Blog SABDA
15Mar/1211

STEMI Melakukan KKR di Solo

Senang sekali saya bisa menyapa dan berkenalan dengan para pengunjung Blog SABDA. Nama saya Berlin dan mulai bergabung sebagai staf penuh waktu di YLSA pada 1 Maret 2012.

Sebelum bergabung dengan YLSA, saya bekerja sebagai editor di sebuah penerbit di Jakarta Pusat. Pada Juni 2011, saya dan istri memutuskan untuk pindah ke Solo, meninggalkan semua pekerjaan saya di Jakarta walaupun belum memiliki kepastian pekerjaan di Solo. Saya bersyukur menemukan lowongan di YLSA. Puji Tuhan, setelah menjalani tes tertulis dan wawancara saya diterima untuk untuk menjalani masa percobaan selama 2 bulan.

Dalam masa percobaan itu, sedikit demi sedikit saya mulai belajar tentang pelayanan yang dikerjakan YLSA. Bagi saya, hal yang paling menarik adalah banyaknya informasi baru dan sumber bahan yang bisa saya dapatkan untuk membantu perkembangan rohani dan pengetahuan saya tentang kekristenan. Saya di sini mengalami proses “belajar melayani”, mengingat sebelumnya saya belum pernah terlibat dalam “pelayanan yang sesungguhnya”. Banyak hal baru yang saya pelajari, termasuk salah satunya adalah menulis blog. Karena itu saya akan pakai kesempatan menulis blog ini untuk menceritakan tentang STEMI yang mengadakan KKR siswa di Solo pada Februari 2012 yang lalu. Saya senang sekali karena akhirnya saya tidak hanya menjadi penikmat tulisan orang lain, tapi saya juga bisa menulis untuk dibaca dan menjadi berkat bagi orang lain.

Bulan Februari yang lalu merupakan hari-hari yang (lebih) sibuk bagi semua staf YLSA, pasalnya tanggal 16-21 Februari YLSA, bersama dengan STEMI (Steven Tong Evangelical Ministry International) Jawa Tengah dan PRII (Persekutuan Reformed Injili Indonesia) Solo, mengadakan kebaktian kebangunan rohani (KKR) siswa di banyak sekolah di Solo dan sekitarnya; mulai dari anak-anak SD sampai dewasa. Enam hari berturut-turut Tim STEMI Jawa Tengah, di bawah tanggung jawab Pdt. Agus Marjanto, berkeliling memberitakan Kabar Baik, khususnya kepada siswa-siswa. Selain KKR, juga diadakan 2 seminar: Teologi Cinta, Sex dan Pernikahan — untuk anak-anak muda, dan Menumbuhkan Konsep Diri Anak yang Sehat — untuk para guru dan orang tua murid.

Menjelang hari KKR tiba, kesibukan semakin meningkat di YLSA (yang dalam kesehariannya memang sudah selalu sibuk). Kami membentuk beberapa tim survei yang tugasnya adalah menjalin relasi dengan sekolah-sekolah yang akan dilayani. Awalnya, staf yang bersedia ikut survei diberi pengarahan secara teori, lalu ikut survei dengan Ibu Yulia, dan baru setelah itu kami pergi sendiri berdua-dua. Dari mendengar sharing teman-teman yang sudah pergi survei banyak yang menjadi antusias melihat kerinduan guru-guru untuk sekolahnya dilayani. Tapi ada juga yang kecewa karena pihak sekolah tidak memberikan izin. Bagi saya pribadi, ada pengalaman baru yang saya dapatkan, khususnya ketika berinteraksi dan menjalin hubungan dengan orang-orang yang belum pernah saya jumpai sebelumnya. Tapi pengalaman yang menarik adalah ketika saya berkunjung ke sekolah saya “doeloe” ketika masih di SD Ngoresan 80. Setelah meninggalkannya selama kurang lebih 20 tahu, tentu saja tidak ada satu guru pun yang masih saya kenal. Meski demikian, saat menawarkan pelayanan di sekolah tersebut, guru agama Kristen dan kepala sekolahnya tampak antusias menerimanya. Saya senang pada akhirnya saya berbuat sesuatu untuk sekolah saya dulu. Sayangnya, beberapa hari sebelum hari-H sekolah saya itu membatalkan acara KKR karena alasan tertentu. Saya harap masih ada kesempatan lain untuk melayani di sana.

Pada hari “H”nya, hampir semua staf YLSA terjun ke lapangan, pergi ke sekolah-sekolah. Pada hari pertama, saya mendapat giliran untuk siap di sekolah pkl 06.00 pagi karena KKR dimulai pukul 06.30. Itu artinya saya harus bangun lebih awal. Hmmm …. ngantuk sih, tapi senang karena mau memberikan waktu berharga saya untuk melayani Tuhan. Teman-teman yang lain juga pergi menuju ke sekolah-sekolah yang berbeda, ada yang pagi ada juga yang siang. Dalam satu hari, masing-masing kami bisa pergi ke dua atau tiga sekolah. Total siswa yang dilayani selama 16 — 21 Februari 2012 hampir 8.000 orang (dari sekitar 90-an sekolah di Solo).

