Studi Alkitab pada Era Digital di STT AIMI (Pertemuan II)
Oleh: Aji
Sebagai yayasan yang bergerak dalam bidang Biblical Computing, YLSA terus menggalakkan pentingnya pendalaman Alkitab, khususnya dengan memanfaatkan teknologi dan alat-alat digital abad ini. Banyak hal yang sudah dilakukan, salah satunya dengan penyelenggaraan pelatihan “PA dengan Gawai” yang bertajuk #Ayo_PA!. Pada tahun ini, YLSA mendapat kesempatan istimewa untuk mengembangkan pelatihan ini di STT AIMI, Solo. Saya katakan “istimewa”, sebab untuk pertama kalinya penyampaian materi #Ayo_PA! “Studi Alkitab pada Era Digital” dikemas dalam bentuk kurikulum untuk dilaksanakan dalam empat kali pertemuan. Materi yang disampaikan berpusat pada pengenalan alat dan bahan PA digital, serta penerapan metode S.A.B.D.A. (Simak, Analisa, Belajar, Doa+Diskusi, Aplikasi). Pelatihan pertama sudah dilaksanakan pada Mei lalu, seperti yang bisa Anda simak pada tulisan Sdr. Danang.
Pertemuan II membahas langkah ANALISA. Saya mendapat tugas bersama Danang dan Ody sebagai pembicara. Selain itu, Tika dan Roma serta Bu Yulia juga ikut untuk membantu menjaga booth, membuat dokumentasi, dan teknis. Tugas saya dalam pertemuan ini adalah mengingatkan peserta tentang apa yang sudah dipelajari pada pertemuan I, di antaranya:
a. Mengapa orang percaya perlu ber-PA,
b. Alat dan bahan PA digital
c. Metode S.A.B.D.A. dan
e. Langkah SIMAK.
Presentasi berikutnya dipandu oleh Ody dan Danang yang memaparkan langkah Analisa dengan apps:
a. Tafsiran
b. Kamus
c. Alkipedia dan
d. Peta.
Mereka juga menjelaskan fitur “Search” untuk mencari kata-kata tertentu dalam Alkitab menggunakan apps Alkitab SABDA. Pertemuan ini berjalan dengan lancar karena peserta sudah mendapatkan bekal pengetahuan dari pertemuan sebelumnya. Itu sebabnya, ketika penjelasan teknis apps SABDA diberikan oleh Danang dan Ody, kebanyakan peserta tidak menemui kendala yang berarti. Penggunaan teknologi ChromeCast juga membuat peserta bisa mengamati langkah-langkah penggunaan apps dengan lebih jelas. Saya pun terkesan dengan antusiasme para peserta, bahkan ada peserta yang datang dari luar kota untuk bisa mengikuti pelatihan ini. Booth kami juga ramai dikunjungi hamba-hamba Tuhan garis depan dan para mahasiswa teologi.
Ibu Yulia melanjutkan presentasi dari Danang dan Ody dengan memberikan kuis penggunaan apps Alkitab dan Kamus, di antaranya untuk mencari kata-kata tertentu dalam Alkitab. Kuis ini memaksa peserta untuk mengaplikasikan fitur-fitur yang sudah dipelajari. Tidak hanya mengikuti jalannya kuis ini dengan penuh perhatian, para peserta berlomba-lomba untuk menjadi yang tercepat dalam menjawab pertanyaan kuis yang diberikan. Di sini, saya kembali diingatkan bahwa interaksi dan relasi dengan peserta perlu sekali ditampilkan agar peserta mau melibatkan diri dalam proses belajar mengajar ini.
Kemudian, Ibu Yulia juga mengajak seluruh hamba Tuhan yang hadir memanfaatkan teknologi di tangan mereka guna menjangkau generasi muda. Banyak gereja saat ini kehilangan para pemudanya, sebab gereja-gereja menolak kemajuan teknologi. Firman memang tidak berubah, tetapi zaman dan teknologi terus berkembang. Itu sebabnya, firman Tuhan harus bisa disampaikan sedemikian rupa agar tetap relevan bagi para pembacanya. Teknologi bisa menjadi jembatan agar firman relevan diterima oleh generasi zaman ini. Dengan Alkitab dan bahan-bahan studi digital di HP mereka, generasi abad ini bisa belajar firman Tuhan dengan cara yang selaras dengan gaya hidup kekinian. Kiranya seruan beliau menjadi pengingat dan motivasi bagi kita untuk memanfaatkan teknologi bagi kemuliaan Tuhan.
Bila Anda tertarik mendapatkan pelatihan serupa, silakan Anda mengundang tim #Ayo_PA! dengan mengisi form berikut. Jika waktu memungkinkan dan Tuhan menghendaki, kami akan datang ke gereja atau komunitas Saudara untuk berbagi lebih jauh tentang kurikulum “Studi Alkitab pada Era Digital”.
Cetak tulisan ini
July 30th, 2018 - 16:30
Saya sudah mencoba metode S.A.B.D.A dan menurut saya metode in sangat membantu salam mengerti dan memahami Firman Tuhan.
Thank you SABDA. God bless you.