Mengasihi dengan Kasih Tuhan
Shalom pembaca setia Blog SABDA, tidak afdal rasanya jika dalam bulan kasih sayang ini tidak membahas tentang kasih. Sekali-kali, tidak apa-apa ya saya berbagi tulisan tentang kasih … hehe. Kali ini, saya akan berbagi tentang pengalaman menggumuli kasih, ini murni berdasarkan pengalaman dan cara pandang saya pribadi mengenai kasih. Namun sebelum itu, ada hal yang ingin saya tanyakan kepada Sahabat YLSA. Apa yang Anda pikirkan mengenai kasih? Mungkin akan beragam jawabannya, bisa saja kasih itu merupakan rasa ketertarikan antara satu individu dengan individu lain, atau suatu tindakan kepedulian terhadap sesama, atau bisa saja merupakan hubungan yang saling menguntungkan, dsb.. Dari pandangan tersebut, memang tidak 100% salah, tetapi menurut saya langkah penting yang diperlukan dalam menjalin kasih, yaitu relasi. Bagi saya, kasih merupakan wujud relasi yang dijalin dengan baik, antara diri sendiri, sesama, terlebih dengan Tuhan.
Dalam bahasa Yunani, kata ‘kasih/cinta’ didefinisikan menjadi beberapa makna, yaitu Eros, Phileo, dan Agape. Eros berarti ‘kasih yang didasari oleh ketertarikan secara fisik’. Biasanya, ini dipengaruhi oleh pancaindra manusia, terutama mata. Phileo berarti ‘kasih yang didasari oleh kecocokan secara pola pikir, sifat, dan karakter’. Bisa dikatakan bahwa ini merupakan tahap mengenal/memahami kepribadian seseorang apakah cocok dengan saya atau tidak. Agape merupakan tahap tertinggi dalam mengasihi karena sifatnya tanpa syarat dan tanpa mengharap imbalan, bahkan rela berkorban bagi seseorang.
Konsep kasih Agape sejalan dengan Alkitab. Tuhan Yesus memberikan teladan dalam Yoh. 15:12-13, AYT, “Inilah perintah-Ku: Kamu harus saling mengasihi, sama seperti Aku telah mengasihi kamu. Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seseorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.” Ini telah diwujudkan Tuhan Yesus dalam pengorbanan-Nya di atas salib. Kemudian, dalam Markus 9:35, AYT, “Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan pelayan dari semuanya.” Ini berarti lebih mendahulukan kepentingan orang lain di atas kepentingan dirinya sendiri. Jadi, sangat jelas kasih itu memerlukan perjuangan sikap yang rendah hati dan mau melayani sesama. Perjuangan ini perlu digumulkan untuk setiap pelayan Tuhan karena kasih kepada Tuhan dan sesama itu yang memampukan kita untuk melayani.
Bicara mengenai pelayanan, YLSA juga memiliki kebiasaan ketika merayakan hari kasih sayang. Kami mengadakan pertemuan dalam kelompok besar dan beberapa staf berbagi pengalaman terkait kasih sekaligus menerima berkat berupa cokelat dari Ibu Yulia. Hal ini sebagai peringatan bagi setiap staf untuk melihat kembali kasih Tuhan dalam kehidupan. Selain itu, kegiatan rutin yang dilakukan setiap hari seperti melakukan PA dan doa juga mendorong setiap staf untuk saling peduli dan mengasihi terhadap rekan satu pelayanan. Namun, pada 2022 ini, pertemuan tidak diadakan karena pandemi, dan beberapa staf tidak bisa datang ke kantor karena terpapar COVID-19. Jadi, meski tidak dapat berkumpul bersama, tetapi kasih itu bisa diungkapkan dengan cara yang sederhana, yaitu melalui PA online bareng, menyapa dan mendoakan setiap teman staf yang sakit melalui chat pribadi maupun grup. Saya bersyukur, kegiatan tersebut memberi manfaat pentingnya mengasihi meskipun saya masih terus menggumulkan sampai sekarang.
Bulan kasih sayang ini juga menjadi momen yang tidak terlupakan bagi saya karena pada bulan ini, saya juga merayakan ulang tahun pernikahan. Banyak hal tentang kasih yang kami terima diteguhkan melalui firman Tuhan, terutama kasih yang Tuhan ajarkan, yaitu kasih Agape. Janji nikah yang telah diucapkan di depan seluruh jemaat merupakan janji kepada Tuhan untuk saling mengasihi, baik dalam suka maupun duka. Ini menjadi pengingat bagi kami untuk terus mengasihi dan menggumuli kasih sebagai dasar dalam mengarungi bahtera keluarga.
Dari beberapa pengalaman di atas, saya bersyukur dapat memiliki relasi kasih yang bisa dibilang cukup baik dengan keluarga dan teman. Dalam kondisi apa pun, baik suka maupun duka, kasih-Nya memberi kekuatan untuk melampaui segala perkara. Selamat mengasihi!
Cetak tulisan ini
Leave a comment