Bagaikan Cermin: Zaman Mikha dan Zaman Kita
Oleh: Millytia
Halo Sahabat SABDA, kiranya kita semua dalam keadaan baik. Amin! Saya ingin berbagi pengalaman menarik ketika menjadi admin, untuk pertama kalinya, dalam kelas Bedah Kitab Mikha yang diselenggarakan SABDA melalui SABDA Ministry Learning Center (MLC) pada 13 – 22 November 2024. Kelas ini dibagi menjadi empat, dan saya bertugas sebagai admin di kelas ke empat bersama Kak Roma.
Dalam kelas ini, kami mendalami kitab Mikha yang membahas tentang kedaulatan Tuhan, teguran-Nya terhadap zaman itu, serta rencana-Nya yang sudah, sedang, dan akan terjadi. Saya sangat senang melihat antusiasme peserta dalam menggali setiap pasal dalam kitab Mikha. Awalnya, beberapa peserta masih merasa kesulitan dalam melakukan penggalian ayat. Namun, Kak Roma memberi bimbingan dan langkah-langkah pada saat pembukaan ataupun dalam grup sehingga terjadi progres yang signifikan, dan semua peserta mampu menggali kitab Mikha dengan baik sesuai format yang diberikan.
Sebelum kelas ini dimulai, banyak peserta yang hanya mengenal Mikha 5 tentang nubuat mesianik. Namun, setelah mempelajari kitab Mikha secara keseluruhan, peserta menyadari bahwa kitab ini tidak hanya membahas tentang nubuat mesianik, tetapi juga mengungkap kebobrokan moral, penindasan, dan penyalahgunaan kekuasaan yang terjadi pada zaman itu. Meski demikian, kitab Mikha juga memberi harapan tentang pemulihan.
Puji Tuhan, kelas ini berjalan dengan lancar dan peserta sangat terberkati. Melalui diskusi dan penggalian bersama, kami semakin memahami pesan yang ingin disampaikan oleh Nabi Mikha.
Bagi saya, kelas bedah kitab Mikha lebih dari sekadar tugas sebagai seorang admin. Saya juga turut diberkati melalui proses penggalian kitab ini. Kitab Mikha bagaikan cermin yang merefleksikan kondisi zaman itu dan zaman sekarang yang penuh dengan kebobrokan. Saya dapat melihat kemiripan yang sangat kuat antara kedua zaman tersebut. Ketidakadilan sosial, korupsi, dan penyembahan berhala masih menjadi permasalahan yang dihadapi hingga saat ini. Namun, di tengah kegelapan dunia, terdapat harapan yang disampaikan oleh Nabi Mikha.
Pertanyaan yang saya refleksikan, bagaimana seharusnya saya sebagai orang Kristen merespons situasi ini? Apakah saya akan diam saja? Atau, mengikuti jejak Nabi Mikha dengan berani bersuara? Pelajaran ini sangat penting bagi saya untuk menjalani hari-hari ke depan.
Sekian sharing pengalaman pertama saya dalam mengikuti kelas Bedah Kitab Mikha. Bagaimana dengan teman-teman yang lain? Apakah tertarik untuk mengikuti kelas bedah kitab lainnya? Yuk kontak kami di WA: 0821-3313-3315. Simak juga arsipnya di situs: SABDA Live. Tuhan Yesus memberkati.
Cetak tulisan ini
Leave a comment