Keluarga Kristen dan Kecerdasan Buatan (AI)
Artificial Intelligence (AI) atau Kecerdasan Buatan sebenarnya tidak seseram yang kita bayangkan. Sederhananya, AI adalah mesin yang memiliki kemampuan untuk belajar, meniru kecerdasan manusia (fungsi “kognitif manusia”) untuk dapat melakukan berbagai tugas seperti menjelaskan, menulis, mendiskusikan, menganalisa, memberi usulan, menjawab pertanyaan, mengevaluasi, dll.. Contohnya, asisten virtual di ponsel kita yang bisa menjawab pertanyaan kita atau aplikasi penerjemah bahasa.
Nah, melalui blog kali ini, saya akan berbagi pengalaman ketika mengikuti seminar #AITalks berjudul AI dan GOD’S FAMILY yang berlangsung secara live via Zoom. Salah satu konsep yang paling berkesan adalah Digital Sabbath. Bayangkan, sehari dalam seminggu, kita sama-sama menonaktifkan semua gadget dan fokus pada kegiatan yang lebih bermakna, seperti membaca Alkitab bersama, bermain bersama anak-anak, atau sekadar menikmati alam.
Bagaimana kita dapat menerapkan kebiasaan dan komitmen baru ini? Tentu saja, ada tantangannya. Misalnya, bagaimana jika ada pekerjaan mendesak yang harus diselesaikan? Atau, bagaimana jika anak-anak kita merasa bosan tanpa gadget? Namun, saya yakin dengan komitmen dan kreativitas, kita bisa mengatasi semua tantangan itu. Ide yang saya dapatkan untuk mengatasi masalah ini mungkin dengan melibatkan anak-anak dalam kegiatan rumah tangga, atau menyiapkan berbagai aktivitas menarik yang bisa dilakukan bersama. Sebaliknya, peluang yang ditawarkan AI sangatlah besar. Kita juga bisa memanfaatkan AI untuk mempermudah pekerjaan rumah tangga, membantu anak-anak belajar, mencari referensi bacaan Alkitab, bahkan menjangkau lebih banyak orang dengan Injil.
Melalui tema God’s Family, kita diajak memahami hati Allah bagi keluarga: rancangan-Nya, peran, kasih, dan rekonsiliasi. Tantangan apa pun, termasuk dalam dunia modern ini, akan bisa dihadapi oleh keluarga yang terus berpegang pada firman Tuhan. Nah, situs family.sabda.org hadir sebagai sumber bahan rohani untuk mendukung pertumbuhan keluarga dalam iman.
Pastinya, kita harus menyadari bahwa AI adalah alat, bukan tujuan. Kita yang menentukan bagaimana alat itu digunakan. Mari kita memanfaatkan teknologi AI untuk membangun keluarga yang lebih kuat, beriman, dan dekat dengan Tuhan. Saya mengajak Sahabat SABDA untuk mencoba menerapkan konsep Digital Sabbath atau ide-ide lain yang inspiratif dari seminar ini. Bersama-sama, kita bisa menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang. Jangan lupa bagikan keseruan acara ini kepada keluarga-keluarga Kristen lainnya, terutama mereka yang sedang bergumul pada era digital/AI ini. Mari simak seminar seri #AITalks: AI dan GOD’S FAMILY di YouTube SABDA Alkitab.
Cetak tulisan ini
Leave a comment