Metode PA: Topikal
Sungguh menyenangkan dapat mendalami Alkitab dan tahu benar tentang Firman Tuhan. Pernahkah Anda mendalami Alkitab dengan menggunakan berbagai metode penggalian Alkitab (PA)? Sungguh luar biasa, itu yang dapat saya katakan. Bukanlah suatu kebetulan karena seumur hidup, saya baru pertama kali ini mendapatkan pelajaran tentang metode PA, yaitu di YLSA. Suatu anugerah yang luar biasa pula karena saya boleh ikut melayani Tuhan di tempat yang indah ini. Saya adalah orang baru di YLSA, karena baru saja lulus masa percobaan, 2 bulan lebih 25 hari tepatnya 🙂 Nama saya Santi Titik Lestari, biasa dipanggil Santi.
Banyak hal berharga yang saya dapatkan di YLSA. Bukan hanya dalam hal pekerjaan melainkan saya belajar banyak hal yang membuat pribadi saya berkembang, dan rohani saya bertumbuh. Salah satunya, saya dapat mempelajari dan mengerti lebih jauh tentang Alkitab dengan berbagai metode yang menarik. Nah, pada kesempatan ini, saya ditugasi untuk membagikan tentang salah satu metode PA yang saya pikir sangat menyenangkan, yaitu metode PA topikal. Semoga menjadi berkat.
Metode PA: Kualitas Karakter
Dalam kekacauan moral dunia masa kini, tentunya kita rindu mengenal dan mematangkan karakter kita. Saya percaya kita mempunyai kerinduan untuk menjadi individu-individu yang memiliki karakter yang serupa dengan Kristus. Bagaimanakah caranya? Rick Warren menawarkan metode PA yang sangat menantang, yaitu metode dengan menggali karakter-karakter yang berkualitas dari sebuah tambang emas murni--Alkitab. Nah, saya rindu mengajak Anda mengenal metode ini serta langkah-langkahnya. Saya juga rindu membagikan pengalaman kelompok kami dalam memburu karakter-karakter yang berkualitas.
Cetak tulisan iniMetode PA: Latar Belakang Penulisan Kitab
Staf YLSA mengalami banyak kesegaran rohani semenjak menerapkan pembelajaran metode-metode pemahaman Alkitab dari buku 12 Dynamics Bible Study Methods. Tidak terasa kami sudah mengaplikasikan empat dari dua belas metode yang ditawarkan dalam buku tersebut selama 4 pekan terakhir.
Metode keempat yang kami pelajari adalah Metode Latar Belakang Penulisan Kitab. Metode ini membantu jemaat Tuhan untuk lebih memahami isi Alkitab sesuai dengan tujuan penulisan kitab masing-masing. Untuk itu disarankan untuk meneliti latar belakang yang ada kaitannya dengan penulisnya, peristiwanya, atau topik yang melatarbelakanginya. Sebagai penggali firman Kebenaran, kita wajib mengumpulkan sumber-sumber informasi sebanyak-banyaknya sehingga kita bisa merasakan apa yang dirasakan si penulis kitab, membayangkan apa yang terjadi pada saat itu, kemudian mengintegrasikan dengan kehidupan saat ini tanpa menghilangkan pesan moral yang terkandung di dalamnya.
Cetak tulisan iniBelajar Alkitab: Metode Biografi
Setelah metode Meringkas Pasal, metode studi Alkitab yang saya dan teman-teman di YLSA jajaki adalah metode Biografi. Metode ini mempelajari kehidupan dari tokoh-tokoh dalam Alkitab -- keberhasilan, kegagalan, sifat-sifat utama yang menonjol, secara umum bagaimana tokoh tersebut hidup.
Cetak tulisan iniBelajar Alkitab: Metode Meringkas Pasal
Mazmur 119:105-106
Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku
Aku telah bersumpah dan aku akan menepatinya, untuk berpegang pada hukum-hukum-Mu yang adil.
