Penghargaan Allah atas Karakter Rut
Oleh: Yermia M. Kristanto
Saya sangat bersyukur dapat mengikuti kelas Bedah Kitab Rut yang diselenggarakan oleh SABDA MLC sepanjang Mei 2021. Di samping saya dapat belajar cara membedah kitab yang benar dan alkitabiah, saya juga dapat belajar dari pribadi Rut, khususnya karakternya yang luar biasa. Sebagai seorang pelayan, saya merasa perlu belajar banyak dari karakter yang dimiliki oleh Rut, yaitu:
1. Kesetiaan
Kita harus setia dengan apa yang telah Tuhan percayakan/berikan kepada kita. Orang yang setia akan mendapatkan perkenanan Tuhan. Kesetiaan ini mencakup kesetiaan terhadap orang tua, pasangan kita, pekerjaan/bisnis yang Tuhan berikan, organisasi kita, bahkan setia dalam perkara kecil.
2. Inisiatif & Berhikmat
Rut berinisiatif untuk memungut jelai-jelai gandum yang jatuh pada saat penuaian (lih. Rut 2:2). Di Israel, ada peraturan bahwa berkas gandum yang jatuh tidak boleh dipungut lagi; itu untuk mereka yang kekurangan. Rut berinisiatif dan berhikmat. Dia memungut bulir-bulir jelai “DI BELAKANG ORANG YANG MURAH HATI KEPADAKU”. Mari kita seimbangkan kedua hal ini: vertikal (agar kita selalu terkoneksi dengan surga, agar kita melihat sebagaimana Tuhan melihat) dan horizontal (kita perlu belajar dan belajar, mencari hikmat).
3. Murah Hati dengan Dasar Belas Kasihan
Ketika kita bermurah hati, Tuhan akan menaikkan kita. Mari kita belajar bermurah hati dan berbelas kasihan, seperti orang Samaria yang menolong musafir yang habis terjarah, juga seperti Ribka yang memberi minum unta utusan Yakub hingga kenyang. Tuhan ingin membawa kita melewati batas kemampuan kita (beyond the limitations), melatih kita bermurah hati dari hal yang mudah hingga yang sulit. Ada orang yang bisa memberi banyak untuk pekerjaan Tuhan bila Tuhan menyuruhnya. Mengapa bisa? Karena ia telah terlatih untuk mulai memberi dari hal kecil. Untuk bisa berjalan 1 mil, kita harus memulai dengan 1 langkah kecil. Berinisiatif melakukan lebih dari yang diminta. “Kalau orang meminta kamu berjalan 1 mil, berjalanlah 2 mil”. Itu yang Tuhan Yesus ajarkan. Bekerjalah dengan excellent, dengan murah hati. Jangan juga pelit dalam hal berbagi ilmu dan pengalaman kita.
Tiga poin tadi adalah pelajaran yang saya dapat dari kehidupan Rut, dan saya ingin agar tiga karakter Rut tersebut menjadi bagian dari pelayanan dan kehidupan saya. Sebab, tiga karakter itulah yang sangat disenangi oleh Tuhan sehingga Rut mendapat penghargaan di mata Tuhan dan mendapat bagian dalam rencana Allah dengan menjadi nenek moyang Daud hingga Yesus. Saya sendiri sedang belajar untuk mempraktikkan ketiga karakter tersebut dalam pelayanan dan kehidupan keluarga saya. Intinya, tiga karakter tersebut penting bagi saya sebagai seorang pelayan Tuhan. Sebab, sekarang ini, banyak orang dapat melayani, tetapi tidak memiliki karakter Allah dalam pelayanannya. Jadi, mereka hanya omong doang, melakukannya tidak.
Saya sangat berterima kasih kepada Ibu Yulia sebagai moderator dalam kelas Bedah Kitab Rut – 1 yang telah memfasilitasi dan menambahkan jika sekiranya ada hal-hal yang masih kurang dalam diskusi yang sedang berjalan, dan juga menyemangati kami semua. Doa saya, kiranya YLSA dan Tim SABDA MLC dipakai Tuhan dengan urapan yang penuh dan memberkati banyak jiwa. Haleluya-Blessings.
Cetak tulisan ini
Leave a comment