Shalom, Sahabat SABDA! Perkenalkan, saya Iyola Rava Putri, terlibat di tim SABDA Resources (SR). Saya ingin membagikan cerita perjalanan awal saya di SABDA, perjalanan yang dimulai dengan rasa ingin menyerah, tetapi kemudian berubah menjadi pengalaman yang membangun dan membanggakan.

Waktu pertama kali bergabung di SABDA, saya sempat berpikir untuk menyerah. Saya merasa asing dan kurang nyaman dengan lingkungan baru, wajah-wajah baru, dan suasana yang belum familiar yang membuat saya merasa seperti orang luar. Saya ingat betul ketika hari pertama masuk, saya merasa berat menjalaninya. Namun, perlahan saya mulai mengenal lebih banyak staf, dan mulai menyadari bahwa di balik sikap yang awalnya menurut saya terasa “cuek”, mereka justru sangat peduli dan suportif.

Selama beberapa bulan di SR, saya belajar banyak hal baru, seperti membuat konten media sosial, mengelola data audio, belajar membuat derivatif, dan terlibat dalam pengerjaan HTML artikel bidang-bidang pelayanan. Meski saya menemukan tantangan saat mengerjakannya, tetapi saya mulai menikmati prosesnya. Saya belajar untuk lebih sabar, berani, dan fleksibel dalam menghadapi tekanan.

Salah satu momen paling berkesan adalah ketika saya melakukan presentasi masa percobaan 2 bulan, presentasi wajib bagi calon staf baru. Saya dipercaya mewakili tim SR untuk mempresentasikan proyek Resource Engagement. Awalnya, saya gugup, tetapi dukungan dari tim membuat saya percaya diri. Saya dengan dibantu teman-teman di tim SR menyiapkan materi dan berdiskusi tentang bagaimana bahan pelayanan digital SABDA bisa terus dimanfaatkan secara berkelanjutan. Dalam kesempatan itu, saya mengusulkan metode 7D (Dikenal, Dipahami, Di-update, Dibagikan, Di-Follow Up, Dievaluasi, dan Di-update) sebagai strategi untuk mengaktifkan kembali siklus hidup setiap resource.

Puji Tuhan! Presentasi saya berjalan lancar dan diterima baik. Dari pengalaman ini, saya belajar bahwa masa sulit bukan akhir dari segalanya, tetapi justru bisa menjadi awal dari pertumbuhan yang luar biasa. Presentasi ini bukanlah akhir masa sulit saya, tetapi justru menjadi awal bagi saya dan teman-teman di SABDA untuk memperjuangkan Resource Engagement. Oh ya, bagi saya, SABDA bukan hanya tempat kerja, tetapi juga tempat pembentukan karakter dan iman saya. Puji Tuhan! Terima kasih sudah membaca blog saya. Sampai jumpa di tulisan saya berikutnya. Tuhan Yesus memberkati.