
Hai, Sahabat SABDA! Senang sekali bisa menyapa Sahabat SABDA lagi. Cerita yang akan saya bagikan kali ini tentang serunya diskusi dalam SABDA Youth. Pastinya Sahabat SABDA sudah pernah gabung ‘kan? SABDA Youth adalah program obrolan live yang ngebahas topik-topik kekinian yang lagi ramai di kalangan anak muda, tetapi semuanya dikupas dari sudut pandang Alkitab. Buat saya pribadi, ini tuh pas banget, karena sering kali kita bingung bagaimana caranya supaya iman kita tetap relevan di tengah dunia digital.
Nah, selama Juni 2025, SABDA Youth membahas tema besar terkait Healing. Topik ini dibahas dalam beberapa sesi bareng host dan para guests yang keren-keren. Ada Kak Rei, Kak Santi, Kak Evie, juga teman-teman lainnya, seperti Kak Ribka, Kak Aldo, Kak Michael, Kak Yola, Kak Ditus, Kak Oci, Kak Elan, dan Kak Lidia. Nggak hanya mereka yang belajar dari sesi-sesi ini, saya juga ikut banyak belajar dan diberkati lewat setiap pembahasannya.

Sesi pertama ngebahas tentang Inner Wounds. Pada zaman sekarang, apalagi dengan maraknya dunia digital, kita jadi makin rentan merasa cemas, stres, dan haus validasi. Media sosial bisa menjadi tempat kita mencari pengakuan, tetapi malah makin merasakan kekosongan. Di sinilah, pentingnya menyadari bahwa identitas sejati kita ada dalam Kristus. Menjaga pikiran tetap sehat, melakukan detoks digital, mengutamakan firman Tuhan dan doa, jadi langkah penting untuk hidup dengan hati yang terjaga dan bijak.
Minggu berikutnya dilanjut dengan tema Healing or Escaping? yang menurutku cukup menampar. Soalnya, banyak dari kita menganggap healing itu cuma tentang liburan, ngopi sendirian, atau me time. Padahal hal-hal itu bukanlah penyembuhan, tetapi hanya sebagai pelarian. Healing yang sejati itu hanya bisa ditemukan dalam Kristus, saat kita berani mengakui luka dan kesalahan, menerima pengampunan dari Tuhan, dan berjalan dalam hidup yang baru bersama Dia.
Topik selanjutnya yang nggak kalah menarik adalah Restore Me, O GOD. Di sini, kita diingatkan bahwa luka batin, seperti stres dan kekecewaan, walau tak terlihat, tetap sebenarnya nyata dan bisa sangat menguras tenaga. Dunia sering menawarkan solusi instan, tetapi hanya Tuhan yang bisa memberi pemulihan sejati. Yesus adalah Dokter Jiwa Sejati yang bisa menyentuh bagian terdalam hidup kita. Berelasi dengan Tuhan nggak bisa instan, tetapi kita perlu membangun hubungan yang sungguh-sungguh dan intim, bukan datang waktu butuh saja … hehe.
Terakhir, kita diajak merenungkan bahwa ketika kita sudah dipulihkan, perjalanan kita belum selesai. Ada panggilan agar kita juga menjadi pemulih bagi orang lain. Tema Healed to Be a Healer mengajak kita membuka mata terhadap kebutuhan banyak orang di sekeliling kita, terutama di dunia digital, yang penuh tekanan dan informasi negatif. Kita nggak bisa sendirian; kita butuh Kristus sebagai pusat hidup kita, dan juga bimbingan dari mentor rohani. Di tengah dunia yang semakin bising, kita dipanggil untuk menjadi pembawa damai dan terang.
Sekian sharing dari saya tentang serunya SABDA Youth sepanjang Juni. Teman-teman bisa tonton arsipnya di Instagram @sabdaresources. Terima kasih sudah membaca. Tuhan Yesus memberkati!