Pengantar PA Kisah Para Rasul
Setelah menyelesaikan Injil Lukas pada bulan Oktober lalu, pada bulan November ini semua staf Yayasan Lembaga SABDA akan melanjutkan PA dengan menggunakan bahan dari kitab Kisah Para Rasul. Akan tetapi, kami tidak langsung terjun ke dalamnya, melainkan kami terlebih dahulu melakukan beberapa kegiatan sebagai transisi dari Lukas menuju Kisah Para Rasul. Kegiatan tersebut salah satunya adalah menonton video, yaitu tentang pengantar kitab Kisah Para Rasul, kaitan antara kitab Lukas-Kisah Para Rasul, gambaran umum dan tema-tema kunci kitab tersebut, serta beberapa video lainnnya.
Setelah menonton video, kami kemudian mendiskusikannya dalam masing-masing kelompok. Untuk lebih mendalami kitab yang dapat dikatakan sebagai sebuah kisah perjalanan pemberitaan tentang Yesus ini, kami juga mencoba untuk membuat gambar storyline kisah perjalanan hidup kami masing-masing untuk melihat bagaimana tema-tema yang akan kami pelajari dalam kitab ini -- gereja, saksi, mukjizat, Roh Kudus -- menjadi bagian dalam hidup kami hari lepas hari hingga detik ini. Saya menduga akan ada banyak peristiwa dan hal menarik dalam kitab ini yang akan semakin memperlengkapi kita semua untuk menjadi saksi bagi Kristus. Kiranya Tuhan sendiri yang akan menolong kita memahami kebenaran firman-Nya dan menghidupi-Nya dalam hidup keseharian kita. Tuhan Yesus memberkati.
Sumber video: https://www.youtube.com/watch?v=CGbNw855ksw
Cetak tulisan ini
Seminar Kepemimpinan: Winning with People
Pada dua hari terakhir bulan Januari 2016, saya bersama tujuh teman saya yang lain dari SABDA berkesempatan untuk mengikuti seminar kepemimpinan di Orient International Restaurant, Surakarta. Seminar yang diadakan oleh Equip Christian Leadership Training dan TOTAL ini mengangkat tema dari salah satu buku dari John C. Maxwell, yaitu "Winning with People". Ternyata, ini adalah seminar ketiga yang telah mereka adakan, tetapi ini kali pertama saya mengikutinya.
Cetak tulisan iniBermisi dengan Teknologi dalam YMC Semarang
Pada tanggal 25 Januari 2016, tim SABDA yang terdiri dari Ody, Mbak Evie, dan saya sendiri berangkat untuk mengikuti acara Youth Mission Conference di Semarang. Kami berangkat bersama teman-teman dari STT Berita Hidup menggunakan bus umum. Setelah perjalanan selama 3,5 jam, kami tiba di lokasi dan langsung membuka booth SABDA di samping ruang pertemuan utama acara YMC. Kali ini, kami mengikuti acara ini bukan hanya untuk membuka booth SABDA, tetapi sebagai salah satu fasilitator dan peserta. Sebagai fasilitator, kami mendapatkan kesempatan untuk membagikan materi tentang Misi dan Teknologi kepada seluruh peserta YMC yang hadir. Ody, yang menjadi fasilitator mewakili tim SABDA, memaparkan tentang perkembangan teknologi saat ini yang semakin cepat. Pada zaman kebangkitan gereja, gerejalah yang menjadi pengguna pertama teknologi terbaru, seperti mesin cetak pertama oleh Guttenberg, gerejalah yang menggunakannya pertama kali untuk mencetak Alkitab. Sekarang, apakah gereja masih tanggap terhadap perkembangan teknologi dan menggunakannya dengan cepat untuk menyebarkan Kabar Baik? Atau, gereja justru tertinggal, bahkan cenderung menutup diri terhadap perkembangan teknologi? Pada kesempatan ini, kami menantang anak-anak muda untuk menjadi duta-duta Kristus di era teknologi ini. Mereka harus menggunakan gawai dan segala kegiatan online mereka untuk kemuliaan nama Tuhan.
Cetak tulisan ini“Masa Aktifku” di Dunia Semakin Berkurang, Euy!
