Blog SABDA
29Sep/210

Memoderasi Kelas Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) Sungguh Spesial

Hai pembaca Blog SABDA yang terkasih, senang sekali dapat menyapa Anda kembali dalam kesempatan ini. Kiranya pembaca sekalian dalam keadaan baik karena Tuhan selalu baik dalam hidup kita. Sekalipun keadaan hari-hari ini kurang baik, kita harus terus menyadari bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan kita dan akan selalu melindungi kita. Nah, kali ini saya mau membagikan pengalaman saya sebagai salah satu moderator dalam kelas Pembentukan Disiplin Rohani (PDR). Kelas PDR ini merupakan kelas ketiga yang dilakukan dalam semester dua ini setelah kelas Persiapan Pernikahan Kristen (PPK) dan Kelas Bedah Kitab Yakobus.

Pembukaan kelas berlangsung melalui Zoom dan YouTube pada Rabu, 8 September 2021. Dalam acara ini, saya menyampaikan ringkasan materi dari modul PDR kepada seluruh peserta kelas. Puji Tuhan, semua berjalan dengan baik, jaringan lancar, dan tidak ada gangguan. Sore harinya, kelas PDR dibagi menjadi empat kelas dengan moderator PDR 1 oleh Ibu Evie, PDR 2 oleh saya, PDR 3 oleh Kak Bima, dan PDR 4 oleh Kak Santi. Dalam setiap kelas, kami dibantu oleh rekan admin yang setia di MLC, yaitu Kak Mei dan Melisa. Setelah kelas terbentuk, peserta mulai saling berkenalan. Sebanyak 81 orang mengikuti kelas PDR ini. Puji Tuhan!

Selanjutnya, pada Kamis, 9 — 14 September 2021, diskusi berlangsung dalam kelas masing-masing. Seru! Saya memoderasi kelas PDR 2 dengan para peserta yang masih muda dan rindu belajar tentang disiplin rohani. Saya bersyukur karena peserta-peserta muda ini berdiskusi dengan antusias. Bahkan, dinamika diskusi berkembangan baik dengan adanya saling merespons. Terlihat sekali saat mendiskusikan pelajaran terakhir tentang kedewasaan rohani. Sambil berdiskusi, mereka juga mengecek seberapa dewasa mereka secara rohani. Rata-rata peserta mengungkapkan bahwa mereka masih berproses menuju dewasa secara rohani. Memang banyak tahap yang dihadapi saat menuju dewasa rohani, termasuk adanya banyak tantangan, masalah, dan pergumulan yang akhirnya membuat seseorang menjadi sakit secara rohani. Hal-hal inilah yang membuat rata-rata peserta mengatakan bahwa mereka masih berproses menuju dewasa secara rohani.

Diskusi PDR berakhir pada Selasa, 14 September 2021. Keesokan harinya, peserta memberikan testimoni selama mengikuti kelas PDR yang sudah berjalan. Selain menyampaikan testimoni, pada hari itu juga dilakukan evaluasi kelas PDR untuk semua kelas. Melalui live Zoom dan YouTube, moderator dan perwakilan dari peserta PDR memberikan evaluasi terkait kelas, baik dari sisi sistem, platform, peserta, diskusi, dll.. Sungguh luar biasa! Semua peserta bisa mendapat berkat dari testimoni yang mereka berikan. Puji Tuhan, melalui kelas PDR ini semua peserta semakin crosscheck lagi mengenai kehidupannya dalam menjalankan disiplin-disiplin rohani yang ada. Setelah acara evaluasi berlangsung, peserta juga memberi evaluasi melalui form yang dibagikan admin kepada peserta. Melalui form evaluasi tersebut, tim MLC bisa melihat bagian mana yang bisa dikembangkan dan diperbaiki ke depannya. Dan, akhirnya semua peserta yang memenuhi syarat kelas bisa dinyatakan lulus dan mendapatkan e-sertifikat. Puji Tuhan, sebanyak 66 peserta lulus mengikuti kelas dan layak mendapatkan e-sertifikat.

Dari pengalaman saya ini, hanya satu hal yang bisa saya katakan tentang semuanya itu. Saya ingin mengatakan bahwa saya sangat bersyukur karena bisa menjadi moderator untuk menolong peserta PDR dan bisa saling bertumbuh dalam diskusi. Saya banyak mengintrospeksi diri saya sendiri bagaimana selama ini saya menjalankan disiplin rohani, apakah sekadar rutinitas biasa atau memang kebutuhan mendasar bagi kehidupan saya. Saya sungguh ditegur, diingatkan, dan dievaluasi dari kelas ini. Harapan saya, semua peserta yang mengikuti diskusi ini tidak berhenti hanya sampai diskusi saja. Namun, mereka semua bisa semakin bertumbuh dan berproses dalam Tuhan dalam iman mereka melalui disiplin rohani yang dilakukan. Tuhan Yesus sungguh baik menyertai semua proses diskusi ini. Semua kemuliaan hanya bagi Tuhan!

Roma

Tentang Roma

Romauli Marpaung telah menulis 49 artikel di blog ini..

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
Comments (0) Trackbacks (0)

No comments yet.


Leave a comment

Connect with Facebook

No trackbacks yet.