Blog SABDA
4Dec/200

Thanksgiving “Hati yang Bersyukur”

Pada Kamis, 26 November 2020, adalah kali pertama saya merayakan “Thanksgiving”. Walau saya sudah sering mendengarnya, tetapi untuk merayakannya belum pernah sama sekali. Jangankan sejarahnya, mengapa dirayakan dan apa yang dirayakan pada momen tersebut pun saya tidak tahu. Saya hanya mengeforiakannya bersama teman-teman, tetapi tidak benar-benar memaknainya. Namun, melalui perayaan “Thanksgiving” yang dilaksanakan oleh SABDA, pikiran saya mengenai Thanksgiving benar-benar dibukakan. Setelah saya menyaksikan dan merayakannya, dalam hati saya menjadi tumbuh rasa ingin menyampaikan makna perayaan tersebut kepada orang lain. Bukan hanya sebagai perayaan, tetapi Thanksgiving adalah suatu momen untuk kita menghitung berkat Tuhan.

Menurut saya, perlu bagi kita benar-benar memberikan waktu untuk mengingat segala kebaikan Tuhan. Karena saya yakin, akibat dari pandemi saat ini, banyak dari kita yang merasa putus asa, merasa tidak berguna, bahkan sampai menyalahkan Tuhan. Itu terjadi karena kita hanya mengingat apa yang terjadi dan melupakan kebaikan-kebaikan Tuhan pada hari-hari yang telah lalu.

Melalui informasi yang saya dapat dari peserta SABDA Live, tidak banyak gereja di Indonesia yang merayakan Thanksgiving, bahkan bisa dibilang masih hitungan jari yang merayakannya. Mungkin masih banyak yang beranggapan bahwa ini merupakan perayaan dari orang Amerika dan hanya mereka yang berhak merayakannya. Kita salah besar! Semua boleh merayakan, asalkan dalam hal yang benar. Justru sangat baik jika kita memberikan waktu kita untuk mengucap syukur kepada Tuhan. Bukan berarti setiap harinya kita tidak perlu mengucap syukur, sangat perlu. Namun, pada saat Thanksgiving, kita melakukannya bersama-sama walau di tempat yang berbeda. Suasananya pasti sangat berbeda, seperti ada kuasa doa yang benar-benar kuat, hingga membuat kita benar-benar ingin menitikkan air mata.

Kembali kepada perayaan Thanksgiving yang dilaksanakan oleh SABDA. Perayaan ini menjadi momen bagi kita untuk saling mendoakan, berbagi suka dan suka, dan menguatkan antarsesama peserta dan para staf. Kita memang tidak melaksanakannya secara mewah, bahkan bisa dikatakan sangat sederhana. Namun, kesan dari pengucapan syukur tersebut benar-benar terasa. Mulai dari lagu yang dinyanyikan, sejarah yang dibacakan, sharing ucapan syukur dari staf dan peserta, serta renungan singkat yang disampaikan, semuanya itu benar-benar mengingatkan kita semua akan kebaikan Tuhan setiap waktu.

Mari kita sampaikan kabar baik ini kepada orang lain, bukan hanya fokus pada perayaannya, tetapi juga makna dari melakukannya. Kita tidak lagi berpikir sempit mengenai perayaan tersebut. Happy Thanksgiving untuk kita semua.

Theresia

Tentang Theresia

Theresia Marbun telah menulis 39 artikel di blog ini..

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
Comments (0) Trackbacks (0)

No comments yet.


Leave a comment

Connect with Facebook

No trackbacks yet.