Blog SABDA
2Jun/200

PA dan Doa dalam Masa “Abnormal” ala YLSA

Selama masa pandemi COVID-19 ini (masa abnormal), begitu banyak kegiatan sehari-hari yang kemudian tidak dapat staf YLSA lakukan seperti biasanya. Salah satunya adalah kegiatan Pendalaman Alkitab (PA). Mau tidak mau, ber-PA secara online berubah menjadi suatu kebutuhan dan bukan sekadar pilihan. Oleh sebab itu, saya sangat bersyukur ketika teknologi pada masa modern ini dapat mendukung untuk melakukan kegiatan PA secara online. Begitu banyak platform yang dapat digunakan untuk melakukan Pendalaman Alkitab kelompok secara online.

Di YLSA sendiri, kami juga tetap melakukan Pendalaman Alkitab walaupun kebanyakan staf bekerja dari rumah (WFH). Beberapa kelompok PA menggunakan teleconference maupun video conference dengan platform Whatsapp yang saat ini dapat mengakomodasi hingga delapan partisipan sehingga membuatnya cocok untuk digunakan dalam kelompok kecil PA. Sementara beberapa kelompok lain lebih nyaman menggunakan platform Google Meet untuk dapat ber-PA tatap muka secara daring. Terdapat pula platform-platform lain yang walaupun tidak digunakan dalam ber-PA di YLSA, tetapi dapat menjadi sarana ber-PA jarak jauh pada masa pandemi ini, seperti Skype, Zoom, Facebook, fitur Video Chat Instagram, dan lain sebagainya. Kelompok saya sendiri merasa lebih nyaman menggunakan teleconference dengan Whatsapp. Salah satu alasannya adalah karena tidak menggunakan bandwidth internet yang terlalu besar dan juga merupakan platform yang familiar dan pasti sudah dimiliki oleh setiap anggota kelompok PA kami. Meskipun tidak bertatap muka, tetapi kami cukup nyaman untuk sharing dengan anggota kelompok satu sama lainnya.

Pada Mei 2020 ini, kami melakukan PA dengan topik Apologetika. kami pun ber-PA dengan menggunakan bahan-bahan yang berkaitan dengan topik tersebut. Saya secara pribadi merasa sangat terberkati dengan bahan-bahan ini. Bahan tersebut terdiri dari buku-buku dan juga pokok-pokok doa. Setiap ber-PA, tak lupa kami menaikkan pokok-pokok doa terkait pandemi yang sedang melanda dunia saat ini dengan menggunakan Kartu Doa COVID-19 sebagai acuan. Kami juga menggunakan bahan 40 Hari Doa sebagai panduan kami berdoa selama saudara-saudari kita menjalankan ibadah puasa mereka. Melalui PA selama bulan Mei ini, saya juga belajar betapa pentingnya doa bagi orang percaya. Dalam kelompok kecil PA, kami belajar menghidupi firman Tuhan yang berkata, “Teruslah berdoa!” (1 Tesalonika 5:17, AYT). Betapa sangat memerdekakan rasanya ketika kita bisa berhenti memikirkan tentang masalah-masalah kita saja dan kemudian mendoakan orang-orang dan hal-hal lain. Di sini, saya juga belajar untuk lebih bersyukur dan memetik pelajaran dari setiap keadaan yang diizinkan Tuhan untuk terjadi. Dengan adanya banyak perkara yang terjadi, Tuhan ingin agar kita lebih mendekatkan diri kepada-Nya dan tidak terus-menerus mengeluhkan keadaan.

Selain itu, kami juga diingatkan kembali tentang pengutusan dengan peringatan peristiwa Kenaikan Kristus ke surga. Karya keselamatan yang Yesus berikan bukanlah sesuatu yang seharusnya disimpan untuk diri sendiri, melainkan harus dibagikan kepada orang lain yang belum mengenal-Nya. Secara pribadi, hal ini semakin meneguhkan saya bahwa tidak ada waktu yang lebih baik bagi orang percaya dibandingkan sekarang untuk merelakan hati dan hidup bersungguh-sungguh menjadi murid sekaligus utusan Tuhan ke setiap ladang pelayanan yang Tuhan telah tetapkan bagi masing-masing kita. Selamat memaknai Kenaikan Kristus dan berproses dalam panggilan kita masing-masing. Tuhan Yesus memberkati.

Pingkan

Tentang Pingkan

Pingkan Lengkong telah menulis 10 artikel di blog ini..

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
Comments (0) Trackbacks (0)

No comments yet.


Leave a comment

Connect with Facebook

No trackbacks yet.