#Ayo_PA! di PPA GBI Banaran
Untuk ke sekian kalinya, tim #Ayo_PA! melayani anak-anak Pusat Pengembangan Anak (PPA). Kali ini, kami melakukan pelayanan di PPA IO-837 Banaran, Surakarta. Dalam roadshow kali ini, yang bertugas melayani adalah saya, Tika, dan Pio. Ibadah PPA dimulai pukul 16.00 sehingga kami harus bersiap-siap berangkat pukul 15.00 untuk menyiapkan booth dan peralatan teknis (LCD, laptop, cek sound). Setelah berdoa bersama, kami berangkat tepat pukul 15.00 dan dijemput oleh Ardi, staf PPA Banaran yang sering kami hubungi.
Cetak tulisan iniPelatihan Kepemimpinan: Failing Forward
Mengucap syukur kepada Tuhan kalau saya bersama dengan teman-teman SABDA (Evie, Liza, Tika, Kunarti) bisa mengikuti acara pelatihan kepemimpinan yang diadakan oleh EQUIP dan TOTAL Solo. Acara ini diselenggarakan selama dua hari, yaitu pada 4 -- 5 Februari 2017 di Orient Solo, dengan pembicara Sunjoyo Soe dan Paulus Winarto. Pelatihan kali ini dihadiri oleh peserta dengan jumlah yang lebih banyak daripada pertemuan sebelumnya. Ada sekitar 70 peserta dari berbagai lembaga dan perusahaan. Ini adalah pelatihan kelima yang saya ikuti sejak pelatihan pertama yang diadakan pada 2015 yang lalu.
Cetak tulisan iniParadoks Kasih dan Keadilan Allah: Predestinasi
Seminar Pembinaan Iman Kristen (SPIK), atau sering disebut "Progsif", merupakan salah satu kegiatan pembelajaran rohani yang saya nantikan dalam beberapa bulan terakhir. Sudah beberapa waktu lamanya, saya merindukan untuk belajar sesuatu, dan puji Tuhan, pada 23 -- 24 Januari 2017, kegiatan ini diadakan kembali. Tema kali ini sangat menarik, "Paradoks: Kasih dan Keadilan Allah". Rekan saya, Okti, sudah menulis blog tentang progsif ini untuk hari pertama, tanggal 23 Januari 2017. Nah, sekarang saya membahas untuk hari yang kedua. Semula, saya hanya menebak bila inti yang disampaikan adalah tentang salib Kristus, tetapi ternyata tidak sepenuhnya benar. Tema dari seminar tersebut malah mengerucut pada salah satu doktrin kontroversial yang sebenarnya justru adalah dasar dari iman Kristen. Topik ini dibahas pada hari kedua, yaitu "Predestinasi". Wah, tentu topik ini semakin membuat saya tertarik dan ingin belajar lebih.
Cetak tulisan iniSeminar Pembinaan Kristen: Paradoks: Kasih dan Keadilan Allah
Senin sore itu, 23 Januari 2017, sebenarnya saya urung berangkat ke Seminar Pembinaan Iman yang diadakan oleh MRII, Surakarta. Selain karena cuaca buruk akibat sering diguyur hujan, saya juga enggan meninggalkan anak sendirian di rumah. Namun, karena keinginan untuk belajar mengenai "Paradoks: Kasih dan Keadilan Allah" lebih besar dan adanya seseorang yang dapat menemani anak saya di rumah, maka saya pun berangkat. Bersama dengan teman-teman sekantor, Liza, Maskunarti, Hadi, Ayub, Aji, Pioneer, Andre, dan Danang, kami berangkat ke Orient Resto, tempat seminar diadakan. Keputusan saya untuk berangkat adalah keputusan yang tepat karena banyak berkat yang saya terima melalui seminar tersebut. 🙂
Cetak tulisan iniRapat Kerja YLSA 2016: Penyertaan dan Pemeliharaan Tuhan bagi SABDA
Oleh: Danang*
Saya sudah lama mengenal pelayanan SABDA, bahkan sudah menggunakan software SABDA sejak versi 2, yang termasuk software pertama yang saya kenal sebagai pengganti Alkitab versi cetak. Software tersebut mempercepat melakukan PA karena ada fitur pencari, kamus, dsb.. Akhir November 2016, saya bergabung menjadi staf SABDA di bagian IT dan saya melihat cukup banyak program kerja yang dilakukan, di antaranya digitalisasi buku-buku, memelihara beragam situs, proyek penerjemahan Alkitab Yang Terbuka (AYT), aplikasi-aplikasi studi Alkitab untuk HP, puluhan media sosial, dan sebagainya. Semua hal itu saya ketahui ketika untuk pertama kalinya saya mengikuti rapat kerja YLSA pada 2 -- 3 Desember 2016. Dalam setiap laporan tim, saya melihat sistem kerja yang bagus dan terukur untuk memelihara proyek-proyek tersebut. Cukup menarik melihat perkembangan SABDA sampai sejauh ini.
