
Kehadiran teknologi AI benar-benar mengubah cara untuk menjalankan organisasi, termasuk yayasan Kristen. Pada era teknologi yang terus berkembang, para pemimpin Kristen dihadapkan pada dua pilihan penting, yaitu berani mengambil langkah transformasi dengan memanfaatkan AI, atau tetap bertahan dengan cara-cara lama yang sudah biasa dilakukan. Pilihan ini bukan sekadar soal teknologi, tetapi tentang bagaimana organisasi bisa tetap relevan dan berdampak bagi pelayanan pada masa depan.

Tepatnya pada 5 Mei 2025, Yayasan Lembaga SABDA mengadakan seminar #AITalks bertajuk AI dan Organisasi Anda. Acara ini dirancang untuk mengajak para pemimpin dan pengelola organisasi Kristen menilai sejauh mana kesiapan organisasi mereka dalam menghadapi perkembangan AI dan digitalisasi. Transformasi digital bukan hanya bertujuan membuat pekerjaan lebih efisien, tetapi juga untuk memperkuat visi dan misi pelayanan agar tetap menjangkau lebih banyak orang secara relevan pada zaman sekarang.
Yang membuat seminar ini terasa istimewa adalah karena juga menjadi momen pre-launching New Griya SABDA. Acara pre-launching ini berlangsung secara hybrid, on site dan online, serta dihadiri peserta dari berbagai kalangan. Antusiasme peserta jadi bukti bahwa semangat perubahan ini ditanggapi secara positif dan menjadi dorongan bagi banyak pihak untuk turut bergerak maju. Saya pribadi bersyukur bisa melihat antusiasme dari para peserta yang luar biasa.
Pelajaran penting yang saya dapat adalah bahwa jika pemimpin memilih tetap berada di zona nyaman tanpa berani berubah, organisasi bisa kehilangan banyak peluang dan akhirnya tertinggal. Karena itu, penting bagi kita semua, khususnya pemimpin Kristen, untuk membuka mata dan hati terhadap perkembangan zaman, dan mulai mengambil langkah nyata dalam memanfaatkan teknologi sebagai alat untuk memuliakan Tuhan.
Kiranya semua pemimpin dan pengelola organisasi Kristen semakin terdorong untuk terus belajar, mengevaluasi, dan mengembangkan kemampuan digitalnya. Dengan begitu, organisasi dapat bertumbuh dan melayani dengan lebih maksimal pada era AI yang menuntut kreativitas dan inovasi. Pesan saya, mari manfaatkan AI bukan sebagai beban atau ancaman, tetapi sebagai berkat dan sarana untuk memperluas Kerajaan Allah. Sahabat SABDA yang belum sempat mengikuti, silakan mengakses arsipnya di situs SABDA AI. Terima kasih, Tuhan memberkati.