Blog SABDA
14Oct/210

Kaum Awam “Membangun” Situs, Bisa Tidak Ya?

Sebanyak 14 staf SABDA berkumpul di ruang training pada Jumat, 10 September 2021, untuk mendapat penjelasan mengenai training membuat situs yang bisa diikuti oleh orang-orang dengan berbagai latar belakang, tidak harus dari bidang IT. Training ini diadakan oleh Yayasan Kalaam Media, yang merupakan penyedia layanan pembuatan web dan hosting untuk situs web multibahasa dan aplikasi seluler. Pelayanan ini bertujuan untuk memungkinkan akses digital ke konten literasi, budaya, dan spiritual bagi anggota komunitas dalam berbagai bahasa di seluruh dunia. Bagi saya, ini menjadi hal baru karena saya belum pernah mengenal Yayasan Kalaam Media.

Bersyukurnya dalam mengerjakan situs ini, kami dibagi menjadi dua kelompok, yaitu tim cewek dan tim cowok, yang masing-masing terdiri dari tujuh orang. Pertemuan awal ini dimulai dengan perkenalan Kalaam Media dan pelayanan yang dikerjakannya. Sistemnya disebut Wildfire. Rasanya mustahil untuk membangun sebuah situs tanpa seorang ahli IT. Karena itu, saya sempat ragu apakah saya dan teman-teman akan bisa membuat situs dalam waktu singkat. Hal ini mengingatkan saya tentang bahtera Nuh yang dibangun dengan rasa percaya kepada Tuhan. Nuh pada awalnya tidak tahu seperti apa bentuk sebuah bahtera yang akan dia bangun. Dia hanya percaya dan membangun sebuah bahtera yang begitu kuat dan tangguh. Bukan untuk memamerkan kemampuannya, melainkan untuk menyatakan betapa hebatnya hikmat Tuhan yang disampaikan kepada Nuh. Keraguan itu pun memudar saat David Johnson (trainer dari Kalaam yang berasal dari California) mengajari kami cara membuat sebuah situs.

Untuk memahami pengerjaan situs, kami diperkenalkan dengan beberapa situs yang bisa menjadi gambaran/contoh/inspirasi dalam membuat situs, istilah umum dalam situs, dan seni mendesain situs. Kemudian, kami diajarkan bagaimana mengatur pembagian tugas dan merencanakan pengerjaannya. Penjelasan yang diberikan sangat jelas dan akurat sehingga tidak sulit bagi kami untuk mengatur strategi. Setelah setiap kelompok memiliki beberapa ide untuk membuat situs, kami mengerjakannya berdua-dua. Mengapa? Karena setiap kelompok akan memiliki user untuk membuat situs sendiri sampai mendengarkan penjelasan dari David. Strategi pelatihan ini menurut saya sangat baik sehingga tidak ada satu pun dari kami hanya menjadi orang yang ikut-ikutan, melainkan benar-benar saling mencoba dan memahami sistem Wildfire.

Pada pertemuan kedua, kami membuat halaman web, memasukan gambar ke dalam situs, cara mengedit halaman template, dan membuat halaman baru serta menu-menu yang ditawarkan oleh Wildfire. Semua hal itu dijelaskan dengan begitu baik, dan pertanyaan dari peserta training sangat menolong lain untuk membangun situs ini. Untuk memastikan peserta mencoba mengerjakan dan mengenali situs, mereka menyediakan video tutorial dan tugas-tugas yang membantu kita mengetahui sudah sampai mana kita menguasai situs. Tugas-tugas itu kami kerjakan pada hari Selasa dan Rabu. Pada Kamis, kami harus mengikuti Zoom Meeting dengan tim Kalaam dan peserta training lainnya. Banyak pertanyaan diajukan dan kami mendengarkannya sembari mengerjakan situs. Kadang ada beberapa hal yang tidak kami pahami, bersyukur ada Kak Hadi (salah seorang staf ITS SABDA) yang membantu kami. oh ya, nama situs yang kami bangun adalah “Spiritual Wellness“. Walau “bangunan” situs belum kokoh, tetapi kami bisa melihat ada harapan situs ini akan baik. Sebab, kami bisa membangun situs tanpa menghafalkan rumus coding atau menguasai bahasa pemrograman yang sangat asing bagi saya.

Mengikuti training ini membuat kami kagum. Betapa baiknya mereka yang bersedia menyediakan training untuk menolong pelayan Tuhan di Asia untuk membangun sebuah situs. Kami yang sangat awam dengan situs akhirnya bisa mendesain situs hanya dalam waktu seminggu. Seminggu kemudian, kami mendesain situs dalam kelompok besar yang terdiri dari kelompok cewek dan cowok. Tim kami (cewek) akhirnya mengatur strategi untuk mengisi situs yang kami buat, dengan berbagai pertimbangan dan diskusi. Kami harus mengerjakannya sebelum hari Kamis tiba. Teman-teman bersemangat mengerjakan situs ini hingga situs ini memiliki beberapa kategori/menu.

Saat “sesi show and tell”, Mbak Pingkan mewakili tim kami menyampaikan penjelasan hasil dan progress situs dalam bahasa Inggris. Penjelasan dipaparkan dengan sangat baik, dan ada rasa lega sekaligus gairah yang membuat saya tidak sabar untuk melihat hasil jadi dari situs yang sedang kami kerjakan. Ya, bahtera yang kami bangun sudah mulai terlihat bentuknya. Namun, apa yang kami kerjakan masih harus dilengkapi dan diselesaikan. Doakan pengerjaan situs ini supaya dapat diselesaikan dengan baik dan menjadi wadah yang tepat untuk menolong setiap orang percaya memiliki “kesehatan rohani” yang baik. Sekian sharing dari saya. Tuhan Yesus memberkati.

Rode

Tentang Rode

Rode Pardede telah menulis 26 artikel di blog ini..

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
Comments (0) Trackbacks (0)

No comments yet.


Leave a comment

Connect with Facebook

No trackbacks yet.