Shalom Sahabat SABDA, saya bersyukur bisa menulis blog lagi di sini. Kali ini, saya akan berbagi cerita tentang salah satu seminar seri #AITalks yang SABDA adakan. Namun sebelumnya, kita semua tentu akrab donk ya dengan kegiatan Pendalaman Alkitab (PA), baik secara pribadi maupun kelompok. PA dilakukan untuk memahami firman Tuhan dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai umat yang taat kepada firman Tuhan, PA menjadi bekal penting agar kita tidak mudah goyah oleh godaan dunia.

Seiring perkembangan teknologi, kini ada cara kreatif yang bisa kita lakukan ketika PA. Kita bisa memanfaatkan teknologi AI dalam proses PA kita. Melalui seminar #AITalks yang berjudul AI dan Prompting untuk PA yang diselenggarakan oleh SABDA, saya mendapatkan beberapa pelajaran penting, seperti dasar promptingPrompt adalah instruksi yang kita berikan kepada AI agar menghasilkan jawaban yang relevan dan sesuai kebutuhan kita. Namun, tidak semua prompt yang kita buat efektif atau mudah dipahami oleh AI. Karena itu, SABDA mengembangkan rumus F.O.K.U.S. untuk membantu kita membuat prompt yang efisien, jelas, dan tepat dalam konteks PA.

Selain itu, ternyata juga diperlukan creative prompting, yang diperkenalkan juga contoh-contoh prompt kreatif untuk PA yang disusun dengan rumus FUN (FOKUS Untuk Nikmati). Apa yang dinikmati? Melalui dialog dengan AI, kita bisa meminta berbagai bentuk respons, seperti FAQ, kuis, gambar, modul Sekolah Minggu, rangkuman, lirik lagu, dan lainnya tidak terbatas pada format percakapan saja.

Systematic atau bisa juga disebut Strategic Prompting, menjadi topik yang membahas alat dan metode dalam PA. Selain Alkitab, baik digital maupun cetak, kita bisa menggunakan tafsiran, leksikon, dan tentunya AI untuk memperdalam pemahaman. SABDA dan mitra juga mengembangkan metode-metode PA, seperti Baca Gali Alkitab (BGA), Walking with God (WWG), OIA (Observasi, Interpretasi, Aplikasi), S.A.B.D.A., BaDeNo, dan AI Squared. Metode-metode ini membuat PA lebih interaktif dan kreatif.

Lalu, ada Conversational Prompting, meskipun dibahas singkat karena keterbatasan waktu, poin utama dari bagian ini adalah pentingnya menggunakan prompt dan tools AI yang spesifik (atau yang telah “di-grounding“) untuk mendapatkan jawaban yang lebih akurat. SABDA sendiri mengembangkan tools, seperti Alkitab GPT dan Christian Counseling GPT, yang dirancang khusus untuk penggalian Alkitab dan konseling.

Melalui seminar ini, saya terinspirasi untuk menggunakan AI sebagai partnerku dalam ber-PA dan belajar menyusun prompt yang efektif. Meski AI sangat membantu, kita tetap harus bijak dalam menggunakannya agar tidak bergantung secara berlebihan. Dan yang terpenting, jangan lupa untuk senantiasa memohon bimbingan Roh Kudus dalam mempelajari firman Tuhan.