Blog SABDA
15Dec/200

SABDA Live: Natal Adalah Musik di Hati Kita

Puji Tuhan karena dapat menyapa kembali Sahabat SABDA sekalian. Dalam kesempatan ini, saya bersyukur dan sungguh bersyukur atas segala sesuatu yang Tuhan kerjakan dalam hidup saya. Salah satu hal yang paling saya syukuri pada Desember ini adalah dapat menjadi salah satu presentator dalam acara SABDA Live seri “Christmas Series” (penjelasan SABDA Live dapat Anda lihat di live.sabda.org).

Ya, ini adalah sebuah kesempatan baik yang Tuhan berikan kepada saya. Ini juga menjadi pembelajaran yang luar biasa karena sebenarnya saya baru kali ini menjadi presentator. Ini pengalaman yang mengagumkan.

Saya presentasi pada 8 Desember 2020 dalam acara SABDA Live. Sebelumnya, kami harus menyiapkan bahan yang akan kami presentasikan. Dalam tahap menyusun bahan dan PPT, saya cukup senang karena saya bisa belajar banyak mengenai pujian Natal. Banyak hal baru yang dibukakan mengenai arti dan makna penting dari sebuah lagu pujian, termasuk lagu pujian Natal. Namun, yang paling saya senangi adalah saat mencari mengenai pujian para malaikat kepada para gembala, serta mendapatkan hal baru tentang kedalaman kata “pujian” dalam Alkitab (baik dalam PL maupun PB).

Nah, pada saat presentasi, saya merasa sedikit ragu, cukup takut kalau tidak bisa memberikan yang terbaik dari apa yang saya sampaikan. Namun, Puji Tuhan, respons dari peserta cukup baik, dan apa yang saya sampaikan bisa mendarat di hati peserta yang mengikutinya. Ya, seperti judulnya bahwa Natal adalah musik yang indah dalam hati setiap orang.

Saya hanya bisa mengucapkan terima kasih kepada Tuhan Yesus yang telah memberikan kesempatan yang indah ini, dan kepada SABDA yang juga telah memercayakan materi yang keren ini untuk saya sampaikan. Saya senang membawakan materinya karena sangat “related” dengan hobi saya. Ada hal lainnya yang paling menyukakan adalah konsep berpikir saya mengenai pujian, baik pujian Natal maupun pujian rohani lainnya, mulai berubah. Saya semakin mengerti mengapa sebuah lagu itu bisa ada dan makna di balik lagu itu sangat dalam. Contohnya lagu “Malam Kudus.” Lagu ini diciptakan oleh Fr. Josef Mohr. Sampai saat ini, lagu ini sudah diterjemahkan dalam 300 bahasa di dunia, termasuk bahasa Latin. Dari lagu tersebut, sampai saat ini masih terus menjadi sebuah pujian yang indah. Ada bagian lirik “Lahir Raja Shalom” yang sedang menjelaskan bahwa Anak itu telah lahir sebagai Raja Damai (sesuai dengan apa yang dinubuatkan Nabi Yesaya). Di situlah, saya sangat bersyukur mendapatkan makna lagu yang sangat indah dan menyejukkan hati karena lagi-lagi Kristus telah lahir dan kelahiran-Nya diiringi pujian para malaikat.

Jadi, kesempatan ini menjadi momen yang luar biasa bagi saya karena terlibat dalam menyampaikan materi Natal. Kiranya apa yang saya sampaikan memberkati Anda semua. Pujian adalah respons, dan pujian itu meliputi bagian Natal karena sejak pemberitahuan mengenai kelahiran Yesus, puji-pujian sudah mengiringi kedatangan-Nya. Mari nyanyikan pujian mengenai kelahiran-Nya menjadi nyanyian yang indah di hati kita dan semua itu bagi kemuliaan dan kebesaran nama-Nya. Soli Deo gloria! Segala pujian hanya bagi nama Tuhan. Amin.

Roma

Tentang Roma

Romauli Marpaung telah menulis 49 artikel di blog ini..

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
Comments (0) Trackbacks (0)

No comments yet.


Leave a comment

Connect with Facebook

No trackbacks yet.