Pengalaman Baruku — PA dengan AI di SABDA!
Pada April 2022, saya mendapat pengalaman baru yang luar biasa terkait PA. Biasanya di SABDA, kami ber-PA dalam kelompok kecil dan diskusi dengan teman-teman dalam kelompok. Kali ini, sebelum diskusi bersama, kami diminta untuk PA dahulu dengan “teman baru” kami, yaitu AI!
Wah, bagaimana itu ceritanya PA dengan AI? Kenapa pula dia disebut “teman baru” kami?
AI “dianggap” sebagai teman baru kami karena kami dapat “ngobrol” dengan platform AI yang kami gunakan dengan cara mengetikkan pertanyaan/pernyataan yang kita ingin dapatkan jawaban/responsnya dari AI. Sama halnya ketika kita berinteraksi dengan teman PA kita. Nah, di sini keseruannya …
Ketika itu, kami diminta melakukan PA dari kitab Kisah Para Rasul. Mengapa kami mencoba melakukan PA dengan AI?
Penggunaan AI dalam ber-PA memiliki kepentingan yang signifikan. AI dapat memberikan akses mudah dan cepat ke berbagai sumber informasi Alkitab, menganalisis teks secara mendalam, dan memberikan pemahaman yang lebih luas tentang konteks, budaya, dan bahasa di balik tulisan-tulisan Alkitab. Melalui kemampuan pemrosesan bahasa alami, AI dapat membantu dalam menerjemahkan teks Alkitab ke dalam berbagai bahasa, memecahkan teka-teki terjemahan, dan memfasilitasi pembelajaran lintas budaya. Selain itu, AI juga dapat mengidentifikasi pola dan tema yang tersembunyi dalam Alkitab, membantu dalam penafsiran dan penerapan ajaran-ajaran Alkitab ke dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan demikian, saya dapat mengeksplorasi, memahami, dan mengaplikasikan ajaran Alkitab dalam kehidupan saya dengan bantuan AI ini. Ketika melakukan PA, saya menggunakan Perplexity dan ChatGPT.
+ ChatGPT
ChatGPT, dengan dukungan dari OpenAI, dapat menjadi alat yang kuat dalam pendalaman Alkitab dengan kemampuannya yang canggih dalam memahami dan merespons pertanyaan serta permintaan terkait Alkitab.
+ Perplexity
Perplexity.ai menyediakan platform yang inovatif dan interaktif untuk mendalami Alkitab dengan berbagai alat analisis teks Alkitab dan fitur-fitur yang mendalam.
Berikut langkah-langkah PA menggunakan AI:
1. Awali dengan doa untuk meminta tuntunan Roh Kudus.
2. Pilih/persiapkan satu kitab yang ingin dipelajari.
3. Tanyakan pertanyaan mengenai konteks sejarah, makna suatu ayat, atau perincian teologis tertentu kepada ChatGPT.
> Contohnya: “Apa konteks sejarah dari Kitab Kejadian?” atau “Apa arti ayat Yohanes 3:16?”.
4. Diskusikan hal-hal yang ingin kamu ketahui/pelajari dengan ChatGPT.
5. Jika dilakukan secara berkelompok, silakan diskusikan kembali dengan teman kelompok terkait pelajaran atau pemahaman yang kamu dapat dari hasil diskusi dengan ChatGPT.
6. Gunakan sumber daya tambahan selain ChatGPT. Manfaatkan sumber tambahan seperti komentari, kamus Alkitab, ensiklopedia, dan buku panduan untuk memperdalam pemahaman kamu.
7. Buat catatan tentang pemahaman dan wawasan baru yang kamu dapatkan selama proses belajar.
8. Berikan waktu untuk merenungkan dan mengaplikasikan ajaran Alkitab dalam kehidupan sehari-hari.
9. Tutup dengan doa dan minta Roh Kudus memberi pengertian tentang apa yang kita pelajari saat itu.
Sebagai catatan, jadikanlah PA sebagai kebiasaan, baik harian maupun mingguan. Tetapkan waktu yang cukup untuk membaca, mempelajari, dan merenungkan Alkitab. Meskipun ChatGPT/Perplexity dapat memberikan informasi dan penjelasan, tetapi jangan lupa untuk mencari pemahaman yang lebih dalam melalui penelitian pribadi dan bimbingan rohani dari pemimpin atau yang lebih paham tentang Alkitab.
Mari kita memanfaatkan AI ini untuk melakukan PA dengan lebih mendalam, menggali harta karun.
Selamat ber-PA ya …
AI untuk kemuliaan Tuhan!
Leave a comment