Desain Ulang Situs SABDA.net
Beberapa waktu yang lalu, tepatnya mulai Mei, Tim WEB ditugasi untuk mendesain ulang situs SABDA.net. Sebenarnya tugas ini adalah bagian dari paket Proyek CD SABDA 3.0 (Final) 2009. Paket proyek ini adalah: Tim Software mendapat tugas menyiapkan program dan modul SABDA versi terbarunya; kami dari Tim WEB menyiapkan salah satu sistem pendukungnya, yaitu situs SABDA.net;
Cetak tulisan iniSitus Pemuda dan Remaja Kristen: Bukan Sekadar Celah di Dunia Maya
"Siang malam ku terpaku menatap ... online ... online ... dst. ...." Musik iklan salah satu operator seluler itu seolah menggambarkan keseharian baru yang mulai mewabah di kalangan pemuda dan remaja. Membuka situs pertemanan -- chatting, upload foto, blogging -- buka situs kesukaan, akses berita online, serta eksplorasi beragam aktivitas dan informasi telah menjadi kebiasaan sekaligus kekinian bagi kaum muda. Inilah revolusi besar dalam arus informasi dan cara berkomunikasi. Informasi yang tersedia bukan lagi sekadar banyak, namun juga kompleks. Cara berkomunikasi bukan sekadar langsung atau tidak langsung, lisan atau tulisan, tapi ada banyak kombinasi lain yang semakin bervariasi. Rasanya definisi komunikasi bukan lagi kegiatan "menyampaikan pesan", namun sudah kepada usaha untuk "didengarkan" dan "dipakai".
Cetak tulisan iniSuka-Suka Merawat Situs YLSA
Setahu saya, YLSA adalah yayasan penyedia situs-situs terbesar berbahasa Indonesia. Selain karena jumlahnya yang lebih dari 40 biji, situs-situs YLSA juga besar-besar (masing-masing punya ratusan/ribuan halaman) dan selalu aktif di-update (minimal setiap minggu). Pernahkah terbayang di benak Anda betapa sibuknya merawat banyaknya situs itu? Nah, itulah salah satu tugas saya di YLSA, merawat situs-situs YLSA agar selalu ada bahan baru dan tidak ada bahan lama yang rusak linknya. Dari mana saja bahan-bahan baru itu didapat? Jelas bukan saya yang membuatnya. Bahan-bahan baru itu didapat dari arsip publikasi-publikasi yang diterbitkan oleh YLSA. Jadi, tugas saya adalah memproses arsip-arsip itu untuk dimasukkan ke situs-situs terkait. Di YLSA, tugas ini disebut "Maintenance Situs". Bisa dikatakan, tugas saya ini menjembatani Divisi Publikasi dan Divisi Web.
Cetak tulisan iniDari Pemagang Baru di YLSA
Suatu sore pada pertengahan 2004, cuaca lagi bersahabat untuk bertiduran. Kala itu kami ada di Jatinangor (kalau ingat kasus IPDN pasti ingat Jatinangor), sedang terkantuk-kantuk mengikuti rapat Persekutuan Kampus. Selesai rapat, Pak Ketua (Namanya Agus, dan memang orangnya "Agak Gundul Sedikit") memberi info menarik: "... ada lho kolegaku yang bagi-bagi CD Program Alkitab yang bagus ... gratis lagi."
Cetak tulisan iniTampilan Baru Blog SABDA
Beberapa waktu yang lalu, saya lihat Kusuma Negara sibuk mengerjakan tampilan baru untuk Blog SABDA, karena memang dia yang ditugasi untuk mengerjakannya. Sebenarnya dia tidak sendirian, semua staf YLSA yang lain juga ikut nimbrung memberi ide dan masukan, khususnya Mba Evie, Eviriyanti, Ibu Yulia, dan saya. Walaupun melampaui tenggat waktu yang diharapkan, tapi akhirnya tampilan Blog SABDA yang baru selesai juga dikerjakan. Kalau dibandingkan dengan tampilan yang lalu, tampilan sekarang betul-betul beda.
