Seminar Misi “SERVE”
Akhir bulan lalu, tepatnya hari Senin, 29 Juni 2009, saya berkesempatan mengikuti seminar misi "SERVE" bersama beberapa rekan dari Yayasan Lembaga SABDA. Walaupun saya belum pernah terlibat secara langsung dalam kegiatan misi dalam pengertian penginjilan dan church-planting, saya sangat tertarik untuk mengerti bagaimana gereja bisa menyiapkan jemaatnya untuk melakukan pelayanan misi. Karena itu, saya ikut seminar ini dengan harapan bisa belajar sesuatu.

Dari Pemagang Baru di YLSA
Suatu sore pada pertengahan 2004, cuaca lagi bersahabat untuk bertiduran. Kala itu kami ada di Jatinangor (kalau ingat kasus IPDN pasti ingat Jatinangor), sedang terkantuk-kantuk mengikuti rapat Persekutuan Kampus. Selesai rapat, Pak Ketua (Namanya Agus, dan memang orangnya "Agak Gundul Sedikit") memberi info menarik: "... ada lho kolegaku yang bagi-bagi CD Program Alkitab yang bagus ... gratis lagi."

Misi Menjangkau Jiwa
Puji Tuhan untuk kesempatan yang diberikan-Nya pada saya, sehingga pada 3 Juli hingga 15 Juli 2009, saya bisa melakukan perjalanan misi singkat ke salah satu tempat di Sumatera. Kesempatan datang dari WEI yang telah memulai proyek percontohan di sana sejak beberapa tahun yang lalu. Saya berangkat dari Solo dan akan bergabung dengan rekan-rekan dari Seattle di Medan untuk melanjutkan perjalanan ke lokasi yang dituju.

Kerjakan yang Aku Mau vs yang Tuhan Mau?
Beberapa waktu yang lalu saya dengan beberapa rekan di YLSA mengikuti seminar yang diselenggarakan oleh salah satu gereja di Solo. Karena topik yang diiklankan kedengaran menarik dan dibawakan oleh motivator yang cukup terkenal di Indonesia, maka saya pun ikut. "DO WHAT YOU LOVE, LOVE WHAT YOU DO", adalah judul seminar yang dibawakannya. Harapan saya seminar ini dapat menolong saya untuk mengatasi kejenuhan kerja yang kadang timbul tenggelam.

Saya dan SABDA
Hari itu seperti biasa, gereja saya mengadakan KTB Kamis sore. Saya bersama teman-teman yang lain berkumpul untuk belajar firman Tuhan bersama. Kami biasa mengakhiri KTB dengan makan malam bersama. Pada saat makan, salah seorang teman bertanya, "Kak, kamu sekarang kerja di mana tho?" Saya lalu menjawab, "Di SABDA."
"Lho, SABDA itu pusatnya di mana sih?" tanyanya kembali.
"Di Solo, kan," jawab saya.
"Ooo ..., aku pikir di Jakarta."

Tim Web SABDA: Sebuah Pelajaran Hidup
Sudah lebih dari 3 tahun saya bergabung menjadi staf Yayasan Lembaga SABDA. Ketika datang ke YLSA, saya ingat saya tidak melamar untuk posisi yang sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni di bangku kuliah, mungkin karena saat itu masih kurang "PD". Tapi, puji Tuhan, pihak HRD meminta saya untuk melamar sesuai dengan bidang studi saya, informatika, untuk posisi di Divisi Web, atau yang lebih sering disebut tim Web SABDA. Jujur saja, saya tidak yakin dengan kemampuan saya, karena saat itu saya belum bisa PHP, belum tahu apa itu CMS, server, develop situs, dan masih banyak lainnya. Yah ..., saya benar-benar mulai dari nol. Bersyukur, YLSA memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada saya untuk mengembangkan diri. Di luar jam kerja, saya boleh memakai fasilitas kantor untuk belajar dan meningkatkan keterampilan saya.

Belajar Menggali Alkitab
Saya selalu senang dan bangga dengan Alkitab yang adalah firman Tuhan. Karena firman Tuhan memberikan pedoman kepada saya untuk melangkah seturut kehendak-Nya. Kisah-kisah para rasul, silsilah-silsilah, puisi indah, perintah, berkat, dan janji-janji Tuhan tidak pernah habis untuk dipelajari dan digali. Namun, kadang saya juga bingung bagaimana cara yang tepat untuk membaca dan menggali Alkitab.
Nah, beruntung deh, karena beberapa waktu lalu, 21 April 2009, YLSA kedatangan tamu yang mengisi acara training staf YLSA. Topiknya pas banget, yaitu tentang metode BGA, singkatan dari Baca dan Gali Alkitab. Training ini dibawakan oleh Pak Philip Situmorang, staf Persekutuan Pembaca Alkitab (PPA), yang menerbitkan buku renungan Santapan Harian (SH).

Kegigihan di Bukit Hermon
Entah kebetulan atau bukan (mungkin sudah rencana Tuhan, wow ...), weekend kemarin, tanggal 8-9 Maret 2009, Yayasan Lembaga SABDA diundang untuk menjadi bagian dari LDK (Latihan Dasar Kepemimpinan) yang diselenggarakan oleh PPA "Air Hidup" GSJA, Solo. Saya, Dian, Kristin, Davida, dan Ibu Yulia mendapat kesempatan mengambil bagian di LDK ini. Acara ini diadakan di Rumah Retret Bukit Hermon Karangpandan, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Saya bilang kebetulan karena bulan sebelumnya saya dan Dian dikirim kantor untuk mengikuti Youth Conference 2009 di Jakarta. Di YC ini, kami belajar berbagai bentuk pelayanan anak muda, baik yang ada di gereja maupun yayasan yang khusus melayani anak muda. Nah, bukankah ini kebetulan, karena 1 bulan kemudian kami sudah ikut terjun langsung berinteraksi serta melayani anak-anak remaja yang masih duduk di bangku SMP dan SMA.

Kucinta Keluarga YLSA
Hai, kenalkan dulu ... nama saya Davida. Panggilan sayang saya di kantor YLSA adalah Evie ...
Saya sudah melayani di YLSA sejak medio 2001 dan salah satu tugas saya adalah di HRD. Dalam menjalankan tugas ini, saya sudah bertemu dengan staf-staf baru, tapi juga melihat perpisahan dengan staf-staf yang keluar dari YLSA. Walaupun silih berganti bertemu dan berpisah dengan staf YLSA, satu hal yang saya suka di YLSA adalah adanya hubungan yang tidak hanya sekadar hubungan kerja, tapi juga hubungan kekeluargaan yang erat. Hal tersebut terus terjalin bahkan sampai staf tersebut sudah tidak bekerja lagi di YLSA. Kami terus berkomunikasi. Dan kalau waktu memungkinkan, mereka juga selalu menyempatkan diri berkunjung ke YLSA.
