Pemimpin Kristen Abad 21
Biasanya, kalau hari Jumat, ada acara rutin untuk semua staf YLSA -- senam pagi dan persekutuan doa di siang hari. Namun, Jumat, 27 Februari lalu, rutinitas kami ini ditiadakan karena ada acara khusus, seminar kepemimpinan Kristen, yang harus diikuti oleh staf YLSA mulai dari pagi sampai siang hari. Sebelumnya, kami sudah mendapatkan wawasan baru mengenai tema serupa, yaitu pemimpin 360 derajat, dari Evie, Setya, dan Hadi. Jika pembaca Blog SABDA ada yang belum tahu tentang pemimpin 360 derajat, wajib baca blog ini ya: "Sharing Hasil Belajar: Pemimpin 360 Derajat". 😀 Nah, kali ini, seminar kepemimpinan Kristen yang kami ikuti bertema "Menjawab Tantangan Kepemimpinan Kristen Abad 21", yang diselenggarakan oleh STT Berita Hidup.
Cetak tulisan iniPelajaran dari Sesi 3: Seminar “Menjadi Manusia Bintang Lima”
Oleh: Wiwin*
Seminar "Menjadi Manusia Bintang Lima" yang diadakan di Griya SABDA pada tanggal 21 Februari 2015, dibawakan oleh pembicara skala nasional, yaitu Andrias Harefa, BAA BSS.
Sesi ketiga dari seminar ini membahas tentang "problem yang dialami untuk menjadi manusia bintang lima". Bapak yang telah berhasil membawa putri-putrinya lebih maju dalam "Bible reading" dibanding dirinya sendiri ini, menjelaskan bahwa problem yang menghambat proses menjadi manusia bintang lima adalah "problem identitas". Problem identitas ini memang cukup signifikan pengaruhnya dalam proses menjadi "manusia bintang lima". Atas dasar apa/siapa konsep identitas ini dibangun akan menentukan manusia macam apa dia nanti; Tuhan atau dunia?
Cetak tulisan iniPelajaran dari Sesi 2: Seminar “Menjadi Manusia Bintang Lima”
Pelajaran dari Sesi 2 yang saya dapat dari seminar "Menjadi Manusia Bintang Lima" yang disampaikan oleh Bapak Andrias Harefa adalah:
Kita harus menggantungkan cita-cita kita setinggi bintang di langit. Namun demikian, kita harus tetap menyerahkan setiap langkah hidup kita kepada Tuhan karena kita adalah milik-Nya.
Cetak tulisan iniPelajaran dari Sesi I: Seminar “Menjadi Manusia Bintang Lima”
Oleh: Odysius*
Apa yang membedakan antara hotel bintang lima dan hotel-hotel yang lainnya? Kita mungkin akan membedakannya dari fasilitasnya yang lebih mewah, lebih nyaman, lebih komplet, dan lebih wah daripada hotel-hotel yang lain. Demikian juga dengan jenderal bintang lima. Apa yang begitu istimewa tentang mereka? Yang kita tahu, hanya ada tiga orang di Indonesia yang dianugerahi bintang lima, yaitu Jenderal Besar Soedirman, Jenderal Besar A.H. Nasution, dan Jenderal Besar Soeharto. Mereka diberi kehormatan untuk menggunakan pangkat ini atas jasa-jasanya yang sangat besar. Dari sini, kita bisa melihat bahwa bintang lima bukanlah sesuatu yang mudah diperoleh. Bintang lima bukanlah sesuatu yang gampangan. Bintang lima merupakan suatu pencapaian yang memerlukan dedikasi, pengorbanan, kesungguhan hati, serta diuji lewat waktu yang lama. Jika begitu, bagaimana dengan "manusia bintang lima"? Apa yang membedakannya dari manusia yang lain? Apakah kita bisa menjadi manusia bintang lima?
Cetak tulisan ini@SABDA — Seri Revolusi Hati: Menjadi Manusia Bintang Lima
Menjelang perayaan ulang tahun Yayasan Lembaga SABDA yang ke-20 pada bulan Oktober 2014 yang lalu, ide @SABDA memang telah digulirkan beberapa kali. @SABDA adalah kerinduan mengadakan kegiatan di Griya SABDA. Kerinduan itu terwujud pada bulan Oktober ketika YLSA mengadakan seminar "The World is Flat", Peluncuran Alkitab Digital Aksara Jawa, Digital Bible Engagement, Nonton Bareng , dsb..
Cetak tulisan iniMerayakan Kebaikan Tuhan di Ulang Tahun SABDA Ke-20
Bulan Oktober selalu menjadi bulan yang spesial bagi pelayanan kami karena tanggal 1 Oktober adalah hari ulang tahun Yayasan Lembaga SABDA (YLSA). Pada tahun 2014 ini, YLSA genap berusia 20 tahun! Puji Tuhan! Kami bersyukur karena kami sangat merasakan kebaikan Tuhan dalam memelihara pelayanan ini. Hanya oleh karena kemurahan-Nya, YLSA masih terus dipakai menjadi alat-Nya, khususnya di bidang pelayanan elektronik melalui media komputer dan internet.
Cetak tulisan iniSeminar “Mengajar Yang Mengubah Hidup”
Dunia pendidikan di Indonesia mendapat banyak sorotan akhir-akhir ini. Terkuaknya kasus asusila di salah satu sekolah bertaraf internasional di Jakarta beberapa waktu lalu, semakin menambah kecemasan para orang tua terhadap institusi yang bertanggung jawab mendidik anak-anak mereka. Tentu ini menjadi salah satu pendorong semakin menjamurnya para penggiat pendidikan untuk lebih berhati-hati demi mengembalikan kepercayaan masyarakat pada institusi pendidikan di Indonesia.
Cetak tulisan iniYLSA Menyelenggarakan Seminar Siklus Spiritual
Pada bulan September yang lalu, YLSA kembali menyelenggarakan seminar rohani di kota Solo, yang berjudul Siklus Spiritual yang dibawakan oleh Pdt. Yohan Candawasa. Saya pun sangat bersyukur kepada Tuhan, karena bisa ikut terlibat dalam kepanitiaan. Lebih dari itu, momen ini sangat menyejukkan jiwa saya, karena ketika saya merasakan "kekeringan" secara rohani, Dia memberi semangat baru melalui siraman firman dalam seminar ini.
Cetak tulisan iniYLSA Mengadakan Seminar Teologi
YLSA menyelenggarakan seminar lagi! Kali ini adalam seminar teologi yang berlangsung selama 2 hari dengan pembicara Pdt. Joseph Tong. Seminar ini diadakan pada hari Jumat dan Sabtu tanggal 21 dan 22 Oktober 2011, bertempat di GKIm Anugerah, Solo. Selama seminar berlangsung, YLSA membuka "Booth SABDA", supaya para peserta bisa mendapatkan produk-produk YLSA -- CD Alkitab Audio berbagai versi/bahasa, Software SABDA, dan Alkitab Mobile.
Cetak tulisan ini