Hari ini saya berulang tahun lho ... berbarengan dengan rekan sekerja saya, Hadi Pramono. Meskipun kami lahir pada tanggal yang sama, tetapi usia kami berbeda. Lebih banyak saya! Biar begitu, semangat muda saya tak kalah darinya! Haha 😀
Cetak tulisan iniTim Pembinaan: Membina Jemaat Menuju ke Kedewasaan
Oleh: Setya, Ayub, Mei, dan Elly
Tim Pelayanan Pembinaan (Tim PB) terpanggil untuk memperlengkapi masyarakat Kristen Indonesia agar terus bertumbuh dalam iman kepada Kristus sehingga mereka dapat mengambil bagian dalam pembangunan Kerajaan Allah. Selain menyediakan bahan-bahan pembinaan yang bermutu (artikel teologia, renungan, doa, dan misi), yang didistribusikan secara digital melalui berbagai jalur (publikasi, situs, sosial media, dll.), pelayanan Tim PB juga didukung dengan komunitas orang-orang percaya yang bersatu hati untuk saling menolong.
Cetak tulisan iniYMC dan SABDA di Lampung
Kesempatan ikut pelayanan bareng dengan Pak Hagai dari Iota ProJeCt dalam acara Youth Mission Conference (YMC) di Lampung sangat sayang untuk dilewatkan. Karena itu, saya menyanggupi untuk ikut mengisi di acara YMC dengan alasan: Pertama, misi selalu menjadi jantung Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) dan sejauh ini YLSA jarang ke lapangan. YLSA, yang lebih banyak dikenal di dunia maya sebagai penyedia bahan, termasuk bahan misi, sudah saatnya "turun gunung", kata pepatah ... untuk melihat apakah masih ada yang dibutuhkan teman-teman di lapangan untuk YLSA kerjakan. Kedua, untuk mengenal lebih dekat mitra YLSA yang baru, yaitu Iota ProJect. YLSA menyadari bahwa pelayanan Tuhan akan kuat kalau para pelayan-Nya bersatu, saling menopang, dan menolong. Ketiga, YLSA belum pernah roadshow ke Lampung. Ada rasa penasaran apakah SABDA sudah dikenal di Lampung.
Cetak tulisan iniNonton Bareng Film CSI: “Silent Night”
Oleh:Hossiana*
Pada bulan Juli 2015 yang lalu, saya dan teman-teman kerja di SABDA nonton bareng sebuah film di Griya SABDA [link]. Awalnya, saya mengira akan menonton film tentang Yesus atau film-film motivasi yang berbau kristiani. Ternyata, kami menonton sebuah film serial, yaitu CSI New York. CSI adalah singkatan dari Crime Scene Investigation. Judul seri CSI NY yang kami tonton hari itu adalah "Silent Night".
Cetak tulisan iniTidak Pernah Menyesal Berada di SABDA
Oleh: Wiwin*
Dari perusahaan farmasi masuk ke SABDA?? Ehm, jelas hal yang cukup besar bedanya. Tidak sekadar istilah-istilah yang berubah, tetapi juga metode kerja pun berubah. Memang perlu adaptasi, tetapi saya sangat percaya bahwa Allah tidak pernah salah menempatkan saya di SABDA. Setiap hari saya dibawa untuk berjumpa dengan firman Tuhan di sela-sela jam kantor, yang secara otomatis mengarahkan hati dan pikiran saya juga kepada TUHAN sebagai pribadi di balik firman Tuhan itu sendiri. Pikiran saya semakin difokuskan kepada hal-hal yang bernilai kekal.
Cetak tulisan iniTraining Intern di SABDA
Oleh: Liana*
Inilah training intern SABDA. Hari pertama, kami diberikan rencana materi training. Banyak istilah yang masih asing di telingaku, tetapi aku berusaha mengikuti terus karena materi training menarik, dan ternyata SABDA pun sudah mempersiapkan proyek untuk menyambut tahun 2020. Luar biasa .... O ya, pada awal training ini ada satu motto yang selalu kami ingat yaitu "We can't do it alone".
Cetak tulisan iniGalau; “I Survived SABDA Training”
Oleh: Yusak*
Begitu mendarat di kota Solo, ternyata tidak seperti yang kubayangkan. Biasanya, ada background musik gamelan Jawa atau tembang-tembang Jawa (seperti kalau di film-film Indonesia jika mengambil setting di kota-kota di Jawa). Benar-benar salah besar dugaanku. Tapi ya wes lah, toh tidak sedang main film atau sinetron. Dijemput oleh salah seorang staf SABDA, kami langsung menuju ke tempat tujuan, Griya SABDA.
Cetak tulisan ini