PA tentang Kenaikan Yesus ke Surga
Kenaikan Yesus ke surga merupakan momen penting dalam kekristenan. Saya yakin, Sahabat SABDA sangat tahu tentang hal ini. Ya, momen ini merupakan tanda bahwa pelayanan Yesus di bumi telah berakhir dan menjadi awal dari misi gereja di dunia. Bersyukur, pada awal Mei tahun ini, Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) mengadakan PA tentang kenaikan Yesus ke surga sebagai bekal sebelum memperingatinya pada 9 Mei di gereja masing-masing. Selama beberapa hari, kami mengeksplorasi perikop dari Lukas 24:50-53 dan Kisah Para Rasul 1:1-11 dengan menggunakan metode PA klasik, AI, dan metode kombinasi dari keduanya untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang firman Tuhan, khususnya tentang kenaikan Yesus ke surga ini.
PA ini dimulai dengan membahas Lukas 24:50-53. Melalui perikop ini, saya belajar tentang Yesus yang mengajak murid-murid-Nya ke luar kota sampai dekat Betania. Di situ, Dia mengangkat tangan-Nya dan memberkati mereka. Ketika Dia sedang memberkati mereka, Dia berpisah dari mereka dan terangkat ke surga. Mereka sujud menyembah kepada-Nya, lalu mereka pulang ke Yerusalem dengan sangat bersukacita. Mereka senantiasa berada di dalam Bait Allah dan memuliakan Allah.
Lalu, pembahasan selanjutnya Kisah Para Rasul 1:1-11. Melalui perikop ini, saya melihat bahwa setelah kebangkitan-Nya, Dia menghabiskan waktu 40 hari untuk berbicara kepada para rasul tentang Kerajaan Allah. Ini menekankan pentingnya pengajaran dan persiapan yang mendalam sebelum menjalankan misi. Yesus memastikan bahwa para rasul benar-benar memahami tujuan dan misi mereka sebelum Dia naik ke surga. Ia menyampaikan kepada mereka tentang pentingnya Roh Kudus bagi pelayanan dan kehidupan orang percaya. Kuasa untuk menjadi saksi Kristus datang dari Roh Kudus, bukan dari kekuatan atau kebijaksanaan manusia sendiri.
Selain itu, melalui PA dari kedua perikop ini, saya juga belajar tentang kenaikan Yesus yang disertai dengan janji, Dia akan datang kembali dengan cara yang sama seperti Dia naik ke surga. Hal ini tidak hanya memberikan pengharapan kepada para murid dan pengikut-Nya saat itu, tetapi juga kepada kita sebagai gereja Tuhan masa kini. Hal ini akhirnya mendorong saya untuk terus hidup dalam kesiapan dan kesetiaan menantikan kedatangan Kristus yang kedua kali sembari terus berkarya untuk pelayanan Tuhan.
Tentunya, masih banyak lagi yang bisa digali atau dipelajari dari ayat ini. Saya yakin teman-teman staf yang lain pun mendapatkan banyak pelajaran penting dari PA kali ini. Yuk, teman-teman yang membaca blog ini, silakan gali kedua perikop ini secara pribadi di rumah masing-masing ya. Selamat ber-PA!
Cetak tulisan ini
Leave a comment