Banyak pelajaran yang bisa saya ambil dari pelayanan KKR siswa ini, mulai dari perencanaan, persiapan, administrasi, materi yang disampaikan, kerja sama tim, dan banyak lagi. Bukan hal yang mudah untuk menarik perhatian anak-anak, khususnya mengenai hal-hal rohani. Dari KKR ini saya belajar beberapa unsur yang diperlukan dalam mengajar anak, seperti ketegasan, kelucuan, interaksi, dan teknik penyampaian. Secara pribadi saya juga sangat diberkati dengan seminar tentang konsep diri anak yang diselenggarakan hari Jumat sore, yang dibawakan oleh Ev. Sariwati. Seminar itu menambahkan bekal bagi saya untuk mendidik anak-anak saya dengan lebih baik, dan juga memperbaiki hal-hal yang salah yang selama ini tidak saya sadari saya lakukan.

KKR memang sudah selesai sekarang, tetapi kami masih memiliki tugas untuk menjalankan follow up-nya. Dari SABDA sendiri, kami membagikan paket SABDA_Care kepada guru-guru dan gereja yang terlibat dalam KKR ini. Isi paket tersebut adalah DVD Library SABDA Anak (4,37G), Alkitab Audio PB dan PL, program “Anda Punya Waktu” (mendengarkan Alkitab dalam 40 hari, 60 hari, dan 90 hari), buklet kecil “Hatiku Rumah Kristus”, stiker SABDA, dan brosur berlangganan publikasi YLSA. Sharing dari teman-teman yang membagikan paket SABDA_Care ini sangat membesarkan hati, karena guru-guru sangat senang sekali mendapat “perpustakaan” yang kaya dengan materi untuk menolong mereka mengajar. Doakan supaya kami bisa menjalankan follow up ini dengan baik dan paket SABDA_Care dapat memperkaya pelayanan para guru. Tuhan memberkati

Berlin

Tentang Berlin

Berlian Sri Marmadi telah menulis 9 artikel di blog ini..

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
Comments (11) Trackbacks (0)
  1. Selamat bergabung dengan kami di YLSA, Mas Berlin. Tetep madep mantep nderek Gusti (mantap dengan sepenuh hati mengikut Kristus) ya…

    Melayani Tuhan di YLSA itu nggak rugi kok, bukan hanya diberkati secara rohani tapi juga materi. Siapa dulu “Big Boss” nya?? 🙂

    Saya seneng bisa bersama Mas Berlin terlibat dalam KKR siswa. Terima kasih sudah menjadi rekan yang baik dan sabar, mengantarkan saya ke banyak tempat. Keberhasilan ini adalah milik kita bersama (cie… )

    Senang juga bahan-bahan yang YLSA punya bisa dibagikan ke lebih banyak orang dan tepat sasaran. Semoga apa yang diberikan YLSA ini diteruskan kepada lebih banyak orang melalui mereka yang menerima bahan ya. “Getok tular” maksudnya… sambung-menyambung menjadi satulah.

    Tetap semangat ya.. Yuk, kita terus giat bekerja menjelang hari Tuhan yang mendekat! 🙂

  2. Wah, selamat ya Pak Berlin (aku panggil Pak aja ya… hehe) … selamat melayani di YLSA full time. Mari bersama-sama melayani Tuhan di tempat ini dengan sehati sepikir di dalam Kristus. Amin.

    Senang deh baca tulisan ini 🙂 Jadi teringat pas survei ke sekolah-sekolah … panas-panas, tapi di hati senang rasanya 🙂 Bisa kenal banyak orang, terutama guru-guru, mulai dari yang sabar sampai yang “nggak nyambung” kalau diajak bicara…hehe. Bersyukur pada Tuhan karena semua bisa berjalan dengan baik karena pertolongan dari Tuhan.

    Terima kasih Tuhan Yesus 🙂

  3. Yaaay! Penerjemahnya nambah lagi! Senang sekali Pak Berlin bisa bergabung untuk melayani bersama di Divisi Publikasi YLSA. “Itung-itung” nemenin saya yang notabene masih terhitung “anak baru”. Hehehe…

    Menurut saya, KKR Siswa di awal tahun ini sedikit berbeda karena dibarengi dengan seminar-seminar yang diadakan tanggal 16-17 itu, benar-benar menjadi berkat untuk saya secara pribadi (walau tanggal 16 sedikit terlambat karena saya dan Benny menjadi petugas KKR di Panti Asuhan Beth Shan).

