Belajar tentang Pemuridan Bersama Alki-TOP!
Hai, Sahabat SABDA! Kali ini, saya akan bercerita tentang PA Online Bareng Seri Alki-TOP Juli yang mengusung tema “Pemuridan”. Menurut saya, penggalian Alkitab bulan ini sangat berkesan. Selain belajar banyak tentang cara pemuridan, saya sendiri banyak dievaluasi tentang komitmen dalam melaksanakannya. Saya akan menceritakan topik-topik Alki-TOP yang dibahas sepanjang Juli ini kepada Sahabat SABDA semua. Baca sampai akhir blog ini ya. Saya yakin, melalui cerita saya yang singkat ini, Sahabat SABDA akan belajar beberapa hal tentang pemuridan. Selamat membaca!
Penggalian Alkitab dimulai dengan membahas Yohanes 8:30-36, tentang murid yang sejati yang tetap tinggal dalam firman-Nya. Hubungan seorang murid dengan Kristus haruslah konsisten, penuh dedikasi, setia, terus-menerus belajar, dan mau terus menaati ajaran Yesus. Hal ini merupakan proses yang berkelanjutan agar seorang murid semakin dalam mengenal kebenaran dan mengalami kebebasan sejati dalam Kristus.
Selanjutnya, kami juga membahas Lukas 9:22-27. Melalui ayat ini, Yesus dengan tegas mengingatkan bahwa menjadi murid bukanlah perjalanan yang mudah, tetapi penuh dengan tantangan dan tuntutan. Yesus berkata, “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.” (Lukas 9:23) Ini berarti seorang murid harus bersedia melepaskan kepentingan pribadinya, menempatkan kehendak Tuhan di atas segalanya, dan siap menghadapi penderitaan demi iman. Ini adalah pengorbanan yang besar, tetapi penuh makna dan berharga, karena dengan mengikut Kristus, saya dan kita semua menemukan hidup yang sejati dan kekal.
Lalu, kami juga membahas 2 Timotius 3:10-17 tentang Paulus yang memberi teladan nyata kepada Timotius untuk menjadi seorang murid yang mau belajar dari seorang mentor. Seorang mentor bukan sekadar pengajar, tetapi juga seorang yang memberikan bimbingan, nasihat, dan teladan hidup sesuai dengan ajaran Kristus. Mentoring adalah hubungan yang mendalam dan saling mendukung dalam iman. Paulus berkata kepada Timotius, “Tetapi engkau telah mengikuti ajaranku, cara hidupku, tujuan hidupku, imanku, kesabaranku, kasihku, dan ketabahanku.” (2 Timotius 3:10) Dengan adanya mentor, seorang murid dapat tumbuh dan berkembang dalam pengenalan akan Tuhan, serta memperoleh dukungan yang diperlukan untuk menghadapi tantangan hidup.
Pada minggu berikutnya, kami menggali Matius 20:20-28. Ayat ini mengajarkan bahwa seorang murid adalah seorang yang harus melayani, bukan dilayani. Yesus sendiri datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan memberikan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi banyak orang. Dalam percakapan dengan ibu anak-anak Zebedeus, Yesus menjelaskan bahwa kebesaran dalam Kerajaan Allah diukur dari kerendahan hati dan kesediaan untuk melayani orang lain. Seorang murid yang sejati mengikuti teladan Kristus dengan melayani sesama dengan kasih dan kerendahan hati. Pelayanan adalah ekspresi nyata dari iman dan cara kita mencerminkan karakter Kristus kepada dunia.
Kami menutup PA bulan ini dengan menggali 1 Korintus 9:24-27. Melalui ayat ini, saya sendiri belajar banyak. Paulus menggunakan analogi seorang atlet yang berlari dalam perlombaan untuk menggambarkan perlunya ketekunan dan disiplin dalam iman. Seorang murid Kristus harus bertekun dalam iman dan terus berjuang untuk mencapai tujuan akhir, yaitu mahkota kehidupan yang dijanjikan oleh Tuhan. Kita juga harus memiliki kesetiaan yang mencerminkan komitmen kita kepada Kristus dan keinginan kita untuk hidup seturut dengan kehendak-Nya sampai akhir hidup kita.
Nah, semua ini masih sebagian kecil dari pelajaran yang saya dapatkan dari PA bulan ini. Mau belajar lebih banyak lagi? Yuk, tonton arsip videonya di Instagram @ayo.pa dan pelajari lebih dalam lagi ayat ini secara pribadi. Pastinya, Sahabat SABDA akan mendapatkan pelajaran baru lagi. Selamat PA dan jangan lupa ikuti terus PA Online Bareng Seri Alki-TOP setiap Senin, pkl. 19.30 WIB ya!
Cetak tulisan ini
Leave a comment