Pengalaman Magang di SABDA
Oleh: Kevin Fidelis*
Semua hal yang terjadi dalam hidupku tidak lepas dari kedaulatan Tuhan. Begitu pula dengan bagaimana Tuhan memimpin saya dan Andi dalam menjalani proses magang di YLSA. Saya sangat bersyukur pada Tuhan karena pada awalnya kami sangat sulit mencari tempat magang. Kami mencoba mencari tempat magang di kota kami, Surabaya. Sampai menjelang deadline pengumpulan proposal magang di kampus, kami belum juga mendapatkan tempat magang. Di tengah rasa pesimis, kami mencoba untuk melamar ke beberapa organisasi Kristen. Di tengah sempitnya waktu, Bu Yulia membalas email kami dengan cepat dan menyatakan bahwa masih ada lowongan untuk magang di SABDA. Kami memutuskan untuk melakukan magang di SABDA. Sungguh, tidak ada sesuatu pun yang terjadi secara kebetulan. Tuhan memimpin kami pada detik-detik terakhir untuk dapat mengikuti magang di SABDA. Di SABDA, kami diberi kesempatan untuk belajar banyak hal, baik dari segi teknis maupun dari kehidupan.
Cetak tulisan iniPrajurit Kristus juga Perlu Menulis — Secara Digital
Blog ini adalah kelanjutan dari blog sdr. Yans yang menceritakan paroh pertama perjalanan kami ke Jakarta dan Bandung tanggal 18 -- 23 Mei 2015.
Cetak tulisan iniPengalaman dan Kesanku Menjadi Juri Lomba Remaja
Oleh: Christia Levina Leo*
Saya cukup kaget ketika diberi tahu bahwa saya kemungkinan besar akan menjadi juri di lomba "Ekspresi Remaja di Dunia Digital" yang diselenggarakan oleh YLSA pada bulan Mei -- Juni 2015. Pertama, saya kaget karena pemberitahuannya hanya beberapa hari sebelum hari pengarahan pertama untuk peserta lomba. Kedua, karena ini akan menjadi pengalaman pertama saya menjadi juri di acara perlombaan seperti ini. Lomba yang mengambil tema "Remaja dan Amanat Agung" ini memiliki 3 jenis lomba, yaitu Desain T-shirt, Foto Art, dan Video pendek. Dari setiap jenis lomba, akan dipilih masing-masing 5 finalis yang akan diminta untuk mempresentasikan karya mereka pada penilaian terakhir, yaitu Sabtu, 13 Juni 2015.
Cetak tulisan iniJaga Booth SABDA “Sendiri”? Inilah Pengalamanku ….
Bersyukur kepada Tuhan Yesus karena YLSA diberi kesempatan untuk melayani para pendeta GMII di Bogor. Kesempatan ini ada karena terselenggaranya acara sidang sinode GMII. Dalam acara ini, semua pendeta GMII hadir, ada sekitar 300 pendeta. GMII mempunyai 150 gereja, dan semua gereja diwajibkan mengutus dua orang (pendeta & majelis), jadi ya minimal 300 orang ada dalam acara ini, itu belum termasuk panitia dan tamu. Acara ini berlangsung selama tiga hari, 25 -- 27 Maret 2015, di Hotel Seruni, Bogor.
Cetak tulisan iniTraining Kepenulisan Divisi Publikasi
Pada bulan April, divisi Publikasi mengadakan training kepenulisan. Training kepenulisan bulan ini membahas tentang penggunaan tanda baca dan huruf kapital sesuai EYD (Ejaan Yang Disempurnakan), bagaimana menyusun paragraf yang logis, dan dasar-dasar jurnalistik. Divisi Publikasi mengadakan training kepenulisan secara rutin. Dengan adanya training kepenulisan, setiap staf Publikasi diperlengkapi dengan pengetahuan dan wawasan yang mendukung kemampuan staf dalam membuat karya tulisan. Training kepenulisan sangat penting diadakan karena staf Publikasi setiap hari bergelut dengan dunia literatur.
Cetak tulisan iniTraining Tanpa Judul di SABDA
Oleh: Anin*
Lho, kok judulnya begitu ya? Lebih jelasnya lihat tulisan aneh di bawah ini ya. ^_^
Senin, 23 Maret 2015. Satu hari yang penuh dengan tanda tanya. Hari itu adalah hari pertama training di kantor SABDA. Training apa? Tidak tahu karena nggak ada judulnya training apa :D. Tapi yang jelas, banyak yang diajarkan. Tentang Digital Ministry, konsep pembuatan proyek web, prosesnya, teknisnya, dll..
Cetak tulisan iniSelamat Paskah Sahabat YLSA
Renungan Paskah
Mengapa Yesus turun dari sorga, masuk dunia g'lap penuh cela;
berdoa dan bergumul dalam taman, cawan pahit pun dit'rima-Nya?
Mengapa Yesus menderita, didera, dan mahkota duri pun dipakai-Nya?
Mengapa Yesus mati bagi saya?
Kasih-Nya, ya kar'na kasih-Nya ...
Sumber lirik: NKB 85, situs kidung.co
Ya, karena kasih Allah, Yesus rela berkorban bagi kita. Pengorbanan Yesus telah menyelamatkan hidup kita dari kebinasaan. Seperti yang dikatakan dalam Yohanes 3:16, AYT Draft, "Karena Allah sangat mengasihi dunia ini, Ia memberikan Anak-Nya yang tunggal supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan memperoleh hidup yang kekal."
Cetak tulisan iniPemimpin Kristen Abad 21
Biasanya, kalau hari Jumat, ada acara rutin untuk semua staf YLSA -- senam pagi dan persekutuan doa di siang hari. Namun, Jumat, 27 Februari lalu, rutinitas kami ini ditiadakan karena ada acara khusus, seminar kepemimpinan Kristen, yang harus diikuti oleh staf YLSA mulai dari pagi sampai siang hari. Sebelumnya, kami sudah mendapatkan wawasan baru mengenai tema serupa, yaitu pemimpin 360 derajat, dari Evie, Setya, dan Hadi. Jika pembaca Blog SABDA ada yang belum tahu tentang pemimpin 360 derajat, wajib baca blog ini ya: "Sharing Hasil Belajar: Pemimpin 360 Derajat". 😀 Nah, kali ini, seminar kepemimpinan Kristen yang kami ikuti bertema "Menjawab Tantangan Kepemimpinan Kristen Abad 21", yang diselenggarakan oleh STT Berita Hidup.
Cetak tulisan iniPelajaran dari Sesi 3: Seminar “Menjadi Manusia Bintang Lima”
Oleh: Wiwin*
Seminar "Menjadi Manusia Bintang Lima" yang diadakan di Griya SABDA pada tanggal 21 Februari 2015, dibawakan oleh pembicara skala nasional, yaitu Andrias Harefa, BAA BSS.
Sesi ketiga dari seminar ini membahas tentang "problem yang dialami untuk menjadi manusia bintang lima". Bapak yang telah berhasil membawa putri-putrinya lebih maju dalam "Bible reading" dibanding dirinya sendiri ini, menjelaskan bahwa problem yang menghambat proses menjadi manusia bintang lima adalah "problem identitas". Problem identitas ini memang cukup signifikan pengaruhnya dalam proses menjadi "manusia bintang lima". Atas dasar apa/siapa konsep identitas ini dibangun akan menentukan manusia macam apa dia nanti; Tuhan atau dunia?
Cetak tulisan ini