Setelah minggu lalu kami belajar bagaimana belajar Alkitab dengan metode devosional, minggu ini kami belajar menggunakan cara meringkas. Secara singkat, dengan menggunakan metode ini kita diminta untuk membaca sebuah pasal di Alkitab paling tidak sebanyak lima kali, lalu kita menuliskan di catatan kita pokok-pokok pikiran yang ditemukan di pasal tersebut.
Cetak tulisan iniBelajar Menggali Firman Tuhan di YLSA
Sejak awal tahun 2010 ini saya semakin sadar betapa pentingnya memiliki kebiasaan makan makanan rohani yang sehat secara teratur. Selain ingin memiliki hidup rohani yang sehat, saya juga ingin semakin peka melihat tuntunan Tuhan atas hidup saya melalui firman-Nya. Menurut saya, prinsip ini juga berlaku untuk kehidupan sebuah gereja atau yayasan Kristen, tempat anak-anak Tuhan bergabung beribadah dan melayani bersama. Pikiran inilah yang menginspirasi tema YLSA tahun ini, yaitu "Berakar, Bertumbuh, Berbuah". "Tanpa membangun akar yang kuat, maka tidak mungkin kita bisa membangun bangunan yang besar -- BERAKAR dalam firman Tuhan menjadi kunci bagi kemajuan YLSA..."
Cetak tulisan iniRoadshow SABDA ke Salatiga
Roadshow Tim SABDA yang mulai dilaksanakan YLSA tahun lalu sepertinya akan semakin gencar dilakukan tahun 2010. Agenda roadshow bahkan sudah dimulai tanggal 16 Januari 2010 yang lalu di kota Salatiga, tepatnya di Persekutuan Kelompok Belajar Pelayan Injil (KBPI) Alethia yang dipimpin oleh Pak Yusuf, yang usut punya usut ternyata rekan Sdri. Lisbet, mantan Staf YLSA.
Cetak tulisan iniAlkitab Audio SABDA
Saya baru bergabung dengan YLSA pada bulan November 2009 yang lalu. Panggilan saya di kantor adalah Therra dan tugas pertama saya di YLSA adalah membuat algoritma untuk memotong lirik dalam teks Alkitab audio Terjemahan Baru -- Perjanjian Baru (TB -- PB), yang sudah di-karaoke-kan sebelumnya oleh Billy. Pemikiran kenapa lirik yang ada perlu untuk dipotong adalah karena layar dalam pemutar MP3 biasanya kecil dan tidak bisa menampilkan keseluruhan teks yang ada. Karena itu, perlu suatu program yang bisa memotong teks per ayat yang sudah ada menjadi lebih pendek lagi. Begitu jadi, program itu akan dijalankan dengan melakukan tes di beberapa berkas (file) Alkitab audio. Hasilnya bagus, tidak ada masalah, dan semua lancar-lancar saja.
Cetak tulisan iniPublikasi Baru YLSA: m-Biblika
Dari banyak pembicaraan yang saya dengar selama saya bekerja di YLSA, kerinduan untuk menerbitkan sebuah publikasi yang khusus memuat bahan-bahan seputar "biblical computing" sebenarnya sudah lama ada. Cuma, kerinduan ini baru mulai dipikirkan sungguh-sungguh pada saat perayaan 15 Tahun SABDA bulan Oktober yang lalu. Akhirnya, peluncuran "m-Biblika" dijadikan salah satu perayaan untuk memeriahkan acara 15 Tahun SABDA.
Cetak tulisan iniKelas PESTA: Tempat Belajar dan Bertumbuh
Seperti kata pepatah "tak kenal maka tak sayang", maka saya akan memperkenalkan diri supaya dikenal dan mudah-mudahan suatu ketika nanti juga bisa disayang .... Nama saya Desi Rianto. Supaya tidak disangka wanita, maka saya lebih suka dipanggil Ryan. Tidak terasa sudah 3 bulan saya bekerja dan melayani di YLSA. Selama 3 bulan itu, YLSA telah banyak membantu dan membekali saya untuk dapat bekerja dan melayani dengan baik. Pada masa yang akan datang, saya ingin belajar lebih banyak lagi.
Cetak tulisan ini