
SABDA Ministry Learning Center (MLC) kembali mengadakan kelas online, yaitu kelas Kehidupan Nabi Besar (KNB), pada 23 – 30 April 2025. Secara pribadi, saya merasa kelas ini sangat berkesan karena kami berkesempatan menyusun modul baru KNB. Kalau ada modul baru, berarti kelasnya juga baru pertama kali dibuka. Yeay! Sebanyak 88 peserta mengikuti kelas KNB. Bersyukur, kelas ini dapat meluluskan 79 peserta, yang info kelulusannya bisa Sahabat SABDA cek di Instagram @sabda_mlc.

Diskusi dalam kelas ini dilakukan selama 5 hari dengan 5 pelajaran utama, yaitu: Pengantar dan Latar Belakang; Kehidupan Nabi Besar Yesaya; Kehidupan Nabi Besar Yeremia; Kehidupan Nabi Besar Yehezkiel; dan Kehidupan Nabi Besar Daniel.
Setiap peserta wajib mengikuti semua persyaratan, mulai dari membaca modul dengan saksama, mengerjakan tugas tertulis (pilihan berganda), dan aktif berdiskusi di kelas. Peserta dibagi ke dalam 4 grup kelas diskusi, yang masing-masing grup memiliki moderator dan admin. Selain saya, ada Rei, Bima, dan Milly sebagai moderator, dan Mei serta Melisa sebagai admin yang menolong dalam kelas ini.
Secara pribadi, saya sangat senang dan bersyukur sekali karena ini adalah modul baru pertama yang kami susun pada 2025 ini. Apalagi teologi biblika dan historika belum terlalu banyak dibuka. Karena itu, saya sangat antusias ketika menyusun modulnya dengan dibantu oleh sdr. Rei, dan dicek final oleh Ibu Yulia. Selama menyusun modul, banyak hal baru yang saya dapatkan meskipun sebelumnya saya sudah membaca kitabnya. Bagian saya adalah menambahkan pengetahuan saya terkait kehidupan 4 nabi besar ini yang saya dapatkan dari membaca referensi-referensi, dan penerapannya untuk masa sekarang.
Selama diskusi, saya semakin diperkaya dengan sharing dan diskusi yang tajam dari para peserta. Bagaimana tidak, 10 pertanyaan yang diskusikan cukup sulit, tetapi justru mendorong peserta untuk lebih banyak menggali referensi dan bahan yang bisa memperlengkapi. Menurut saya, mendiskusikan Nabi Yehezkiel menjadi bagian yang paling seru. Sebagai nabi yang diutus Allah, memang Yehezkiel cukup berbeda dengan Yeremia dan Yesaya. Dia menyampaikan tentang dosa individual yang harus ditanggung oleh umat (Yeh. 18:20). Selain itu, kita tahu bahwa Israel adalah bangsa yang tegar tengkuk. Banyak cara yang sudah Allah kerjakan untuk menegur bangsa ini. Alhasil, cara tersebut tidak mempan dan sering diabaikan. Karena Allah adalah Allah yang kreatif, Dia memakai alat peraga yang berbeda dan aneh melalui Yehezkiel supaya Israel dapat melihat secara visual betapa najisnya dosa-dosa mereka. Secara pribadi, saya sangat bersyukur di hadapan Tuhan. Kiranya ini menjadi cermin yang baik untuk saya juga bisa meneladani para nabi besar dan tetap taat melakukan panggilan-Nya.
Kami mengajak Sahabat SABDA untuk bisa belajar modulnya secara mandiri. Sahabat SABDA bisa mengaksesnya di situs pesta.org dan temukan berkat-berkatnya. Bagi Sahabat SABDA yang rindu untuk mengikuti kelas-kelas MLC berikutnya, jangan ragu untuk menghubungi kami di 0821-3313-3315. Kami sangat menantikan kehadiran rekan-rekan di kelas MLC berikutnya. Sampai jumpa.