    Walaupun harus berlelah-lelah, tapi saya senang juga bisa melayani. Selain itu, saya juga mendapat banyak berkat dari setiap tugas yang harus dijalankan. Bersyukur masih bisa melayani 😀

  4. Selamat bergabung Pak Berlin, selamat melayani di YLSA.

    Saya sangat senang bisa ikut membantu melayani di KKR Siswa tersebut. Senang bisa melihat anak-anak TK yang dengan “polos”nya mendengar khotbah yang disampaikan oleh pembicara. Terkadang mereka ngomong sendiri dan tidak mendengarkan. Tapi dari situ saya belajar bahwa anak-anak tersebut mencerminkan apa adanya dan tidak menutupi apa yang ada di dirinya.

    Terima kasih Tuhan Yesus karena KKR ini bisa berjalan dengan lancar dan banyak jiwa-jiwa yang dipanggil.

  5. Selamat bergabung Pak Berlin, selamat melayani.

    KKR siswa kali ini merupakan KKR siswa kedua yang aku ikuti. Senang bisa ikut terlibat dalam KKR ini. KKR kali ini, aku tidak hanya mendapat kesempatan melayani sekolah-sekolah di Solo tetapi juga sekolah-sekolah di Klaten (tempat tinggal ku) 🙂
    Aku berharap jika ada KKR siswa lagi, sekolah-sekolah di Klaten lebih banyak yang terlibat.

    Puji Tuhan, selamat melayani… 😀

  6. Welcome in YLSA, Mr. Berlin (sok british… hehe). Senang tambah teman seperjuangan dalam institusi ini. Tetap semangat.

    Yup.., saya juga sangat bersyukur dapat terlibat dalam KKR Siswa yang diselenggarakan beberapa waktu lalu. Dari perjalanan survei saya sudah mulai terlibat, banyak pengalaman yang didapat, bisa ketemu dengan teman-teman baru. Mengasah kemampuan bersosialisai, dan masih banyak lagi pengalaman secara pribadi yang saya dapatkan. Dan juga tentunya berkat firman Tuhan yang sangat memberkati saya. Semoga acara seperti ini dapat terus dikembangkan ke depannya. Tetap semangat dalam melayani Tuhan.

  7. Selamat lulus masa percobaan ya, Berlin 🙂
    Masih ingat waktu dulu aku menawarkan siapa yang mau terlibat dalam KKR Siswa. Sebagai staf baru, Berlin bertanya, “Saya boleh ikut?” Jelas saja kujawab, “Boleh sekali!” 🙂

    Mengenai KKR Siswa, aku juga senang bisa turut menyaksikan anak-anak membuka hati mereka menerima Yesus sebagai Juru Selamat. Walau lelah, tetapi ketika melihat anak-anak mendengarkan firman, yang ada cuma rasa sukacita 🙂

  8. Selamat bergabung Bapak Berlin di ladang pelayanan YLSA. Secara pribadi saya juga cukup senang dilibatkan dalam acara KKR akbar siswa/i di Solo, ini merupakan kali kedua saya mengikuti KKR siswa. Kiranya firman Tuhan yang telah disampaikan melalui KKR ini dapat menjadi berkat serta menghasilkan buah bagi kemuliaan Tuhan.

  9. Terima kasih teman-teman semua untuk dukungannya dan juga arah-arahnya, sehingga saya bisa bergabung di YLSA. 🙂
    Terima kasih juga telah menyambut saya di keluarga besar YLSA. Semoga pelayanan kita semakin maju dan bermanfaat bagi banyak orang.

    Tuhan memberkati. Amin!

  10. Hai bro…
    Berlin is one of the best and closest friend of mine. Senang mendengar hamba-Nya ini memiliki passion n joy yang besar di ladangnya yang baru. Kami sempat bekerja satu tim di dep. redaksi di Jakarta, dan itu adalah masa-masa yang menyenangkan sekali. Hadiratmu masih kuat di sana bro … lewat pengalaman asyik serta legacy yang pernah Anda torehkan di sana. Meski tidak terlalu lama, namun keberadaannya berhasil “mewarnai dunia dengan pikiran yang baru”. Tetap setia berjuang dengan pena dan kata-kata, mengolah kombinasi 26 aksara untuk menyentuh hati dan menggugah banyak jiwa.

    Good luck…and congrats for the new hero, J. Berlin Berlian. Pasti nanti kalau ke solo kita mampir dan have a nice discussion.

    Note: sorry baru comment, terakhir kali aku nggak bisa bisa buka link ke site ini.

    Blessings,

    Ingouf.Setiawan

    • Bro Ink’ ini biasa aja tow ceritanya….
      kata lagu… “too much talk will kill your friend…” (mleset dikit). Faktanya, hanya sedikit dari yang kau ceritakan itu yang merupakan hasil kerjaku sendiri…. jauh lebih banyak yang merupakan kerja keras bersama, as a team. Sesama pejuang tinta dilarang saling mendahului… Anyway, thanks utk supportnya… a blessing too having you as a friend….
      Makin sukses di Meta ya….jadi direktur dahh….
      de Berlin will always look forward for your visitation to Solo !!
      Salam buat little Joe n Sus…


Leave a comment

Connect with Facebook

No trackbacks yet.