Cetak tulisan iniPerombakan Situs In-Christ.Net
Berawal dari kerinduan untuk menyediakan wadah interaksi bagi komunitas-komunitas Kristen Indonesia, maka dibangunlah oleh YLSA sebuah situs komunitas yang diberi nama In-Christ.Net, atau disingkat ICN. Sejak diluncurkan, kira-kira November 2007 yang lalu, saya ditunjuk untuk menjadi adminnya. Menurut saya, situs ini cukup ramai pengunjung, hal ini terbukti dari banyaknya jumlah pengguna yang mendaftar di situs ini. Selain berselancar, banyak juga pengunjung yang berpartisipasi dengan mengirim tulisan/bahan atau memberikan komentar.
Cetak tulisan iniSaya dan SABDA
Hari itu seperti biasa, gereja saya mengadakan KTB Kamis sore. Saya bersama teman-teman yang lain berkumpul untuk belajar firman Tuhan bersama. Kami biasa mengakhiri KTB dengan makan malam bersama. Pada saat makan, salah seorang teman bertanya, "Kak, kamu sekarang kerja di mana tho?" Saya lalu menjawab, "Di SABDA."
"Lho, SABDA itu pusatnya di mana sih?" tanyanya kembali.
"Di Solo, kan," jawab saya.
"Ooo ..., aku pikir di Jakarta."
Cetak tulisan iniTim Web SABDA: Sebuah Pelajaran Hidup
Sudah lebih dari 3 tahun saya bergabung menjadi staf Yayasan Lembaga SABDA. Ketika datang ke YLSA, saya ingat saya tidak melamar untuk posisi yang sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni di bangku kuliah, mungkin karena saat itu masih kurang "PD". Tapi, puji Tuhan, pihak HRD meminta saya untuk melamar sesuai dengan bidang studi saya, informatika, untuk posisi di Divisi Web, atau yang lebih sering disebut tim Web SABDA. Jujur saja, saya tidak yakin dengan kemampuan saya, karena saat itu saya belum bisa PHP, belum tahu apa itu CMS, server, develop situs, dan masih banyak lainnya. Yah ..., saya benar-benar mulai dari nol. Bersyukur, YLSA memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada saya untuk mengembangkan diri. Di luar jam kerja, saya boleh memakai fasilitas kantor untuk belajar dan meningkatkan keterampilan saya.
Cetak tulisan iniBerdoa dan Berbagi Melalui Situs DOA
Saya sangat bersyukur kepada Tuhan, karena akhirnya situs DOA, yang merupakan langkah lebih lanjut dari penerbitan publikasi e-Doa, dapat diluncurkan. Kalau Anda ingat dengan blog saya sebelumnya yang berjudul "Jangan Pernah Mengabaikan Awan Kecil", maka peluncurkan situs Doa merupakan konfirmasi dari Tuhan bahwa Yayasan Lembaga SABDA akan terlibat lebih aktif lagi untuk berdoa bagi pekerjaan Tuhan di Indonesia.
Cetak tulisan ini
Tangan Tuhan dalam Commentary SABDA Alkitab
Oleh: Titus
Sudah hampir 1 tahun, saya dan rekan-rekan dalam Tim Net YLSA bergumul dengan halaman Commentary atau Tafsiran/Catatan untuk situs SABDA Alkitab. Pergumulan kami adalah bagaimana bisa menampilkan data commentary dengan lengkap tapi tidak terlihat rumit sehingga pengunjung dapat belajar firman Tuhan dengan lebih mudah. Paling tidak, sudah tiga kali kami membuat tampilan halaman Commentary. Dua yang pertama kurang memuaskan dan kurang dapat memenuhi kebutuhan yang diharapkan. Baru yang ke-3 inilah yang kami rasa lebih pas.
Cetak tulisan ini