Blog SABDA
26Nov/210

Hermeneutika Untuk Awam? Orang Kristen Harus Belajar!

Dalam form evaluasi kelas-kelas MLC, ada satu pertanyaan: “Kelas apa yang Anda ingin usulkan selanjutnya?” Dan, banyak yang menjawab, “Hermeneutika”. Oleh karena itu, ketika saya dan teman-teman MLC menyusun kalender MLC untuk semester II/2021, kelas ini dimasukkan dalam rencana. Sebenarnya, cukup gentar juga merencanakan kelas ini karena kami harus membuat modul baru, materinya cukup berat, dan perangkat kelas yang detail. Namun, melihat kebutuhan yang urgen akan kelas ini, kami sepakat untuk mengadakannya. Saya sendiri senang karena bisa belajar banyak tentang hermeneutika, khususnya untuk awam.

Hermeneutika adalah ilmu untuk menafsir, dalam hal ini, kita belajar untuk menafsirkan Alkitab. Bagi saya, ini memang penting dan perlu dipelajari oleh orang percaya karena untuk memahami Alkitab ada banyak gap yang harus dijembatani, baik itu karena perbedaan bahasa, latar belakang, maupun waktu penulisan Alkitab, dengan kita sekarang. Dengan begitu, kita dapat melakukan firman Tuhan dengan tepat sesuai firman-Nya.

Meski ini modul baru dan cukup berat, saya bersyukur, Ibu Yulia bisa menyelesaikan menyusun modul dan materi presentasi dengan baik sehingga peserta mendapat bekal yang cukup untuk melakukan diskusi. Saya menjadi fasilitator dalam HUA 4. Total kelas diskusi ada 4 kelas karena yang mendaftar memang 90+ peserta. Proses diskusi berjalan cukup lancar dan seru karena selain berdiskusi, ada praktik-praktik juga untuk menerapkan prinsip-prinsip hermeneutika, seperti menafsirkan dengan konteks ayat, mencari latar belakang, mempelajari kitab-kitab puisi, dsb.. Peserta mengakui bahwa ini materi yang cukup berat karena banyak yang bahkan belum terbiasa melakukan pendalaman Alkitab secara mandiri. Biasanya, bahan sudah diolah oleh gereja/sinode, mereka tinggal menikmati dan mendiskusikannya bersama. Dengan menerapkan prinsip-prinsip hermeneutika, semua didorong untuk belajar mandiri dengan memanfaatkan berbagai alat-alat bantu hermeneutika seperti Alkitab berbagai versi, pengantar kitab, ensiklopedia, leksikon, kamus, dsb..

Saya terharu dengan usaha dari tiap peserta dalam menerobos semua keterbatasan mereka, baik itu waktu, belajar lebih keras, ketidaktahuan akan prinsip hermeneutika sebelumnya, dsb.. Kerinduan untuk bisa belajar firman Tuhan dan memahaminya ada dalam hati setiap peserta, dan Roh Kudus juga menolong mereka untuk gigih menyelesaikan diskusi ini sampai akhir.

Kelas yang dibuka pada 10 November dan ditutup pada 17 November 2021 ini memberikan kesan yang luar biasa bagi saya. Hermeneutika bukan hanya untuk mereka yang sekolah teologi atau hamba Tuhan. Hermeneutika harus dipelajari oleh semua orang percaya. Sebab, sebenarnya kita dapat melakukan firman Tuhan setiap hari itu adalah hasil dari “menafsirkan” firman Tuhan. Hanya, apakah sudah kita lakukan dengan tepat agar hasil tafsirannya tetap setia kepada teks Alkitab? Tidak ada cara lain! Orang Kristen harus belajar hermeneutika!

Evie

Tentang Evie

Davida Dana telah menulis 39 artikel di blog ini..

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
Comments (0) Trackbacks (0)

No comments yet.


Leave a comment

Connect with Facebook

No trackbacks yet.