Cetak tulisan iniThanksgiving: God is Good
"Mengucap syukurlah dalam segala hal. Sebab, itulah kehendak Allah bagimu di dalam Kristus Yesus." 1 Tesalonika 5:18 (AYT)
Kehidupan orang Kristen mesti ditandai dengan ucapan syukur. Itu jelas tertera dalam firman Tuhan, seperti yang tertulis di awal blog ini. Mengapa? Setidaknya, ada dua alasan yang mendasarinya. Pertama, karena karya keselamatan yang sudah dikerjakan Kristus bagi kita. Kedua, karena Tuhan menghendaki agar kita memiliki kemampuan untuk bersyukur dalam setiap waktu dan kondisi, atau dalam bahasa kerennya, attitude of gratitude. Dengan memiliki sikap bersyukur, pandangan kita akan terus terarah pada kebaikan dan pemeliharaan Tuhan, yang selanjutnya akan mengarahkan kita untuk hidup di dalam iman, pengharapan, dan kasih. So, terkait dengan hal itu, setiap tahun, pada hari Kamis terakhir bulan November, pemimpin dan staf YLSA mengadakan acara Thanksgiving di kantor. Meski Thanksgiving awalnya (dan masih) menjadi budaya tahunan yang berkembang dan terjadi di negara Amerika Serikat dan Kanada, tetapi inti dari budaya Thanksgiving, yaitu mengkhususkan satu hari untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan, menjadi satu budaya atau kebiasaan yang juga dikembangkan oleh YLSA dari waktu ke waktu.
Cetak tulisan iniCerita Di Balik 48 Jam Membuat Karya Bersama
Shalom, Hilda kembali menyapa para pembaca setia Blog SABDA. 🙂
Kali ini, saya akan berbagi pengalaman menarik saya bersama seluruh staf Yayasan Lembaga SABDA ketika mengikuti event Cinema48, sebuah ajang kompetisi dari yesHEis di mana dalam 48 jam para peserta dari berbagai tempat yang berbeda, bersama-sama membuat skrip/naskah, melakukan shooting sampai dengan editing video untuk sebuah film pendek berdurasi 2 -- 3 menit yang menceritakan Kabar Baik sesuai dengan perspektif masing-masing. Sebelumnya, para staf telah dibagi menjadi tiga kelompok besar, dan saya ikut di kelompok ke-3 di mana (kebetulan sekali!) anggotanya didominasi oleh ibu-ibu muda.
Cetak tulisan ini+TED@SABDA, 14 Oktober 2016
Puji Tuhan! Acara +TED @ SABDA yang pertama pada tanggal 7 Oktober 2016 berhasil dilaksanakan. Pada 14 Oktober 2016, acara yang sama diadakan kembali. Jika dalam +TED @ SABDA yang pertama, Ody menjadi ketua panitianya, dalam acara yang kedua, saya yang dipercaya untuk menjadi ketuanya. Secara bersama-sama, seluruh staf SABDA mendukung terlaksananya acara ini, mulai dari berbagi tugas, menyusun acara, mengusulkan makanan, menyediakan alat-alat, hingga menata tempat. Semua tugas ini bisa dilakukan dengan baik karena setiap jenis tugas memiliki seorang penanggung jawab yang mengoordinasi tiap anggotanya. Setiap prosesnya mengajarkan betapa penting komunikasi satu dengan yang lain. Saya bersyukur karena pada 10 Oktober 2014 diadakan evaluasi dari acara +TED @ SABDA yang pertama sehingga beberapa masukan yang baik bisa diaplikasikan untuk acara +TED kedua.
Cetak tulisan iniNOBAR @SABDA
Karena padatnya kegiatan bulan Agustus sehingga membuat beberapa acara sempat tertunda, termasuk acara Nobar (nonton bareng). Sebelumnya, saya mengira acara bakal dibatalkan, tetapi ternyata tiba-tiba ada pengumuman waktu PD Senin (29/8) kalau nanti siang akan ada "nobar" serial Flash Point.
Awalnya, Bu Yulia memberikan sedikit pengantar tentang film yang akan kami tonton tersebut. Bu Yulia menceritakan tentang bagaimana cara kerja tim yang dilakukan oleh SRU dalam menangani sebuah kasus yang mereka terima. Semboyan Tim SRU adalah "Keep Peace", dalam arti bagaimanapun kondisi yang mereka hadapi mereka harus melakukan dengan jalan yang terbaik, terutama jangan sampai melakukan pembunuhan.
Cetak tulisan iniMalam Mingguan dengan #Ayo_PA!
Sabtu lalu (27 Agustus 2016), saya dan teman-teman satu tim, Kak Evie (MC), Kak Ros (Presenter 2), Kak Ody (dokumentasi), dan kak Hadi (Perlengkapan dan video) berkesempatan untuk memberikan materi presentasi ayo PA kepada gabungan pemuda Gereja Kristen Muria Indonesia (GKMI) Surakarta. Setibanya di GKMI Solo, format acara sebenarnya adalah ibadah gabungan dari pemuda gereja GKMI se-Solo. Kami tiba di sana sekitar pukul 6 sore, kami masuk satu gedung di depan gereja yang biasa dipakai untuk ibadah pemuda dan sekolah minggu, dan kami mulai menata booth dan bahan yang sudah kami bawa. Puji Tuhan, kami disambut ramah oleh hamba Tuhan setempat, Ibu Rotua beserta suaminya Bapak Widodo, dan beberapa teman-teman remaja dan pemuda di sana. Setelah beberapa remaja dan pemuda menampakkan diri, beberapa orang dari tim kami menawarkan untuk install aplikasi Alkitab bagi teman-teman remaja dan pemuda. Beberapa ada yang bersedia, beberapa ada yang enggan, dan beberapa tidak bawa HP.
Cetak tulisan ini