Hari Terakhir Pujangga ITS Bekerja di SABDA
Halo Sahabat SABDA, hari ini, 29 Juli 2022, menjadi hari terakhirku nih kerja di SABDA. Nah untuk itu, blog yang saya buat ini sebagai tanda perpisahan, sekaligus ingin membagikan beberapa pelajaran yang saya dapat selama melayani di SABDA.
Jika ditanya selama di SABDA saya belajar apa, tentu saja saya akan terdiam sejenak sambil memikirkan beragam aspek hidup yang dipelajari saat kerja di SABDA. Yang paling utama adalah menghidupi dan berkomitmen dengan visi SABDA: IT4God. Awalnya sulit jika kita terbiasa dengan studi Alkitab secara tradisional (melalui buku-buku fisik). Namun, seiring berkembangnya teknologi, alat-alat dan bahan yang disediakan SABDA semakin memudahkan saya melakukan studi Alkitab secara digital dan tentunya dalam bahasa Indonesia.
Dalam hal skill, secara pribadi saya mengakui sangat banyak belajar, mulai dari soft skill sampai hard skill. Soft skill, saya belajar tentang manajemen waktu dan proyek, serta belajar bekerja dalam tim dengan memahami berbagai hambatan, isu-isu yang terjadi, dan mulai mengambil solusi serta pembelajarannya. Hard skill, saya belajar cara berpikir programmer sampai mengaplikasikannya lewat coding dan program.
Tidak lupa, secara organisasi, SABDA juga mengajarkan banyak hal terkait sistem kerja yang mengutamakan relevansi dan kecakapan (agile), yang dapat dilihat dari perubahan struktur dan rapat kerja per semester, ataupun kegiatan divisi seperti retrospeksi bulanan dan scrum/stand-upmeeting harian. Semua dilakukan dalam usaha menjadikan pelayanan SABDA semakin relevan dengan zaman, menghasilkan produk-produk baru, dan semakin engage dengan banyak orang percaya. Selain itu, secara rohani, saya merasa semakin bertumbuh dalam karakter dan relasi di SABDA. Saya belajar lebih bijaksana dalam menyikapi beragam sudut pandang pengertian dan pengalaman yang ditemui saat PA maupun rapat. Saya sangat bersyukur mendapat semua pembelajaran ini.
Selama di SABDA, saya banyak ambil bagian dalam pengerjaan berbagai proyek, seperti: proses data (TXP: text processing) dan pembuatan situs landing page dan situs custom berbasis Biblical Computing. Dari sekian banyak proyek, saya cukup menikmati dan suka dengan proyek BaDeNo. Bukan tanpa sebab, saya menyukainya karena pengerjaan proyek tersebut cukup menguras pikiran, waktu, dan membutuhkan skill korelasi dan display bahan teks, audio, dan video dengan pasal Alkitab disertai beragam fitur yang ada. Selain proses pengerjaan proyek, saya juga cukup senang ketika melihat efek penggunaan BaDeNo yang cukup baik bagi pengguna/banyak orang percaya. Sekali lagi, saya bersyukur dapat ambil bagian di proyek-proyek SABDA tersebut.
Semua pencapaian, baik skill maupun proyek, bukan perkara mudah. Semua itu tidak dapat terjadi jika saya tidak memiliki sikap hati yang mau dan mudah diajari (teachable) serta sikap hati yang mau menyediakan diri (available), sambil terus menghayati visi SABDA (IT4God) dalam pekerjaan dan pelayanan yang dijalani. Tidak lupa, yang paling utama, semuanya ini dapat terjadi, baik proses maupun hasilnya, adalah berkat pertolongan Tuhan. Puji Nama-Nya!
Kembali ke acara perpisahan, lebih tepatnya pada siang hari sebelum makan siang, saya diberi kesempatan untuk menyampaikan pesan kepada staf dan SABDA. Yang pertama, untuk staf, saya menyampaikan agar teman-teman terus menghayati visi SABDA (IT4God), terus belajar, tidak takut dengan hal baru, terus sabar, dan bergantung kepada Tuhan dalam setiap prosesnya. Untuk SABDA, terus keep dan cultivate visi SABDA (IT4God) dan jangan lelah untuk terus menolong dan melayani orang percaya dalam studi Alkitab yang relevan dengan perkembangan zaman digital. Tak lupa juga, ada perwakilan staf (Sandra dan Nehemia) dan Ibu Yulia yang menyampaikan pesan dan kesannya bagi saya. So, thanks untuk pesan kesannya. Acara perpisahan pun diakhiri dengan doa serta makan siang.
Akhir kata, kiranya relasi terus terjalin antara saya dan teman-teman di SABDA dalam Tuhan.
Shalom.
—–
Tidak lupa ‘ku sisipkan puisi ini. 🙂
Memori dimulai ketika matahari hadir.
Ketika ia hadir ia mendatangkan pagi.
Memori juga tetap ada ketika matahari pergi.
Ketika ia pergi ia mendatangkan petang.
Dan memori terus bertemu matahari.
Baik pagi dan petang hari.
Baik petang dan pagi lagi.
Tetap saja cahayanya manis
dan baik untuk dikecap.
See you again!
Cetak tulisan ini
Leave a comment