Kelas Daring dari The Bible Project? Apa itu?
Tahun ini, tim PESTA berencana membuka kelas baru dengan bahan berupa media dari The Bible Project (TBP). Ketika sedang mempelajari bahan-bahan dari TBP, saya dan teman-teman mendapat info bahwa TBP sedang membuka kelas daring perdana mereka. Akhirnya, karena adanya rasa penasaran dengan sistem kelas daring TBP dan ingin menambah pengetahuan Alkitab, saya dan beberapa teman memutuskan untuk mengikuti kelas ini.
Kelas daring TBP menggunakan platform Web. Kelas ini dibagi menjadi dua, yaitu kelas primer dan kelas full. Waktu itu, saya memilih kelas primer karena waktu yang diperlukan untuk mengikuti kelas ini tidak lama, sekitar 60 menit. Untuk masuk ke dalam kelas daring TBP disediakan dua cara, kita bisa memilih salah satu dari cara ini: login dengan akun Facebook atau alamat e-mail. Saya mencoba login dengan akun Facebook karena lebih mudah. Namun, kelemahan dari login dengan cara ini adalah saya tidak mendapatkan follow up dari tim TBP setelah kelas usai, berbeda halnya apabila login dengan menggunakan e-mail.
Kelas perdana TBP ini memakai bahan dari kitab Yunus dan dibagi menjadi 7 tahapan. Setiap tahapan terdapat pertanyaan pilihan ganda, benar/salah, dan pertanyaan dengan jawaban singkat. Sebelum menjawab pertanyaan, ada bahan dalam bentuk video TBP dan teks ayat per pasal untuk dipelajari. Dalam menjawab pertanyaan pilihan ganda, ada kesempatan untuk menjawab lagi dengan benar jika jawaban sebelumnya salah. Setiap selesai menjawab pertanyaan, kunci jawaban akan muncul beserta penjelasannya. Menurut saya, metode ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya, peserta diberi kesempatan beberapa kali untuk menjawab dengan benar. Kelemahannya, proses kelas cenderung membuat peserta kurang bersungguh-sungguh karena mengandalkan clue dan kesempatan tersebut. Untuk pertanyaan dengan jawaban singkat, peserta dapat menuliskan pendapatnya, lalu mengirimkannya. Jawaban singkat ini bisa ditanggapi oleh peserta yang lain. Selain itu, jawaban juga dapat disembunyikan (private). Saya tidak begitu mengalami kendala ketika menjawab pertanyaan pilihan ganda maupun pertanyaan benar/salah, tetapi ketika masuk dalam pertanyaan dengan jawaban singkat, saya agak kesulitan mengutarakan pendapat saya dalam bahasa Inggris.
Bahan-bahan dan juga pertanyaan yang diajukan dalam kelas ini sangat mendalam, begitu juga penjelasan dalam setiap kunci jawabannya. Hal ini membuat saya mendapat pemahaman baru melalui penjelasan yang dijabarkan. Namun, sangat disayangkan tidak ada interaksi dengan peserta lain dalam kelas TBP primer ini. Kelas ini bisa dikatakan seperti kursus mandiri. Sistem kelas TBP ini juga berbeda dengan sistem kelas PESTA yang selama ini sudah berlangsung di SABDA. Perbedaan itu terletak pada proses diskusi interaktif. Akan tetapi, saya dapat belajar dari jawaban-jawaban peserta lain dalam pertanyaan dengan jawaban singkat.
Mengikuti kelas TBP kitab Yunus ini membuat saya dapat melihat isi kitab Yunus dari sudut pandang yang berbeda. Bagaimana Allah sangat mengasihi umat-Nya, dan dengan kesabaran-Nya memberi pengertian dan bimbingan kepada Yunus. Walaupun sering memberontak dan berdebat dengan Tuhan, tetapi Tuhan tetap memakai Yunus untuk melakukan tugas panggilan yang mulia. Saya juga melihat ada hal lain yang belum pernah saya dapatkan atau pelajari sebelumnya, yaitu tentang orang-orang yang ada di kapal bersama dengan Yunus, yang selama ini sering luput dari perhatian saya. Dari peristiwa di kapal itu, banyak orang yang akhirnya mengenal Tuhan yang hidup dan mau menyembah-Nya. “Orang-orang itu menjadi sangat takut kepada TUHAN, lalu mempersembahkan korban kepada TUHAN serta membuat nazar.” (Yunus 1:16, AYT)
Setelah mengikuti kelas primer ini dan sudah mendapatkan manfaatnya, saya kemudian membagikan link kelas ini kepada beberapa rekan saya, dan beberapa dari mereka sudah mengikutinya juga. Saya juga tertarik untuk mengikuti kelas TBP full, yang kiranya bisa membuat saya semakin mengerti maksud firman Tuhan dari kitab Yunus dan tidak lupa membagikannya kepada orang di sekitar saya. Semoga tulisan ini dapat mendorong pembaca sekalian untuk rindu belajar firman Tuhan lebih dalam lagi melalui kelas daring TBP ataupun sarana lain yang tersedia. Terima kasih. Tuhan memberkati. “Firman-Mu adalah pelita bagi kakiku, dan terang bagi jalanku.” (Mazmur 119:105, AYT)
Cetak tulisan ini
Leave a comment