Bagaimana Status Alkitab di Indonesia?
Pada Selasa, 11 Oktober 2022, saya bersama staf dan sahabat YLSA menyaksikan seminar GoTECH!Status Alkitab di Indonesia yang disampaikan oleh dua rekan kami, Odysius dan Sandra. Dalam presentasi mereka, kita mengetahui 3 fakta penting tentang realitas Alkitab di Indonesia, yaitu dari segi sejarah, perkembangan, dan teknologi.
Yuk, satu per satu kita lihat beberapa pemaparan dari ke-3 fakta tersebut.
1. Sejarah Alkitab di Indonesia
Dalam bagian ini, kita akan mengetahui sejarah Alkitab di Indonesia, yang dimulai pada abad ke-17, yaitu sejak tahun 1600 an pada zaman VOC. Jika rekan-rekan ingin tahu lebih lanjut tentang sejarah Alkitab di Indonesia, silakan mengunjungi situs SAI YLSA.
2. Perkembangan Alkitab di Indonesia
Dari sekitar 718 bahasa suku di Indonesia, terdapat sekitar 287 suku yang belum memiliki Alkitab dalam bahasa mereka. Ini tentu perlu menjadi doa kita bersama agar pekerjaan penerjemahan Alkitab untuk bahasa-bahasa suku yang belum tersedia itu dapat segera dilakukan, sehingga semua suku di Indonesia akhirnya dapat memiliki akses kepada kabar baik Injil.
Dari segi format, Alkitab senantiasa mengalami perkembangan. Dimulai dari Alkitab dalam format teks yang tercetak dalam buku, kemudian berkembang menjadi format digital yang dapat diakses melalui gawai. Di sisi lain, dari bentuk teks Alkitab, lalu berkembang lagi ke bentuk audio, video (dalam berbagai film Yesus), serta grafis yang kita kenal sebagai Alkitab Komik.
Dengan berbagai perkembangan bentuk, format, serta cara penggunaannya, kita kemudian dapat melihat bahwa firman Tuhan semakin dapat menjangkau berbagai kelompok masyarakat, golongan, dan usia dengan semakin luas dan efektif.
3. Teknologi untuk Alkitab
Perkembangan teknologi juga sangat mendukung studi Alkitab bagi orang percaya dengan tersedianya berbagai alat dan bahan-bahan studi Alkitab, seperti Alkitab multilinear, Alkitab diglot/multiglot, Kamus, Tafsiran, dan berbagai pelengkap studi yang saling terintegrasi. Berbagai alat dan bahan studi ini dapat diunduh melalui gawai kita secara gratis sehingga kita dapat melakukan studi Alkitab secara mendalam dan berkualitas dengan bantuan berbagai alat dan bahan biblika tersebut.
Dari presentasi yang disampaikan, kita diajak pula untuk menyadari bahwa teknologi memungkinkan banyak hal bagi kita untuk makin terlibat dan berinteraksi dengan Alkitab. Ini tentu merupakan kabar gembira bagi orang-orang percaya karena sekarang, kapan pun, di mana pun, dan dengan cara apa pun, kita dapat terlibat dengan studi Alkitab.
Nah, tantangannya sekarang adalah apakah Alkitab sudah ada di hati kita meski itu sudah tersedia dengan mudah dalam beragam cara, format, bentuk, dan platform? Lalu, bagaimana kita dapat menolong generasi digital untuk terlibat secara mendalam dengan Alkitab?
Jawaban dari semua pertanyaan ini telah dibahas YLSA dalam berbagai seminarnya. Namun, untuk mewujudkan semua itu, kita perlu memulainya dari diri sendiri, dari hal yang paling kecil, dan dimulai sekarang juga.
Jadi, bagaimana status Alkitab di Indonesia? Alkitab akan terus hidup dan berkembang dari masa ke masa. Dan, perkembangan teknologi akan mendukung Alkitab untuk terus menjangkau seluruh masyarakat Indonesia dari berbagai golongan, usia, generasi, bahkan wilayah.
Sarananya sudah tersedia, caranya semakin mudah, dan jangkauannya semakin luas. Jadi, sekarang sudah tidak ada lagi alasan bagi kita untuk tidak terlibat dan menyebarkan firman Tuhan bagi kemuliaan Tuhan.
Leave a comment