindahan rak dan tempat, tapi masih sangat terbatas. Baru sekitar bulan Oktober, saat kantor SABDA sudah mulai akan selesai, tahap pengaturan buku-buku lebih intens dilakukan. Puji Tuhan, pada awal tahun 2014, kami telah menyelesaikan tahap akhir penataan buku-buku perpustakaan YLSA. Karena kantor lama juga masih dipakai, khususnya untuk mengerjakan proyek “Alkitab Yang Terbuka”, maka sebagian buku-buku (20%), terutama yang berhubungan dengan dan seputar Alkitab, masih ada di kantor yang lama.

Selain memindahkan buku-buku, kami juga harus membersihkan dan mengatur buku-buku yang ada ke dalam rak-rak yang sudah diatur kategorinya. Pekerjaan mengatur buku-buku yang cukup banyak ini tidak bisa dilakukan oleh satu atau dua orang. Karena itu, seluruh staf dikerahkan untuk mengatur buku-buku sesuai dengan kategorinya sekaligus membersihkannya. Ada puluhan kategori yang kami buat, mulai dari kategori anak, remaja, pemuda, pernikahan, keluarga, parenting, pendidikan, wanita, konseling, kepemimpinan, teknologi dan informasi, bisnis, manajemen, dsb.. Kategori-kategori tersebut masih terbagi lagi ke dalam kategori-kategori yang lebih spesifik. Tak berlebihanlah kalau saya katakan bahwa perpustakaan YLSA adalah salah satu perpustakaan yang paling lengkap di kota Solo, selain Radya Pustaka. 🙂

Lelah? Pasti, karena mengangkat, membersihkan, dan mengatur buku dalam jumlah sebanyak itu bukanlah pekerjaan yang ringan. Tetapi, dalam prosesnya kami cukup merasa senang karena bisa “refreshing” dari tugas rutin, sekilas membaca buku-buku yang dianggap menarik, dan semakin mengetahui letak posisi dari buku-buku yang kami perlukan untuk bahan-bahan publikasi YLSA. Proses mengatur buku-buku ini juga sangat bermanfaat bagi para staf baru karena mereka belajar mengenal buku-buku yang dimiliki YLSA dan tahu berapa banyak yang kami miliki.

Bagi saya pribadi, tugas mengatur dan mengategorikan buku perpustakaan menjadi salah satu pengalaman yang berguna. Pada waktu-waktu mendatang, saya tak perlu lagi bertanya sana-sini atau bingung mencari-cari buku atau bahan yang diperlukan untuk publikasi yang saya butuhkan. Selain itu, saya juga belajar sabar dan setia dalam perkara kecil. Bagi beberapa orang, tugas menata, mengategorikan, dan membersihkan buku mungkin dianggap sebagai tugas yang tidak menarik, tetapi ini adalah bagian dari pelayanan kami di YLSA, yang tentu saja adalah bentuk pelayanan kami bagi Tuhan. Tidak ada hal besar yang tidak berawal dari hal kecil. Dan, menata buku di perpustakaan YLSA adalah bagian dari pelayanan kami untuk memuliakan nama Tuhan.

Ayo, sering-sering ke perpustakaan untuk membaca!